• Sabtu, 02 November 2024

KLHK Bentuk Tiga Tim Gabungan Buru Harimau Sumatera di Lambar

Kamis, 14 Maret 2024 - 17.11 WIB
135

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) mengambil langkah membentuk tiga tim gabungan dari Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dan Balai KSDA Bengkulu-Lampung sejak akhir Februari 2024 untuk memburu Harimau Sumatera yang makin meresahkan warga.

Tim patroli bertugas melakukan pemantauan dan patroli di lokasi konflik di Kecamatan Suoh dan Kecamatan Bandar Negeri Suoh di Kabupaten Lampung Barat. Ada pula tim penangkapan dan evakuasi satwa yang memasang kandang jebak dan melakukan evakuasi serta tim pengamanan masyarakat untuk sosialisasi kepada warga.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya memastikan tim gabungan telah diterjunkan untuk merespons konflik harimau dan manusia di Lampung Barat termasuk menurunkan penembak bius.

"Sekarang kita menurunkan tim termasuk penembak-penambak bius jadi ya memang harus dilokalisir, harus dicari, harus diambil. Kita dari kementerian, kita juga minta bantuan dari Taman Safari," kata Menteri LHK Siti Nurbaya usai Rapat Koordinasi Khusus Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan 2024 di Jakarta, Kamis (14/3/24), dikutip dari Antara.

Sementara itu, Dirjen KSDAE KLHK Satyawan Pudyatmoko mengatakan upaya penangkapan harimau Sumatera melalui pemasangan empat unit kandang jebak belum berhasil, maka diperlukan tindakan penyelamatan lebih lanjut melalui upaya penangkapan dengan menggunakan metode lain.

Dia menyebut dalam hal ini digunakan peralatan pembiusan/anestesi oleh Tim Ahli dari Taman Safari Indonesia (TSI) yang mempunyai kapasitas teknis dan berpengalaman dalam penanganan konflik satwa liar. Tim tersebut dilengkapi dengan perlengkapan medis/obat-obatan.

Satyawan mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak bertindak anarkis setelah terjadi perusakan salah satu resor di TNBBS setelah terjadi serangan ketiga di Lampung Barat pada 11 Maret lalu dan tim gabungan terus berupaya untuk menyelesaikan isu itu.

"Ke depan kita harus bisa berbagi ruang dengan berbagai hidupan liar, karena mereka juga mempunyai fungsi dan peran dalam sistem penyangga kehidupan," tandasnya. (*)