• Senin, 17 Juni 2024

Semangat Mahasiswa Unila Tingkatkan Antusias Belajar Lewat Program Kampus Mengajar

Jumat, 03 Mei 2024 - 13.45 WIB
1.1k

Ghina Afifah, mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Unila saat mengajar di SMP Mutiara Bangsa, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung. Foto: Unila

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Mengajar merupakan aktivitas untuk bisa berbagi ilmu pengetahuan kepada para siswa, dengan harapan setiap metode pembelajaran akan meningkatkan antusiasme belajar di sekolah.

Seperti disampaikan Ghina Afifah, mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Unila angkatan 2021. Ia bersemangat dan aktif mengikuti kegiatan Kampus Mengajar batch tujuh 2024 sebagai bagian dari program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.

Melalui program ini, Ghina berkesempatan untuk mengajar di SMP Mutiara Bangsa, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung.

Ghina mencari tahu lebih banyak tentang program MBKM ini usai mendapat informasi dari teman-teman yang mengikuti program kampus mengajar batch lima. Saat ini Ghina berada di semester enam dan tak ingin melewatkan kesempatan ini.

Informasi dari rekan-rekan dan pengalaman sebelumnya dalam kegiatan PLP menjadi salah satu alasan dan motivasi Ghina mengikuti program Kampus Mengajar. Selama menjalaninya, Ghina menikmati suasana di sekolah tujuan, senang berinteraksi dan memberi materi pelajaran kepada para siswa.

Proses belajar mengajar yang dilakukan terbukti cukup efektif dengan banyaknya siswa yang antusias dan ikut serta dalam pembelajaran. Ghina merasa senang dan bersemangat menjelaskan pelajaran kepada para siswa di sekolah.

“Pihak sekolah menerima kami dengan sangat baik. Lewat program ini, saya mendapatkan banyak pengalaman berharga yang belum tentu bisa didapatkan di kampus maupun di tempat lain,” ungkap Ghina.

Namun, dalam proses mengajar di sekolah tersebut, Ghina menghadapi tantangan dan kesulitan, termasuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan budaya berbeda. Ia pun harus tetap bersabar menghadapi berbagai kendala kala mengajar para siswa.

Tantangan menghadapi siswa yang bermasalah menjadi salah satu hal sulit bagi Ghina, namun berkat dukungan dari orang tua dan para guru di sekolah, ia tetap kuat dan termotivasi.

“Walaupun terkadang merasa lelah ketika mengikuti Kampus Mengajar, saya juga mendapat dukungan dari para guru di sekolah ini. Para siswa yang antusias membuat saya tetap semangat. Saya percaya, dari setiap proses ada pembelajaran berharga yang bisa didapat,” ujarnya.

Selama mengikuti program Kampus Mengajar, Ghina merenungkan pengalaman yang didapat, baik keberhasilan maupun kesalahan yang perlu diperbaiki. Ia juga memperoleh keterampilan dan pengetahuan tentang metode mengajar efektif dan pengelolaan kelas yang baik.

“Program Kampus Mengajar membuat saya belajar bahwa mengajar itu tidak semudah yang dibayangkan. Kita membutuhkan pengalaman dan ilmu yang memadai,” ungkap Ghina.

Bagi Ghina, setiap pengalaman yang didapat sangat berharga dan program kampus mengajar memberinya banyak pembelajaran yang belum pernah ia dapatkan sebelumnya. (**)