• Selasa, 16 September 2025

Pemkab Lamsel Target Produksi 334.889 Ton Padi Tahun 2024

Senin, 19 Februari 2024 - 17.23 WIB
70

Ilustrasi. Foto: Tirto.ID

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHBun) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) mematok target produksi padi sebesar 334.889 ton di tahun 2024.

Kadis TPHBun Lamsel, Bibit Purwanto menyampaikan, target produksi padi di wilayah kabupaten setempat mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya.

"Target produksi padi di Lampung Selatan di tahun 2024 yaitu 334.889 ton," ujar Bibit saat dikonfirmasi, Senin (19/2/2024).

Bibit merincikan, menurut angka sementara Dinas TPHBun, dimana produksi padi pada tahun 2023 di wilayah Lampung Selatan mencapai 411.628,87 ton.

"Target produksi padi Lampung Selatan di tahun 2023 yaitu 331.574 ton," sambungnya.

Bibit menambahkan, sementara ini, ratusan ribu ton produksi beras di Lampung Selatan masih terfokus di 6 kecamatan yang ada di wilayah kabupaten setempat.

"Sentra penghasil padi berada di Kecamatan Palas, Candipuro, Sragi, Sidomulyo, Natar, dan Jati Agung," cetus Bibit.

Turunnya jatah pupuk bersubsidi di Lampung Selatan pada tahun 2024, yakni pupuk Urea hanya 52 persen sedangkan tahun lalu mencapai 97 persen dan pupuk NPK sebesar 29 persen sementara tahun 2023 di angka 87. Diprediksi bakal mempengaruhi produktivitas padi.

"Tentu mempengaruhi, namun Dinas TPHBun sudah menganjurkan petani untuk menggunakan pupuk organik, sehingga tidak mempengaruhi produktivitas secara signifikan," urai Bibit.

Meski begitu, Bibit menegaskan, pihaknya tak lantas berpangku tangan dan tetap melakukan upaya-upaya untuk menjaga produktivitas padi tidak turun.

"Upaya yang dilakukan Dinas TPHBun untuk memaksimalkan produktivitas yakni, memfasilitasi penyerapan pupuk subsidi dan memfasilitasi petani dalam pemanfaatan KUR (Kredit Usaha Rakyat)," kata Bibit.

Disamping itu, Bibit juga mengajak para petani mulai beralih menggunakan pupuk organik untuk menggenjot produktivitas padi.

"Mengimbau petani untuk menggunakan pupuk organik sebagai pupuk alternatif, pemanfaatan dan fasilitasi program AUTP (Asuransi Usaha Tani Padi)," pungkas Bibit. (*)