Konflik Harimau Belum Usai, Kawanan Gajah Nyusul Rusak Fasilitas Wisata di BNS
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Konflik satwa dengan Harimau
belum usai, kawanan Gajah liar di Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) kembali
mendekati pemukiman warga dan merusak sejumlah fasilitas wisata di Kecamatan
BNS bernama 'Wisata Top Suoh'.
Pembina Satgas Lembah Suoh dan BNS, Sugeng Hari Kinaryo Adi mengatakan, kawanan gajah liar tersebut mulai mendekati dan merusak bangunan di lokasi wisata itu pada Sabtu (2/3/2024) menjelang subuh.
"Semalam kawanan gajah masuk ke Pekon Gunung Ratu, saat itu kondisi sedang hujan, kemudian subuh tadi kawanan gajah merusak beberapa fasilitas disini, warung, parkiran dirusak kawanan gajah itu," kata dia, Sabtu (2/3/2024).
Ia menjelaskan, objek wisata bernama Top Suoh yang rusak akibat kawanan gajah tersebut merupakan objek wisata yang dikelola masyarakat setempat bersama pihak Resort Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Sugeng menambahkan saat ini lokasi wisata yang sempat didatangi kawanan gajah sudah steril, kawanan satwa liar tersebut saat ini sudah mulai menjauh dari lokasi wisata Top Suoh yang sudah luluh lantak oleh kawanan gajah itu.
"Saat ini posisi gajah ada di pemandian Danau Asam. Kurang lebih 500 meter dari tempat kejadian, masyarakat juga belum bisa melakukan upaya penggiringan dikarenakan masih trauma dengan konflik harimau," kata dia.
Sebelumnya Kawanan Gajah liar sempat mendekati pemukiman warga di Pekon (Desa) Sukamarga, Kecamatan Suoh dan Pekon Gunung Ratu serta Bumi Hantatai Kecamatan Suoh. Masyarakat tiga pekon itu diminta waspada.
Sugeng mengatakan belasan gajah liar tersebut mendekati pemukiman sejak beberapa waktu terakhir, bahkan sudah masuk area persawahan milik warga.
Sugeng mengatakan kawanan gajah tersebut kini cukup agresif sehingga sangat membahayakan masyarakat maupun Satgas yang melakukan penghalauan. Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas di wilayah setempat.
"Beberapa hari ini kawanan gajah mendekati sawah dan permukiman di tiga pekon, bahkan sempat mendekat di belakang Indomaret Pekon Gunung Ratu dan mendekati areal persawahan masyarakat," kata Sugeng, Kamis (1/2/2024).
Ia menambahkan pihaknya telah melakukan blokade agar kawanan gajah tersebut tidak terus meringsek ke areal persawahan dan permukiman yang bisa menimbulkan kerugian materi bagi masyarakat.
"Jangan sampai masuk ke areal persawahan masyarakat yang saat ini sudah ditanami dan sedang subur-suburnya, terlebih masuk ke permukiman yang bisa menimbulkan kerugian lebih besar dan tentunya membahayakan," ujar Sugeng.
Menurutnya, untuk upaya mendorong agar kawanan gajah tersebut kembali memasuki kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) masih sulit dilakukan karena kondisi kawanan gajah yang semakin sulit dikendalikan.
"Kawanan gajah tersebut cukup agresif, sehingga upaya yang kami lakukan saat ini yakni melakukan blokade agar jangan sampai kawanan gajah tersebut terus mendekati persawahan dan pemukiman," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Korupsi Proyek Jalan 1,8 Miliar di Pesisir Barat, Direktur CV FAA Ditetapkan Tersangka
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Debat Kedua Pilkada Lambar, Parosil-Mad Hasnurin Komitmen Lestarikan dan Kembangkan Budaya Lokal
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Parosil Siap Perkuat Peran Perempuan dalam Agrobisnis Lampung Barat
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Menggali Akar Budaya, Parosil Mabsus Siap Luncurkan Program Pendidikan Inovatif untuk Lampung Barat
Kamis, 31 Oktober 2024