• Selasa, 01 Oktober 2024

Bawaslu Selidiki Dugaan Penggelembungan Suara di Metro Barat

Sabtu, 17 Februari 2024 - 14.32 WIB
636

Koordinator Divisi (Kordiv) Hukum, Pencegahan dan Humas, Hendro Edi Saputro. Foto: Dok/kupastuntas.co

Kupastuntas co, Metro - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Metro bakal melakukan penyelidikan terhadap dugaan penggelembungan data hasil perolehan suara di TPS 001 Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat yang muncul dalam aplikasi Sirekap Pemilu.

Hal itu disampaikan Ketua Bawaslu Kota Metro, Badawi Idham melalui Koordinator Divisi (Kordiv) Hukum, Pencegahan dan Humas, Hendro Edi Saputro saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (17/2/2024).

Hendro mengaku pihaknya akan terlebih dahulu memastikan informasi dugaan penggelembungan data dalam aplikasi Sirekap. Selain itu, pihaknya juga bakal melakukan penyelidikan terkait dengan dugaan kesalahan input data maupun serangan hacker tersebut.

"Terkait dugaan penggelembungan suara, Bawaslu akan melakukan pengecekan dan kita pastikan dulu. Karena Sirekap itu kan hanya alat bantu, itu tidak bisa menjadi patokan, masih kalah dengan C salinan rekap," ucapnya.

Anggota Bawaslu Kota Metro tersebut juga menyampaikan bahwa jika terbukti terdapat penggelembungan suara di TPS tersebut, maka akan dilakukan Pemilihan Suara Ulang (PSU) sesuai dengan mekanisme dan aturan.

"Jika memang terjadi penggelembungan suara, maka nanti bisa dipastikan akan dilakukan PSU. Nah, dilakukannya PSU itu nanti dilaksanakan di satu TPS yang dicurigai terjadinya penggelembungan suara," terangnya.

Baca juga : DPT di TPS Metro Menggelembung, KPU Sebut Adanya Kesalahan Input Data dan Serangan Hacker

Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Metro, Anna Morinda turut menyoroti informasi yang sedang viral di Bumi Sai Wawai tersebut.

Anna juga mengaku bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan KPU Kota Metro terkait dengan temuan data dugaan penggelembungan suara yang terunggah dalam aplikasi Sirekap tersebut. 

"Terkait dengan temuan itu, jadi kami telah melakukan koordinasi dengan ketua KPU via telepon terkait dengan Sirekap yang mencapai 2.000 lebih padahal jumlah pemilih di TPS tersebut tidak sampai segitu," kata Anna.

Ia menyebut, meskipun data itu hanya didalam aplikasi Sirekap, namun jika tidak diperbaiki dapat berdampak pada ketidakpercayaan masyarakat terhadap kinerja penyelenggara pemilu.

"Menurut ketua KPU, kita tidak berpatokan dengan Sirekap, namun menurut kami Sirekap ini kan hal yang dipantau oleh publik ya, bagaimana penginputan nya kenapa sampai tidak dipercaya," lanjutnya.

Anna menyampaikan bahwa pihaknya bakal berkoordinasi dengan sejumlah saksi partai politik di Bumi Sai Wawai untuk mengawal proses penginputan data perolehan suara.

"Tentu, kita akan kerahkan saksi-saksi kita dan meminta saksi partai lain sama-sama mengawal jalannya proses penginputan di semua tingkatan baik Pilpres maupun Pileg," ungkapnya.

Dirinya juga bakal berkoordinasi dengan Bawaslu terkait temuan tersebut. Selain itu, ia berharap KPU dapat memperbaiki sistem input Sirekap agar tidak salah dalam perhitungan.

"Kami akan berkoordinasi dengan Bawaslu, dan kami berharap akan menjadi atensi penuh bagi KPU mengenai perhitungan ini. Jangan sampai ada salah perhitungan. Apalagi, Sirekap ini di akses oleh publik," bebernya.

"Jangan sampai nanti orang yang sudah merasa mendapatkan suara sekian tiba-tiba suara turun. Sehingga, bisa menimbulkan ketidakpercayaan. Kita kawal bersama dan kita dukung KPU untuk menyelenggarakan pemilu sebaik-baiknya, sejujur jujurnya dan seadil-adilnya," tandasnya.

Dari data yang dihimpun Kupastuntas.co, TPS 001 Kelurahan Mulyojati Kecamatan Metro Barat hanya memiliki DPT sebanyak 288. Itu terbagi atas 133 pemilih laki-laki dan 155 pemilih perempuan.

Sementara jumlah surat suara termasuk dengan cadangan 2 persen dari DPT yang ada di TPS tersebut ialah sebanyak 294 surat suara. Kemudian surat suara yang digunakan hanya 252 surat suara. Lalu, jumlah suara yang tidak digunakan termasuk surat suara cadangan ialah sebanyak 42 surat suara.

Namun data tersebut berbeda ketika mengakses aplikasi Sirekap. Dalam laman www.pemilu2024.kpu.go.id/pilegdprd/hitung-suara/wilayah menunjukkan hasil suara yang fantastis dan tidak sesuai dengan DPT di TPS 001 Mulyojati.

Dalam aplikasi tersebut terlihat Partai Kebangkitan Bangsa meraih 15 suara, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 27 suara, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) 20 suara, dan Partai Golongan Karya (Golkar) 846 suara. 

Kemudian, Partai Nasdem 4 suara, Partai Buruh 6 suara, Partai Gelombang Rakyat Indonesia 800 suara dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 835 suara. 

Selanjutnya, Partai Kebangkitan Nusantara 0 suara, Partai Hanura 8 suara, Partai Garuda Republik Indonesia 6 suara, Partai Amanat Nasional (PAN) 7 suara dan Partai Bulan Bintang (PBB) 505 suara.

Terdapat 4 Parpol dari total 13 Parpol yang perolehan suaranya dalam aplikasi Sirekap tidak sesuai dengan DPT. Ketika ditotal 13 Parpol dalam TPS tersebut memperoleh 3.079 suara.

Sehingga terdapat selisih sebanyak 2.791 suara dari total DPT di TPS 001 Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat yang hanya sebanyak 288 suara. (*)