• Selasa, 16 September 2025

4 Desa di Lampung Selatan Diproyeksikan Jadi Obyek Wisata Baru

Rabu, 07 Februari 2024 - 11.08 WIB
242

Kadis PMD Lamsel Erdiyansyah saat diwawancarai di ruang kerjanya. Rabu (7/2/2024). Foto: Handika/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) mendorong desa yang memiliki potensi obyek wisata untuk dikembangkan dan dikelola melalui badan usaha milik desa (BUMDes).

Hal itu diutarakan Kadis PMD Lamsel Erdiyansyah, mengatakan Tahun 2024 ini, dirinya telah merancang pilot project desa wisata yang dikelola oleh BUMDes dan diharapkan kedepan bisa menjadi obyek wisata yang diminati oleh masyarakat.

"Diantaranya, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Desa Way Kalam, Kecamatan Penengahan dan Desa Suak, Kecamatan Sidomulyo," urainya. Rabu (7/2/24).

Dimana, proyek percontohan desa wisata telah memiliki kelembagaan pengelolaan yang sudah baik, variasi objek wisata, home stay, pertunjukan seni, atraksi seni budaya, akses dan sarana penunjang pariwisata.

"Tahun lalu, sudah ada 50 desa wisata yang dicantumkan dalam Surat Keputusan Bupati Lampung Selatan tertanggal 14 Agustus 2023," cetusnya.

Disamping itu, Dinas PMD juga memproyeksikan desa wisata baru untuk memperluas objek wisata di Kabupaten Lampung Selatan.

Semisal, Desa Sabah Balau, Kecamatan Tanjung Bintang, memiliki potensi wisata hutan karet dan rumah kolonial jaman Belanda.

Lalu, Desa Maja, Kecamatan Kalianda, terdapat wisata pantai dan Goa Jepang. Desa Mekar Jaya, Kecamatan Merbau Mataram, ada agrowisata dan air terjun.

Kemudian, Desa Karya Tunggal, Kecamatan Katibung, terdapat pantai dan air terjun yang langsung menjorok ke pantai. Desa Banyumas, Candipuro, akan memanfaatkan bendungan sebagai obyek wisata.

Kemudian Pulau Sebuku, Desa Tejang, Kecamatan Rajabasa, menawarkan wisata kehidupan alami. Serta, wisata mangrove di Desa Sumber Nadi dan Desa Berundung, Kecamatan Ketapang, serta Desa Sebalang, Kecamatan Katibung.

"Kesemua desa wisata tersebut merupakan hidden gem di Kabupaten Lampung Selatan," tandas Erdi.

Erdiyansyah mengatakan, pemerintah desa perlu memaksimalkan potensi yang ada di desa masing-masing.

"Contohnya alun-alun. Bisa dimanfaatkan untuk menggali potensi ekonomi desa," kata Erdi sapaan akrabnya.

Menurut Erdi, alun-alun bisa disulap sedemikian rupa seperti fasilitas berjualan dan pentas seni sehingga menjadi lokasi sentra usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Setelah menjadi penggerak ekonomi UMKM, lokasi alun-alun bisa menyumbang pendapatan asli desa (PAD)," sambungnya.

Erdi berharap, pengembangan kawasan alun-alun oleh masing-masing desa juga bisa berdampak positif terhadap roda perekonomian masyarakat setempat. (*)