• Kamis, 03 Oktober 2024

Profil Chusnunia Chalim, Rela Lepas Jabatan Wagub Lampung Hingga Kembali Sukses Melenggang ke Senayan

Kamis, 14 Maret 2024 - 10.02 WIB
315

Chusnunia Chalim. Foto:dok/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Chusnunia Chalim atau yang akrab disapa Mbak Nunik, dipastikan akan melenggang ke Senayan. Ia terpilih menjadi anggota DPR RI dari Dapil Lampung II.

Dapil Lampung II tersebut meliputi Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Utara, Tulang Bawang, Lampung Timur, Way Kanan, Mesuji, dan Tulangbawang Barat

Ketua DPW PKB Lampung tersebut meraih suara terbanyak di Dapil Lampung II yaitu 143.422 suara. Sementara pada urutan kedua ialah Didiet Mardhiansyah Fitrah dengan perolehan 10.705 suara.

Sebelum terpilih menjadi anggota DPR RI, Nunik sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur Lampung mendampingi Gubernur Arinal Djunaidi. 

Pada Oktober 2023, dia mengumumkan pengunduran dirinya karena akan maju sebagai caleg dari PKB di Pileg 2024. Acara pelepasannya digelar pada Jumat, 3 November 2023 di Kantor Pemprov Lampung. 

Nunik sendiri lahir di Karang Anom, Waway Karya, Kabupaten Lampung Timur pada 12 Juli 1982. Ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Kyai Hi. Abdul Halim dan Ibu Kholisoh.

Ia memulai pendidikan di SD Negeri 2 Sumber Rejo, SMP Negeri 3 Jabung, SMA Negeri Mayong.

Kemudian S1 Fakultas Syariah IAIN Walisongo, S1 Hukum Universitas Saburai, S2 Ilmu Politik Universitas Nasional, S2 Kenotariatan Universitas Indonesia dan terakhir ialah S3 Sastra dan Sains Sosial Universitas Malaya.

Nunik resmi menjadi kader dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah pada tahun 2004. Ia langsung dipercaya menjadi Kepala Administrasi dan Keuangan dari Fraksi PKB di DPRD Provinsi Jawa Tengah untuk periode 2004-2005. 

Setelah itu, ia diangkat menjadi staf kepengurusan DPP PKB di Jakarta untuk di tahun 2005-2008.

Di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Nunik pernah diperbantukan menjadi staf Khusus Menteri Tenaga Kerja di Kabinet Indonesia Bersatu, yaitu pada tahun 2007. 

Kala itu, ia dipercaya menjadi Koordinator Zona di Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal.

Saat Pemilu Legislatif 2009, Nunik terjun ke dunia politik praktis. Dia akhirnya terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014. Di partai, Nunik menjabat wakil sekretaris jenderal DPP PKB periode 2009-2014.

Pada pemilu legislatif 2014, Nunik kembali mencalonkan dan terpilih lagi menjadi anggota DPR RI periode tahun 2014-2019. 

Pilkada 2015, ia mencalonkan diri sebagai bupati Lampung Timur. Nunik meraih 54,07 persen suara mengalahkan Yusran Amirullah-Sudarsono 45,93 persen suara.

Meski baru sekitar dua tahun menjabat sebagai Bupati Lampung Timur, Nunik sudah dilamar oleh Arinal Djunadi untuk mendampinginya di Pilgub Lampung tahun 2018.

Ia bersama Arinal dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung masa jabatan 2019-2024, di Istana Negara, pada Rabu 12 Juni 2019 silam.

Kesuksesan Nunik juga turut mengantarkan kedua adiknya terjun ke dunia politik. Adik pertamanya bernama Jihan Nurlela yang juga sebagai anggota DPD RI Dapil Lampung.

Sedangkan adik keduanya bernama Sasa Chalim yang juga ikut mencalon diri menjadi anggota DPRD Lampung dari Dapil 8 Kabupaten Lampung Timur.

Namun karir politik Nunik tidak selalu berjalan mulus, ia sudah dua kali berurusan dengan lembaga anti rasuah atau KPK. Ia terseret pusaran korupsi mantan Bupati Lampung Tengah Mustafa.

Nunik disebut-sebut di persidangan ikut terlibat dalam kasus mahar politik Rp18 miliar yang disetorkan Mustafa untuk PKB Lampung saat maju dalam Pilgub Lampung 2018. 

Tak cukup sekali dipanggil KPK, Nunik dihadirkan kembali ke KPK pada 17 Mei 2023. Bukan sebagai saksi, Nunik diminta untuk klarifikasi soal Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) miliknya

Berdasarkan data LHKPN per 31 Maret 2023, Nunik memiliki kekayaan total mencapai Rp 19,7 miliar. Harta kekayaan itu paling banyak bersumber dari tanah dan bangunan yang dimiliki oleh Nunik. 

Menurut laporan yang sama, Nunik hanya memiliki satu koleksi mobil mewah di dalam garasinya. Mobil mewah tersebut adalah Toyota Alphard tahun 2014 seharga Rp 300 juta. (*)

Editor :