• Selasa, 01 Oktober 2024

DPT di TPS Metro Menggelembung, KPU Sebut Adanya Kesalahan Input Data dan Serangan Hacker

Sabtu, 17 Februari 2024 - 13.31 WIB
1.2k

Data Sirekap yang diduga terdapat penggelembungan suara. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Metro - Dugaan penggelembungan data hasil pemilu legislatif di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang muncul dalam aplikasi Sirekap membuat gaduh masyarakat Kota Metro.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Metro mengakui adanya dugaan kesalahan dalam penginputan data ke server aplikasi Sirekap serta serangan hacker yang berhasil meretas sistem tersebut.

Ketua KPU Kota Metro, Nurris Septa Pratama mengatakan, terkait dengan data perolehan suara partai di satu TPS yang tidak masuk akal tersebut dimungkinkan merupakan hasil kesalahan input data dan serangan hacker.

"Terkait dengan angka yang muncul, mungkin karena posisi malam dan terjadi salah input. Jadi saya mengira salah input," kata dia saat dikonfirmasi Kupastuntas.co melalui sambungan telepon, Sabtu (17/2/2024).

"Apalagi Sirekap sedang diserang oleh hacker ya, jadi ini baru beberapa maintenance dan sudah normal kembali," sambungnya.

Ia mengungkapkan bahwa terkait dengan dugaan pengelembungan data hasil perolehan suara di TPS 001 Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat pihaknya belum melakukan rekapitulasi di tingkat Kecamatan.

"Mulai saja belum di Kecamatan Metro Barat, saya monitor hari ini karena ini belum berjalan di beberapa Kecamatan. Di metro barat persoalan Sirekap tentu ini bukan hanya urusan salah input," ungkapnya.

Septa juga menjelaskan bahwa mekanisme perhitungan berdasarkan form C juga dipegang PPS hingga saksi. Ketika ditemukan ketidaksamaan maka dipastikan akan dibenahi.

"Tentu mekanisme pleno itu dasarnya C hasil yang dipegang oleh PPS, PPK, panwascam dan saksi. Ketika proses itu tidak sama, maka kita akan disamakan. Nah, baru Sirekap yang kita tampilkan akan dibenarkan," terangnya.

"Artinya, Sirekap ini alat bantu yang ditampilkan. Ketika proses itu ada kesalahan input ini akan diperbaiki secara otomatis yang disamakan dengan hasil yang diterima oleh C salinan hasil yang juga diterima oleh saksi parpol, Panwascam, PPS dan PPK," sambungnya.

Dirinya menyampaikan bahwa penginputan ke aplikasi Sirekap merupakan tugas dari PPK yang disaksikan oleh seluruh panitia tidak TPS.

"Untuk tugas penginputan sendiri langsung dari PPK dan disaksikan semua. Proses mekanisme di Kecamatan itu ditampilkan di layar, kita bacakan maka pleno ini memastikan angka itu tidak berubah," bebernya.

"Inilah proses yang kami sebut kehati-hatian dan memastikan suara yang keluar itu suara yang sesuai dan diperoleh calon. Kami tidak tau pasti tapi kami pastikan aplikasi Sirekap akan sama-sama dilihat dan jika ada yang kurang pas maka akan ada penyesuaian lagi," tandasnya.

Dari data yang dihimpun Kupastuntas.co, situs Sirekap di laman www.pemilu2024.kpu.go.id/pilegdprd/hitung-suara/wilayah menunjukkan hasil suara yang fantastis di beberapa partai politik yang mengikuti kontestasi pemilu 2024.

Tentunya data yang dimunculkan dalam aplikasi tersebut diduga tidak sesuai dengan DPT yang ada di TPS 001, Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat.

Dalam aplikasi tersebut terlihat Partai Kebangkitan Bangsa meraih 15 suara, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 27 suara, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) 20 suara, dan Partai Golongan Karya (Golkar) 846 suara.

Kemudian, Partai Nasdem 4 suara, Partai Buruh 6 suara, Partai Gelombang Rakyat Indonesia 800 suara dan Partai Keadilan Sejahtera 835 suara. 

Selanjutnya, Partai Kebangkitan Nusantara 0 suara, Partai Hanura 8 suara, Partai Garuda Republik Indonesia 6 suara, Partai Amanat Nasional 7 suara dan Partai Bulan Bintang 505 suara. (*)