• Selasa, 01 Oktober 2024

Pemkot Metro Bakal Kucurkan Rp140 Miliar Bangun Infrastruktur Tahun 2024

Senin, 04 Maret 2024 - 16.33 WIB
1.1k

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) kota Metro, Anang Risgianto saat dikonfirmasi awak media. Senin, (4/2/2024). Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Pemerintah kota (Pemkot) Metro bakal mengucurkan anggaran fantastis untuk pembangunan infrastruktur di Bumi Sai Wawai tahun 2024. Tak tanggung-tanggung, total anggaran yang akan dikeluarkan diperkirakan mencapai Rp 140 Miliar.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) kota Metro, Anang Risgianto saat dikonfirmasi Kupastuntas.co di kantor Pemkot setempat, Senin (4/3/2024).

Anang mengungkapkan, anggaran ratusan Miliar yang bakal dikucurkan untuk pembangunan tersebut bukan hanya kegiatan proyek pembangunan jalan, melainkan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur lainnya.

"Kalau total infrastruktur kita ini sudah sampai Rp 140 Miliar untuk kegiatan infrastruktur tahun 2024 ini. Ini infrastruktur bukan hanya jalan saja, tapi semua yang berhubungan dengan infrastruktur, termasuk jalan, jembatan, gedung dan lainnya," kata Anang saat diwawancarai awak media.

Sementara itu, terkait dengan besaran usulan pembangunan yang diterima Pemkot Metro dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di sejumlah Kecamatan, Anang mengaku, pihaknya masih akan melakukan pembahasan lanjutan.

"Kalau usulan kan sedang dilakukan pembahasan ya, jadi musrenbang itu kan bagian dari tahapan, di tingkat Kelurahan itu sifatnya bottom up, nanti juga ada mengakomodir Pokir yang menjadi satu kesatuan," ucapnya.

Menurutnya, hasil Musrenbang harus tertuang dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Selain itu, dalam waktu dekat Pemkot bakal menggelar forum gabungan antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Metro.

"Itu harus dituangkan dalam RKPD, ini tahapannya sedang berproses. Kita juga sedang akan melakukan forum gabungan antar SKPD, lalu juga akan dilakukan musrenbang tingkat kota, kemudian tahapannya musrenbang di tingkat provinsi dan tingkat nasional," tuturnya.

Anang menerangkan, usulan dalam Musrenbang juga masih didominasi oleh infrastruktur. Dalam pembangunan tahun 2025, infrastruktur jalan masih menjadi prioritas.

"Kalau usulan rata-rata sama masih di bidang infrastruktur, jalan masih menjadi prioritas di tahun 2025 nanti. Yang menjadi prioritas tentunya sesuai dengan kewenangan kita yaitu jalan-jalan yang ada di kota Metro," jelasnya.

"Tetapi walaupun ada jalan-jalan milik provinsi yang memang kondisinya juga rusak parah, kita juga akan aktif untuk melakukan perbaikannya. Contohnya seperti Jalan Pattimura kemarin juga langsung bisa kita selesaikan," sambungnya.

Selain itu, usulan pembangunan yang ditangani sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga masih relatif sama.

"Untuk OPD yang paling banyak menerima usulan itu pada prinsipnya semua rata, tetapi karena memang bidang infrastruktur ini satuannya juga banyak dan kebutuhannya juga banyak maka bidang infrastruktur ini juga menjadi prioritas," ungkapnya.

Meskipun banyaknya usulan yang masuk terkait dengan pembangunan Infrastruktur, Kepala Bappeda tersebut menyampaikan, bahwa kondisi jalanan di Metro 82 dalam kategori mantap.

"Kalau usulan dari Kecamatan itu rata-rata sama kondisinya, usulannya juga infrastruktur. Tapi saya pikir kalau kondisi jalan di Metro ini sudah 82 persen dalam kondisi mantap. Kalau dibandingkan daerah lain, Metro ini lebih baik," ucapnya.

"Terkait jalan yang belum 6 bulan sudah rusak itu nanti kita akan bicara tentang mekanisme pelaksanaannya, tapi pada prinsipnya gini adanya perencanaan gitu kan memang karena kebutuhannya banyak dan sumberdaya nya terbatas," sambungnya.

Ketika ditanya soal perkiraan anggaran yang akan digelontorkan untuk pembangunan infrastruktur tahun 2025, ia belum dapat memberikan keterangan secara rinci.

"Kalau untuk tahun 2025 itu sedang on going proses, Mudah-mudahan anggarannya bisa naik lah. Kalau untuk 2025 mudah-mudahan ada terjadi peningkatan, karena yang di tahun ini karena kondisi keuangannya juga terbatas dan dana kita ini juga bergantung pada pemerintah pusat," tandasnya. (*)

Editor :