Lagi, Warga Suoh Lambar Kembali Diserang Harimau Sumatera
Kupastuntas.co, Lampung
Barat - Peristiwa serangan harimau sumatera kembali terjadi di Pekon (Desa)
Tugu Ratu, Kecamatan Suoh, kali ini serangan
binatang buas itu dialami Kadi, saat ia hendak memperbaiki turbin di lahan
perkebunan.
Pembina Satgas Lembah Suoh
dan BNS Lampung Barat, Sugeng Hari Kinaryo Adi membenarkan hal tersebut, ia
mengatakan peristiwa tersebut terjadi Jumat (5/4/2024) sekitar pukul 14:00 WIB.
"Kejadian baru tadi
sekitar pukul 14.00 WIB korban mau memperbaiki turbin di atas pangkalan barat
naik motor, tiba-tiba ada harimau yang nerjang dan mau menerkam," kata dia
kepada wartawan.
Sugeng menjelaskan, saat
hendak diserang harimau korban langsung lompat dari motornya. Beruntung korban
tidak terkena luka sedikit pun dari serangan harimau itu, hanya jok motornya
saja yang sobek akibat cakaran raja hutan itu.
"Saat diserang dia
loncat. Kemudian dia langsung nyabut golok lalu kemudian harimaunya lari,
korban tidak apa-apa hanya kena jok motornya saja, itu joknya terlihat sampe robek
kena cakar harimau," jelasnya.
Sementara itu, salah satu
warga Pekon Tugu Ratu mengatakan, korban merupakan seorang petani kopi, ia
mengatakan kejadian tersebut membuat korban mengalami trauma karena kejadian
nya begitu cepat.
"Kejadian di perkebunan
tepatnya di atas wilayah SD Tugu Ratu. Korban diserang harimau tapi
alhamdulillah masih selamat tetapi korban jadi trauma karena memang serangan
harimau ini jadi momok bagi masyarakat," jelasnya.
"Karena Sebagai petani
kopi tentu hal ini menjadi kekhawatiran bagi kami, karena pada saat ini petani
kopi sudah mulai panen kita panen harus sering di kebun dengan ada konflik
satwa harimau ini, tentunya jadi ketakutan bagi kami," sambungnya.
Ia berharap pihak terkait
benar-benar serius menangani persoalan harimau ini agar masyarakat benar-benar
merasa aman saat menjalankan aktivitas tak merasakan was-was saat berkebun,
terlebih jelang musim kopi.
"Karena kalau mau ke
kebun tentunya kami ga berani, tapi kalo tidak ke kebun buah kopi jadi busuk,
tentunya itu menjadi kerugian bagi kami saat ini upaya penangkapan oleh pihak
terkait belum membuahkan hasil maksimal," ujarnya.
"Seharusnya personel
kembali ditambah untuk menangkap dan mengatasi masalah. Karena upaya dari
kemarin belum ada hasilnya, Itu menjadi harapan kami semua agar konflik ini
cepat berakhir. Karena ini berkaitan dengan panen kopi," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Korupsi Proyek Jalan 1,8 Miliar di Pesisir Barat, Direktur CV FAA Ditetapkan Tersangka
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Debat Kedua Pilkada Lambar, Parosil-Mad Hasnurin Komitmen Lestarikan dan Kembangkan Budaya Lokal
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Parosil Siap Perkuat Peran Perempuan dalam Agrobisnis Lampung Barat
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Menggali Akar Budaya, Parosil Mabsus Siap Luncurkan Program Pendidikan Inovatif untuk Lampung Barat
Kamis, 31 Oktober 2024