• Minggu, 16 Juni 2024

Kemenkes Beri Vaksinasi Kanker Serviks Gratis untuk Anak, Dinkes Mesuji Mengaku Belum Tahu

Senin, 29 April 2024 - 10.57 WIB
23

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji, Suyono. Foto: Rio/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Mesuji - Mengenai pemberian vaksinasi human pavillomavirus (HPV) gratis yang direncanakan pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan akan diberlakukan tahun 2024 ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji mengaku belum mengetahui informasi tersebut.

Hal itu diungkap oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji, Suyono.

"Kami belum tahu vaksinasi HPV terhadap anak perempuan umur 15 tahun untuk cegah Kanker Rahim. Kalau secara rutin bikin bulan imunisasi anak nasional (BIAS) untuk HPV anak kelas 5 dan kelas 6, itu sudah kita lakukan sampai sekarang, malahan kurang," ungkap Suyono, Senin (29/04/2024).

Selain Vaksinasi HPV kelas 5 dan kelas 6, pihaknya juga telah melakukan penjadwalan rutin untuk kegiatan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), yang merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin. Per 3 tahun sekali dilakukan di semua Puskesmas yang ada di Kabupaten Mesuji.

Meskipun demikian, Suyono mengaku, bila nanti ada program dari pemerintah pusat mengenai vaksinasi HPV untuk anak perempuan umur 15 tahun, pihaknya akan langsung merespon baik, sebab hal itu sangat penting, mengingat penyakit kanker rahim (Kanker Serviks) ini sudah banyak warga terkena.

"Bila program itu sudah ditembuskan ke kami, kami akan respon dengan cepat, langsung melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Untuk Vaksinasi kelas 5 dan kelas 6 tersebut juga sangat baik diterima oleh wali murid dari siswi," terangnya.

Sebelumnya, pada Kamis (25/04/2024), saat Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 2024, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes dr Prima Yosephine, MKM menyebut upaya melakukan vaksinasi HPV terhadap anak perempuan usia 15 tahun ini dilakukan demi menekan kasus kanker leher rahim atau kanker serviks. Pasalnya, Indonesia menempati peringkat pertama dengan insiden tertinggi kanker serviks di ASEAN.

Selain pemberian imunisasi, mulai tahun ini skrining kanker serviks bakal digencarkan pada usia 30 hingga 69 tahun, demi mencegah risiko fatal bila stadium kanker sudah masuk stadium lanjut.

Ia juga menjelaskan, BIAS untuk HPV kelas 5 dan kelas 6 telah dilakukan dan terus dilakukan, tapi tahun 2024 akan ditambah catch up, beberapa provinsi sejak tahun 2016 di daerah DKI Jakarta, Yogyakarta, dan kota-kota lain.

"Ini mungkin masih ada yang miss-miss kemarin, sama dengan provinsi-provinsi yang belum, yang kemarin baru dilaunching 2023 itu kelas 5 dan 6, ini kita akan mulai tahun ini setiap dia umur 15 tahun. Jadi start awal Agustus untuk kelas 5, 6 dan 3 SMP. Kita sudah mengarahkan dinas kesehatan daerah untuk bersosialisasi dengan dinas sosial juga Kementerian Sosial sehingga anak jalanan hingga anak-anak di panti bisa tetap mendapatkan vaksinasi HPV gratis. Anak-anak di usia 15 tahun juga kan ada yang sudah nggak mau sekolah, apalagi SMP sudah ada yang putus sekolah," imbuhnya. (*)