• Selasa, 05 November 2024

Hujan Deras, Puluhan Rumah di BNS Lampung Barat Terendam Banjir Setinggi 1 Meter

Selasa, 23 April 2024 - 19.25 WIB
314

Banjir yang terjadi di Pekon (Desa) Bumi Hantatai, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Lampung Barat, Selasa (23/4/2024). Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Hujan deras yang terjadi di sebagian wilayah di Kabupaten Lampung Barat menyebabkan peristiwa banjir terjadi di Pekon (Desa) Bumi Hantatai, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Selasa (23/4/2024).

Ulil, salah satu warga Bumi Hantatai, Kecamatan BNS mengatakan, peristiwa banjir itu akibat curah hujan yang cukup tinggi terjadi sejak siang hingga sore hari yang menyebabkan aliran sungai meluap.

Ketinggian air mencapai kurang lebih 1 meter. Akibatnya masyarakat lebih memilih mengungsi ke tempat yang aman karena khawatir banjir akan semakin tinggi dan meluas, sebelumnya banjir juga terjadi di lokasi tersebut.

"Tetapi hari ini lebih tinggi dari yang kemarin, puluhan rumah terendam ketinggiannya bahkan mencapai kurang lebih satu meteran, kami berharap ada bantuan dari pemerintah mencari solusi dari permasalahan ini," kata Ulil.

Camat Bandar Negeri Suoh (BNS), Mandala Harto mengatakan, banjir sempat terjadi kemarin, namun banjir kembali naik pasca hujan deras yang terjadi sejak siang hingga sore hari.

"Banjir masih belum surut. Sudah ada puluhan rumah yang terendam banjir yang disebabkan luapan sungai Way Bulok dan Way Peninjauan di Pemangku Muara. Ketinggian air mencapai kurang lebih 1 meter," terangnya

Sebelumnya banjir serupa juga terjadi pada Minggu (21/4/2024) akibat luapan Way Melebui, di Pekon (Desa) Tembelang, bahkan air naik hingga menggenangi jalan Provinsi dan memasuki rumah warga yang berada tidak jauh dari sungai.

"Puluhan rumah juga dilaporkan terdampak, selain itu fasilitas umum seperti jalan umum juga terendam, air datang secara tiba-tiba, tetapi Alhamdulillah masyarakat bisa mengamankan diri ke tempat yang aman dan tak ada korban jiwa," imbuhnya.

Selain menyebabkan banji, hujan deras juga menyebabkan tanah longsor di Pekon Bandar Agung, akibatnya dua rumah mengalami rusak akibat terjangan material longsor.

"Rumah milik Gianto, dinding jebol sekitar empat meter material longsor masuk kedalam rumah, lalu rumah milik Rasman dinding tembok retak tiga meter semua material longsor mengelilingi dua rumah tersebut," ungkapnya.

Beruntung tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut. Harto mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan hati-hati khususnya ketika memasuki musim hujan agat menjauhi tempat rawan terjadi bencana alam. (*)