• Sabtu, 02 November 2024

Pasca Viral Jejak Harimau di Batu Brak Lambar, Camat Keluarkan SE

Rabu, 28 Februari 2024 - 13.52 WIB
2.3k

Jejak Harimau di Batu Brak Lambar. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pasca viral adanya jejak harimau di perbatasan Pekon (Desa) Kota Besi-Sukabumi, Kecamatan Batu Brak, Pemerintah Kecamatan setempat mengeluarkan Surat Edaran (SE) membatasi kegiatan masyarakat di wilayah perkebunan.

SE tersebut teregistrasi No:730/38 V.07/2024 tentang imbauan adanya keberadaan satwa liar (Harimau) yang diperkirakan sudah masuk ke wilayah Kecamatan Batu Brak. Ada beberapa poin penting yang disampaikan.

Pertama meminta agar seluruh Peratin (Kepala Desa) se Kecamatan Batu Brak agar mengingatkan masysrakat agar meningkatkan kewaspadaan akan bahaya satwa liar yang saat ini belum diketahui keberadaannya.

"Kemudian kita mengimbah komunitas Porbi dilarang berburu di wilayah Kecamatan Batu Brak sampai batas waktu yang tidak ditentukan," kata Camat Batu Brak, Ruspel Gultom, saat diminta keterangan, Rabu (28/2/2024).

Kemudian masyarakat diminta mengurangi kegiatan di kebun khususnya yang berdekatan dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Apabila melaksanakan aktivitas di kebun agar tidak dilaksanakan sendiri.

"Apabila masyarakat menemukan jejak, bekas tapak atau tidak secara sengaja melihat satwa liar/harimau tersebut mohon untuk tiak diviralkan terlebih dahulu sebelum melapor ke aparat pekon karena akan menimbulkan kepanikan," jelasnya.

"Terkait dengan point lima sebaiknya bapak/ibu segera melaporkan kejadian tersebut kepada peratin atau aparat pekon setempat, atau menghubungi Selamat selaku Kasi Trantib Kecamatan Batu Brak ke 0813 6645 0352," lanjutnya.

Lalu bisa menghubungi Aiptu Junaidi Kapolpos Batu Brak 0823 7392 9275, Kepala Resort TNBBS Balik Bukit Supriyatna 08127228 5522, anggota Koramil Batu Brak Sertu Hidayat Nu Wahid 0813 7391 5694, Serda Y Zebua 082179220766.

"Sehingga kami meminta peratin untuk menyebarkan informasi ini ke masyarakat baik melalui media sosial ataupun melalui pengeras suara di setiap masjid yang ada di wilayah masing-masing serta tempat strategis lain," pungkasnya.

Tim gabungan dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), TNI Polri, Pemerintah Kecamatan hingga Pekon (Desa) kehilangan jejak kaki hewan buas yang diduga harimau yang sempat terlihat diperbatasan Pekon Kota Besi-Sukabumi Kecamatan Batu Brak.

Kepala Res TNBBS Kecamatan Balik Bukit, Supriyatna mengatakan, tim gabungan telah melakukan upaya pencarian untuk mengidentifikasi jejak kaki yang diduga harimau itu. Namun pihaknya sudah tidak menemukan adanya jejak kaki dilokasi awal ditemukan seperti dalam video yang beredar.

"Jejaknya tadi sudah tidak begitu terlihat karena berada di tanah yang keras dan sudah terganggu oleh bekas kaki para petani yang melintas, kita belum bisa melakukan identifikasi apakah itu memang jejak harimau atau bukan," kata Supriyatna kepada Kupastuntas.co, Selasa (27/2/2024) malam.

Ia menambahkan, pihaknya tidak bisa memastikan apakah jejak yang sempat viral tersebut merupakan jejak harimau atau binatang buas lainnya. Sebab untuk memastikan suatu jejak hewan buas diperlukan identifikasi lebih mendalam untuk mengetahui jejak kaki hewan jenis apa yang ditemukan.

"Tetapi yang pasti kami tim gabungan tadi sudah meninjau lokasi dan tetap mengimbau masyarakat agar waspada dan berhati-hati, terutama masyarakat yang memiliki kebun di wilayah tersebut kalaupun harus dipaksakan berkebun jangan sampai berangkat sendiri," tutup Supriyatna. (*)

Editor :