Pesta Sekura, Momen Tingkatkan Ekonomi Hingga Pelestarian Budaya di Lampung Barat
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pelaksanaan pesta budaya sekura cakak buah di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) memasuki hari kedua. Ribuan masyarakat dari berbagai wilayah ramai mengunjungi sejumlah Pekon (Desa) yang menjadi penyelenggara pesta budaya turun temurun tersebut.
Hari ini, Kamis (11/4/2014), ada lima pekon yang menyelenggarakan pesta budaya sekura secara serentak yakni pekon Kenali, kecamatan Belalau, Padang Dalom Balik Bukit, Muara Jaya ll Kebun Tebu, Way Mengaku Balik Bukit, dan Sukabumi kecamatan Batu Brak.
Berdasarkan pantauan kupastuntas.co di salah satu lokasi di pekon Kenali, kecamatan Belalau, ribuan masyarakat baik peserta sekura ataupun pengunjung memadati tempat acara peserta pesta sekura mengenai atribut dan berbagai karakter unik.
Ada yang memakai topeng kayu khas sekura Lampung Barat lengkap dengan aksesoris yang biasa disebut sekura kamak, kemudian ada yang memakai topeng sekura dari kain yang biasa disebut sekura betik (bagus) lengkap dengan aksesoris.
Pesta budaya sekura menjadi momen yang sangat ditunggu semua pihak, sebab banyak dampak positif yang dirasakan selain melestarikan budaya acara tahunan itu menjadi momen bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan ekonomi.
Selain itu momen pesta budaya sekura juga menjadi magnet bagi kunjungan wisatawan di Bumi Beguai Jejama Sai Betik, sehingga berdampak terhadap sektor pariwisata yang makin dikenal luas banyak orang baik lokal maupun mancanegara.
Anggita (32) salah satu pengunjung mengatakan, pesta budaya sekura menjadi hiburan yang sangat ditunggu ketika pulang kampung disamping bertemu dengan sanak keluarga, sekura merupakan tradisi unik yang jarang dimiliki daerah lain.
"Karena mungkin hanya di Lampung Barat yang mempunyai tradisi unik seperti ini, jadi kita selalu menunggu momen seperti ini ketika mudik ke kampung, selama ini kita lebih sering menetap di luar daerah," kata Anggota, Kamis (11/4/2024).
Mustofa salah satu pelaku UMKM mengatakan, momen pesta budaya sekura menjadi anugerah tersendiri bagi dirinya dan para pelaku usaha lain sebab dengan adanya momen tahunan itu kunjungan wisatawan semakin ramai.
"Sehingga otomatis dagangan kita juga semakin ramai karena memang ini kan satu tahun sekali jadi yang berkunjung itu bukan hanya dari Lampung Barat saja dari luar daerah juga banyak yang dateng," ungkapnya.
Ia menambahkan, berkaca pada momen pesta budaya sekura tahun sebelumnya omset yang didapat bisa dua bahkan tiga kali lipat dari hari biasanya, sebab antusias masyarakat untuk menyaksikan pesta rakyat tersebut cukup tinggi.
"Kalau tahun-tahun sebelumya omset kita bisa dua kali lipat bahkan tiga kali lipat, kalau biasanya kita dapat 500 pas moken sekura biasanya dapat 1 juta atau 1,5 juta alhamdulilah sangat membantu sekali," imbuhnya.
Sementara itu, Yoga salah satu peserta sekura dari pekon Kerang, Kecamatan Batu Brak mengatakan pihaknya setiap tahun tak pernah ketinggalan meramaikan pesta budaya yang sudah ada sejak ratusan tahun silam tersebut.
"Dengan hadirnya kami meramaikan pesta budaya sekura ini harapan nya kami bisa berkontribusi dalam menjaga adat istiadat dan budaya yang ada di Lampung Barat, sebab jika bukan kita yang merawat siapa lagi," jelasnya.
Yoga menambahkan, pihaknya memiliki kelompok yang biasa terlibat dalam pesta budaya sekura yang sering disebut 'Anker Squad', kelompok mereka kata dia selalu aktif dalam mengikuti kegiatan pesta budaya sekura setiap tahun.
"Anker Squad selalu aktif dalam meramaikan perayaan pesta budaya sekura, makanya ada istilah kalau kami berkunjung masyarakat biasa menyebut 'Anker Squad Khatong Manjau' yang artinya kami datang untuk berkunjung," jelasnya.
Ia berharap anak-anak muda khususnya di Lampung Barat bisa bersama-sama berkolaborasi menjaga adat istiadat dan budaya yang ada di Bumi Beguai Jejama Sai Betik agar tetap lestari dan bisa dinikmati generasi berikutnya.
Sementara Pj Bupati Lampung Barat, Nukman turut menghadiri pesta budaya sekura di Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, dalam kesempatan itu ia mengatakan jika pesta budaya sekura masuk agenda event nasional.
"Lampung Barat ini sudah memiliki dua event Nasional yang diakui oleh Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kebudayaan yakni sekura cakak buah dan Festival Sekala Bekhak yang harus tetap dijaga," kata dia.
Hal tersebut tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Lampung Barat mengingat tidak setiap daerah memiliki budaya tergolong envent Nasional, sekura cakak buah merupakan budaya warisan dari zaman ke zaman.
Ia meminta kepada lapisan masyarakat Lampung Barat agar tetap melestarikan warisan budaya nenek moyang sekura cakak buah dan menjaga tatakerama keindahan budaya yang hanya ada di bumi beguai jejama sai betik ini.
"Kita tunjukkan tatakrama keindahan budaya kebanggan kita ini dengan cara menjaga pakaian dengan sopan, jangan meminta-minta di jalur jalan dengan alasan ngamen, kita harus tetap tertib dalam menggelar pesta budaya sekura," ujarnya.
"Identiknya sekura inikan ngelimuk (mengumpulkan sampah) jadi kalo sekura membawa pohon itulah sekura jangan dimarah tapi sekuranya juga jangan buang sampah sembarangan, awa golok, pedang boleh tapi jangan dicabut-cabut," sambungnya.
Sebab, dikatakan Nukman mengingat pesta budaya sekura cakak buah sudah masuk dalam event Nasional maka secara otomatis dipantau langsung oleh Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan.
"Karena ini adalah event Nasional maka akan kita liput terus setiap kegiatan-kegiatan untuk kita laporkan ke pihak Kementerian sebab akan menjadi penilaian bagi mereka, puncaknya akan kita lakukan pada kegiatan Festival Sekala Bekhak nanti inyak Allah di bulan 6 mendatang," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Korupsi Proyek Jalan 1,8 Miliar di Pesisir Barat, Direktur CV FAA Ditetapkan Tersangka
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Debat Kedua Pilkada Lambar, Parosil-Mad Hasnurin Komitmen Lestarikan dan Kembangkan Budaya Lokal
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Parosil Siap Perkuat Peran Perempuan dalam Agrobisnis Lampung Barat
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Menggali Akar Budaya, Parosil Mabsus Siap Luncurkan Program Pendidikan Inovatif untuk Lampung Barat
Kamis, 31 Oktober 2024