• Selasa, 01 Oktober 2024

DKP3: Hasil Panen MT I Belum Cukupi Kebutuhan di Metro

Kamis, 22 Februari 2024 - 15.26 WIB
86

Kepala DKP3 Kota Metro, Heri Wiratno saat dikonfirmasi awak media usai meninjau hasil panen padi di Bumi Sai Wawai. Kamis, (22/2/2024). Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Metro menyebutkan, hasil panen padi Musim Tanam (MT) I tahun 2024 belum dapat memenuhi kebutuhan beras masyarakat Kota setempat.

Kepala DKP3 Kota Metro, Heri Wiratno menjelaskan, kebutuhan beras di Metro pertahunnya sebanyak 15 Ribu ton.

"Kalo di Metro untuk satu musim tanam itu belum cukup, karena kebutuhan beras kita itu 15 ribuan ton. Kedepan kalo kita hanya panen satu kali ya kurang suplainya, saya kira itu," kata Heri saat dikonfirmasi awak media, Kamis (22/2/2024).

Heri menerangkan, panen padi pada MT I di Metro hanya menghasilkan 17.500 ton gabah. Yang mana dari belasan ribu ton gabah tersebut rata-rata menghasilkan beras paling banyak 9 Ribu ton.

"Karena kalo gabah 17.500 Ribu ton itu jadi beras sekitar 8 sampai 9 Ribu ton saja. Dari total luas tanam kita, 2.948 hektare, perkiraannya hasilnya 17.500 ton gabah untuk musim ini," ujarnya.

Heri menjelaskan, bahwa hanya terdapat 3 lahan persawahan paling luas di Metro dari total 5 lahan pertanian persawahan.

"Untuk area persawahan terluas di Metro berada di 2 Kecamatan. Luas area paling banyak di Metro Selatan, dan Metro Utara kalau di Metro Timur ada di posisi ketiga," jelasnya.

Heri mengungkapkan, bahwa varietas padi Inpari 32 masih mendominasi lahan pertanian di Bumi Sai Wawai. Padi jenis ini dapat menghasilkan gabah sebanyak 6 ton per hektar.

"Pada musim tanam kali ini rata-rata petani menanam padi varietas Inpari 32. Hasilnya dari varietas padi Inpari 32 itu rata-rata 6 ton per hektare," ungkapnya.

Sementara itu, terkait dengan harga gabah di Metro masih cukup tinggi. Padi para petani rata-rata dibeli dengan harga Rp 7.500 perkilogram.

"Saat ini harga gabah padi sekitar Rp 7.400 sampai Rp 7.500 per kilogram. Kemungkinan harganya naik juga ada, kemungkinan harganya turun juga ada," bebernya. 

Ia menyebut, naik turunnya harga gabah di Metro tergantung pada cuaca. Jika cuaca cenderung panas, harga gabah relatif tinggi.

"Tergantung cuaca saya kira, kalo cuaca mendung harga turun. Karena kalo cuaca panas, pabrik kan bisa memproses langsung dijemur," tandasnya.

Diketahui, Musim Tanam (MT) merupakan waktu tertentu yang dijadikan sebagai tahap permulaan menanam. Di Indonesia, istilah semacam ini dikenal luas, terdapat tiga musim tanam dalam satu tahunnya yakni musim tanam utama, musim tanam gadu, dan musim tanam kemarau.

Musim tanam adalah istilah dalam budi daya tanaman di mana iklim pada periode tertentu dalam satu tahun sangat ideal untuk menanam tumbuhan asli maupun hasil domestikasi. Dalam ilmu botani, musim yang sama disebut dengan musim tumbuh.

Secara umum, biasanya MTI di awali pada Bulan November. Boleh dibilang MTI identik dengan musim penghujan yang biasanya akan berakhir dengan panen di pertengahan atau akhir Februari. (*)

Editor :