Harga Sembako di Metro Naik, Warga Tetap Padati Pasar Pagi
Kupastuntas.co, Metro - Memasuki H-1 bulan suci Ramadhan, geliat ekonomi di sejumlah pasar pagi meningkat. Meskipun harga sejumlah sembako mengalami kenaikan signifikan, namun ribuan masyarakat tetap memadati pasar untuk berbelanja kebutuhan puasa.
Di Metro, fenomena tersebut dikenal dengan istilah prepekan. Meskipun harga terus menerus naik, namun masyarakat tetap ramai berbelanja sejumlah bahan pangan untuk mengisi menu ramadhan.
Dari pantauan Kupastuntas.co, ramainya pengunjung di pasar pagi terlihat di hamparan pasar Kopindo, Agus Salim, Terminal Kota, Margorejo hingga pasar tradisional Tejo Agung.
Terdapat empat item komoditas pangan yang harganya melambung menjelang ramadhan yang dijadwalkan jatuh pada Selasa (12/3/2024) besok. Diantaranya ialah Bawang, Cabai hingga Daging.
Terpantau, harga Bawang Putih yang sebelumnya Rp40.000 perkilogram ditingkat pengecer, kini dibandrol Rp45.000 perkilogram. Jumlah itu mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 perkilogram.
Sementara untuk Bawang Merah, meskipun mengalami kenaikan harga namun tidak terlalu signifikan. Dari sebelumnya dibandrol Rp27.500 perkilogram di tingkat pengecer, kini naik Rp2.500 perkilogram sehingga dipasaran menjadi Rp30.000 perkilogram.
Selain itu, komoditas cabai merah juga mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 perkilogram. Dari sebelumnya Rp60.000 perkilogram kini menjadi Rp65.000 perkilogram.
Kenaikan serupa terjadi pada komoditas Daging Sapi. Di pasaran daging sapi tembus di harga Rp130.000 perkilogram dari sebelumnya yang hanya Rp125.000 perkilogram.
Meskipun empat komoditas tersebut mengalami kenaikan, namun untuk cabai jenis rawit justru mengalami penurunan harga. Dari sebelumnya Rp52.500 perkilogram kini menjadi Rp50.000 perkilogram.
Ozi, salah seorang pedagang bawang eceran di hamparan pasar Kopindo menjelaskan, bahwa kenaikan harga itu telah terjadi sejak Sabtu (9/3/2024) kemarin.
"Sudah mulai naik terus, mulai naik itu dari hari Sabtu. Bawang sama cabai merah naik semua, rata-rata naik Rp 5 Ribu dari harga semula," kata Ozi kepada awak media, Senin (11/3/2024).
Meskipun harga naik, ia mengaku stok tetap habis terjual sejak H-3 ramadhan. Ia menilai, naiknya harga komoditas pangan menjelang ramadhan tidak berpengaruh signifikan terhadap penjualan.
"Naik ini karena kan mau puasa, ya momennya begitu. Tapi Alhamdulillah peminatnya tetap banyak ya, jadi walaupun naik gak pengaruh sama penjualan, karena orang beli itu butuh," ungkapnya.
Dirinya memperkirakan, bahwa harga komoditas pangan akan kembali stabil pada H+3 ramadhan mendatang. Selain itu, ia juga memprediksi geliat ekonomi di pasar pagi akan kembali normal.
"Biasanya itu puasa hari ketiga itu sudah mulai normal lagi, untuk harga-harga kembali seperti semula. Untuk pembelinya ya sama saja, berkurang juga karena kan kebutuhannya berkurang, banyak yang puasa," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang pembeli di pasar pagi, Novita mengaku, tetap berbelanja meskipun harga lebih tinggi dari hari biasanya.
Warga Iringmulyo itu menjelaskan, bahwa sejumlah komoditas pangan yang mengalami kenaikan merupakan kebutuhan untuk bahan menu sahur serta berbuka puasa.
"Memang naik, tapi ya tetap dibeli. Karena buat masakan sahur dan berbuka di hari pertama puasa. Semoga saja harganya bisa kembali normal dan terjangkau," kata Novita. (*)
Berita Lainnya
-
Qomaru Divonis Pidana Denda Rp 6 Juta Subsider Satu Bulan Penjara
Selasa, 05 November 2024 -
Polisi Tangkap Mucikari Penjual IRT di Metro Lampung
Jumat, 01 November 2024 -
Qomaru Dituntut Pidana Bayar Denda Rp 6 Juta Subsider Tiga Bulan Penjara
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Polisi Gerebek Warnet Sarang Judi Online di Metro Lampung, Satu Pejudi Ditangkap
Kamis, 31 Oktober 2024