• Selasa, 01 Oktober 2024

Penetrasi Pasar di Metro Timur, Beras Murah Ludes Diserbu Warga

Selasa, 27 Februari 2024 - 12.41 WIB
106

Antrean masyarakat untuk membeli beras murah SPHP dari Bulog Subdivre Lamteng dalam kegiatan penetrasi pasar Pemkot Metro. Selasa, (27/2/2024). Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Ratusan masyarakat kota Metro berdesakan untuk membeli beras dengan harga murah yang tersedia dalam kegiatan penetrasi pasar di Lapangan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur, Selasa (27/2/2024).

Dari pantauan Kupastuntas.co, tak butuh waktu lama beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang berasal dari Bulog Subdivre Lamteng ludes dibeli masyarakat.

Beras merupakan komoditas pangan yang paling banyak dicari masyarakat Bumi Sai Wawai. Kurang dari setengah jam, sebanyak 2,5 ton beras dengan harga Rp 51.000 perkarung ukuran 5 kilogram tersebut habis terjual.

Mila, salah seorang warga Kelurahan Ganjar Asri, Kecamatan Metro Barat mengaku, menantikan kegiatan penetrasi yang digelar di luar kawasan pasar pusat Kota tersebut.

"Dapat beras murah, gula harga Rp 15.000, telur Rp 25.000. Kurang tau hematnya berapa banyak, tapi memang lebih murah dibandingkan harga pasaran," kata Mila.

Ia mengatakan, telah dari pagi mengantri untuk mendapatkan sejumlah jenis sembako dengan harga murah tersebut.

"Saya dari Ganjar Asri tadi mengantri dari jam 07.00 WIB, alhamdulillah dapat dan sudah menghemat. Ini bagus sekali, selisih harganya banyak dari harga pasaran. Terutama beras dan Cabai," ucapnya.

Walikota Metro, Wahdi menjelaskan, bahwa kegiatan penetrasi pasar sebagai upaya mengatasi inflasi menjelang bulan suci Ramadhan.

"Ini adalah satu kegiatan penetrasi tentu untuk mengatasi inflasi, jadi pemerintah selagi administrasi price nya yang sudah ditentukan oleh pusat maka kemampuan daerah adalah 4 K-nya. Ketersediaannya, keterjangkauannya, kemampuan melakukan transportasinya, dan kerjasama antar daerahnya," kata Wahdi.

"Sehingga kalau kita lihat bahwa Kota Metro ini malah bisa memasok ke daerah luar untuk beras. Tetapi administrasi price-nya sudah ditentukan oleh Pusat, maka kita subsidi," sambungnya.

Walikota mengungkapkan, bahwa pihaknya menggandeng Bulog Subdivre Lamteng untuk menjual beras dengan harga murah.

"Untuk beras medium saja saat ini harganya sudah Rp 15.000 perkilogram, untuk yang premium Rp 17.000 sampai Rp 18.000. Dan Alhamdulillah kita mampu untuk melakukan penetrasi," ungkapnya.

Wahdi menegaskan, bahwa subsidi sembako murah yang diberikan dalam setiap kali kegiatan penetrasi pasar bisa mencapai 10 persen.

"Ada yang di subsidi 10 persen, misalnya harga telur kita subsidi sekian dan harga beras kita. Untuk detailnya ke Dinas Perdagangan aja deh," pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Asisten II Setda Kota Metro, Yeri Ehwan menerangkan, bahwa Pemkot telah menggelontorkan anggaran untuk subsidi penetrasi pasar. Meskipun begitu, dirinya tidak hafal besaran nilai subsidi yang diberikan.

"Jadi kalau total anggaran itu ada di OPD, anggarannya tersebar dan detailnya ada di OPD. Ada di dinas perdagangan, ada pula yang sebagian di pertanian," kata Yeri.

Ia menyebutkan, tiap kali gelaran penetrasi pihaknya selalu melibatkan agen dan distributor bahan pangan untuk menjual produknya dengan harga murah.

"Kalau gelaran ini kan kami mengundang para pelaku usaha, mereka kita minta menjual di harga grosir. Kemudian untuk Bulog ini menjual berasnya Rp 10.200 per kilogram, kalau di pasaran itu Rp 15.000," bebernya.

"Jadi semua harganya di bawah pasaran yang kita jual di sini. Ini supaya warga bisa mendapatkan harga yang relatif lebih murah," tambahnya.

Tak hanya itu, Yeri juga menerangkan, pola subsidi bahan pangan yang diberikan kepada masyarakat untuk setiap kali kegiatan penetrasi.

"Untuk pola pemberian subsidi itu jadi begini, misalkan gula harga di pasaran katakanlah Rp 15.000, itu kita jual di konsumen dengan harga di bawah itu misalkan Rp 12.000, maka yang Rp 3.000," ujarnya.

"Karena kan pemerintah juga beli ke pelaku usaha toh dan itu harus kita bayar, modelnya begitu. Untuk anggarannya sudah disediakan oleh pemerintah daerah kepada OPD. Walaupun belum maksimal tapi kita berupaya minta harga yang terendah, supaya harga tebus dari konsumen itu bisa betul-betul rendah," tandasnya.

Diketahui, dalam operasi pasar tersebut Pemkot melakukan kerjasama dengan Bulog dan sejumlah distributor bahan pangan di Metro.

Bulog menjual beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga Rp 51.000 per sak ukuran 5 kilogram. Kemudian distributor menjual minyak goreng kemasan seharga Rp 14.000 perliter, hemat Rp 5.000 perkemasan dari harga pasaran Rp 19.000 perkemasan 2 liter.

Untuk gula, dijual dengan harga Rp 14.000 perkilogram, hemat Rp 3.000 perkilogram dibandingkan harga pasaran sebesar Rp 17.000 perkilogram.

Lalu Bawang kating yang di pasaran seharga Rp 42.000, dalam operasi pasar itu hanya dijual Rp 35.000 perkilogram. Untuk bawang merah yang dipasaran seharga Rp 30.000 perkilogram, dalam penetrasi tersebut hanya seharga Rp 20.000 perkilogram.

Kemudian Cabai merah dijual seharga Rp 70.000 perkilogram, hemat Rp 15.000 perkilogram dibandingkan harga pasaran yaitu Rp 85.000 perkilogram. Untuk cabai rawit halus yang dipasaran seharga Rp 45.000, dalam kegiatan itu hanya Rp 40.000 perkilogram.

Berikutnya ialah telur yang dipasaran seharga Rp 29.000 perkilogram, dalam penetrasi tersebut hanya dijual seharga Rp 25.000 perkilogram. Terakhir ialah tepung terigu yang dijual seharga Rp 7.000, hemat Rp 3.000 dibandingkan harga pasaran yaitu Rp 10.000 perkilogram. (*)

Editor :