Kemenko PMK: Ada 13 Provinsi Masuk Daerah Memiliki Kemiskinan Ekstrem Tinggi, Salah Satunya Lampung
![](http://kupastuntas.co/uploads/posts/kemenko-pmk-ada-13-provinsi-masuk-daerah-memiliki-_20240305112509.jpg)
13 Provinsi Masuk Daerah Memiliki Kemiskinan Ekstrem Tinggi. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mencatat, terdapat 13 provinsi di Indonesia yang memiliki tingkat kemiskinan ekstrem tinggi.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK, Nunung Nuryartono menyebut angka kemiskinan ekstrem di Indonesia mencapai 1,12 persen per Maret 2023. Angka itu turun sebesar 0,92 persen poin apabila dibandingkan data Maret 2022.
Sementara tingkat kemiskinan ekstrem di 13 provinsi itu berada di atas level 1,12 persen. Nunung mengatakan, berdasarkan data tersebut, Papua menjadi provinsi dengan tingkat kemiskinan ekstrem paling tinggi di Indonesia.
"Tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi di Provinsi Papua 7,67 persen dan terendah di Kalimantan Timur 0,10 persen," kata Nunung di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Senin (4/3/2024).
Nunung mengungkapkan adapun 13 provinsi di Indonesia yang tingkat kemiskinan ekstrem berada di atas 1,12 persen, yakni Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat ( NTB), Maluku, Gorontalo, Bengkulu, Aceh, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Lampung, Sumatera Selatan, dan Yogyakarta.
Nunung menuturkan, pihaknya sudah diberikan tugas untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga 0 persen pada tahun ini. Menurutnya, berbagai cara sudah dilakukan untuk mengatasi masalah itu.
Beberapa di antaranya optimalisasi upaya penciptaan lapangan kerja atau akses terhadap pekerjaan, peningkatan kapasitas SDM dan UMKM, serta peningkatan akses terhadap pembiayaan melalui pendekatan graduasi ataupun dukungan terhadap program lintas kementerian/lembaga.
"Namun, catatan penting, bahwa tidak mungkin untuk menangani kemiskinan yang multidimensi itu hanya satu program saja. Jadi harus komprehensif, sama-sama," ujar Nunung.
Sementara terkait target penurunan angka kemiskinan di Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy baru-baru ini mengungkapkan kemungkinan besar target yang ditetapkan sebesar 7,5 persen tak akan tercapai di akhir masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pemerintah sendiri menargetkan angka kemiskinan dapat ditekan turun ke angka 6,5 persen-7,5 persen pada 2024.
Muhadjir mengatakan, angka kemiskinan di Indonesia saat ini masih berada di angka 9,36 persen. Maka, masih butuh 1,85 persen untuk bisa mencapai target yang ditetapkan pemerintah dalam RPJMN sebesar 7,5 persen.
Ia pesimistis penurunan angka kemiskinan dapat menyentuh 7,5 persen di akhir periode Jokowi lantaran selama ini hanya alami penurunan sekitar 0,3 persen. (*)
Berita Lainnya
-
Hadiri Takziah, Pemuda di Bandar Lampung Gasak 2 HP Korban yang Berduka
Jumat, 07 Februari 2025 -
IRT di Bandar Lampung Jual 20 Gram Emas Curian ke Toko Tempat Korbannya
Jumat, 07 Februari 2025 -
Sidang Pembuktian MK, Disdikbud Lampung Sebut Tidak Temukan Bukti Paket Kesetaraan Ijasah Aries Sandi
Jumat, 07 Februari 2025 -
Modus Duplikat Kunci, Dua Pria di Bandar Lampung Gasak Motor Teman Sendiri
Jumat, 07 Februari 2025