• Senin, 30 September 2024

Jelang Musim Gadu, Petani di Metro Diminta Tanam Palawija

Senin, 18 Maret 2024 - 15.43 WIB
137

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro, Heri Wiratno. saat diwawancarai. Senin, (18/3/2024). Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Menjelang Musim Tanam (MT) II yang dijadwalkan masuk pada bulan April 2024 mendatang atau dikenal dengan Musim Gadu, petani di kota Metro diminta untuk menanam palawija alias tanaman selain padi. 

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3), Heri Wiratno. Menurutnya, anjuran tersebut perlu disampaikan agar petani di Metro mulai bersiap.

Selain diminta menanam palawija, DKP3 juga mengingatkan bahwa pada MT II alokasi air bakal dialihkan ke jaringan irigasi yang lain.

"Khusus untuk gadu tahun ini, sesuai dengan hasil rapat panitia irigasi, bahwa Metro tidak dibolehkan untuk tanam padi. Itu karena air yang ada saat ini dipakai untuk pemeliharaan bagi wilayah yang sudah tanam," kata Heri kepada awak media, Senin (18/3/2024).

Heri juga menerangkan, jika terdapat petani Metro yang masih menanam padi di musim gadu, maka hal tersebut dilakukan diluar rencana dan atas kehendak petani sendiri.

"Karena situasi air yang sedikit, jadi sebenarnya kalo ada petani yang mengolah tanah itu namannya gadu di luar rencana. Kami anjurkan tanam jagung, jadi kalo ada sawah diolah, ya dia dengan caranya sendiri menanam padi," ungkapnya.

"Yang jelas kami tidak menganjurkan, karena di musim tanam II ini air tidak dialirkan. Mereka yang tanam padi itu mencari air dengan caranya sendiri," sambungnya.

Pada MT II, DKP3 Kota Metro menganjurkan petani menanam jagung. Anjuran tersebut juga telah disampaikan oleh koordinator penyuluh pertanian di Bumi Sai Wawai.

"Kawan-kawan Korluh sudah melakukan penyuluhan, tetapi mungkin karena alasan tanah rawa atau lahannya rendah, ya itu kebijaksanaan petani. Tapi di program kami adalah musim II ini untuk tanam jagung," terangnya.

Meskipun begitu, dirinya mengungkapkan, bahwa masih terdapat ratusan hektar sawah di Metro yang ditanami padi oleh petani pada musim gadu.

"Dari total 2.948 hektare lahan pertanian di Metro, masih ada sekitar 600-an hektare yang memang gak bisa kering, artinya mereka itu tanam padi. Untuk tanam jagung di sawah yang kering, tapi sawah yang tidak bisa dikeringkan itu ditanam padi," paparnya.

Kepala DKP3 tersebut juga mengaku akan tetap memberikan pendampingan bagi petani yang kekeuh menanam padi di musim gadu.

"Tanam padinya itu dari kemauan mereka sendiri. Tetapi kita tetap mendampingi, daerah mana saja yang tanam padi. Nanti apabila ada distribusi air, tidak mengganggu tanaman palawija," tandasnya.

Diketahui, Musim Tanam (MT) II alias musim tanam gadu merupakan musim tanam yang tidak ada pengairannya. 

Petani hanya mengandalkan air hujan atau tadah hujan. Musim tanam gadu ini dimulai pada April sampai dengan Juli setiap tahunnya.

Pada musim ini, biasanya petani dianjurkan untuk menanam tanaman palawija seperti jagung, umbi-umbian serta kacang-kacangan. (*)

Editor :