Debat Pamungkas Capres, Ganjar-Mahfud Janji Setia Pada Rakyat, Anies Bicara Ketimpangan, Prabowo Usung Rencana Strategis Transformasi Bangsa
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Komisi Pemilihan Umum
(KPU) RI menggelar debat kelima calon presiden (Capres) Pemilu 2024 di Balai
Sidang Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024)
malam. Tiga capres hadir dalam debat yakni Anies Rasyid Baswedan, Prabowo
Subianto dan Ganjar Pranowo.
Ketiga capres hadir didampingi cawapresnya masing-masing yaitu Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD. Debat terakhir ini mengangkat tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi. Debat akan dipandu oleh dua moderator, yakni Andromeda Mercury dan Dwi Anggia.
Durasi debat sama seperti debat sebelumnya, yakni 120 menit dan terdiri atas enam segmen. Segmen pertama debat akan dibuka dengan penyampaian visi, misi, dan program kerja; segmen kedua, ketiga, keempat, dan kelima berupa pendalaman visi, misi, dan program kerja serta segmen keenam adalah masing-masing capres menyampaikan pernyataan penutupnya.
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mendapat urutan
pertama memaparkan visi, misi, dan program kerja di debat kelima ini. Prabowo
mengatakan memiliki rencana besar bernama strategis transformasi bangsa.
Intinya adalah meningkatkan kemakmuran bangsa Indonesia terutama memperbaiki
kualitas manusia hidup Indonesia.
“Proyek strategis kita adalah memberi makan bergizi
kepada seluruh anak-anak Indonesia termasuk yang masih dalam kandungan ibunya,
sekolah dini sampai yang dewasa. Ini akan mengatasi angka kematian ibu
melahirkan, mengatasi kekurangan gizi anak atau stunting, menghilangkan
kemiskinan ekstrem, menyerap hasil petani dan nelayan, dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi 1,5-2 persen,” kata Prabowo.
Prabowo mengungkapkan, pihaknya juga akan mengatasi
masalah fundamental bangsa Indonesia saat ini yakni menghilangkan kemiskinan,
membangun rumah sakit modern di setiap kabupaten/kota, dan membangun puskesmas
modern di setiap desa.
“Kami akan segera mempercepat mengatasi kekurangan
dokter di Indonesia yang masih kurang 140 ribu dokter. Kami akan menambah
jumlah fakultas kedokteran yang kini 92 menjadi 300 fakultas kedokteran. Serta
membangun 3 juta rumah untuk warga kurang mampu yaitu 1 juta rumah di pedesaan,
1 juta rumah di pesisir dan 1 juta rumah di perkotaan,” paparnya.
Prabowo juga mengatakan memiliki program pendidikan
strategis yakni memperbaiki gaji guru dan honorer serta meningkatkan kompetensi
guru, penyelenggara negara seperti ASN, TNI, Polri dan penyuluh pertanian
dengan memperbaiki gajinya sehingga kualitas hidup mereka akan baik dan bisa
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat memaparkan
visi, misi dan program kerjanya mengatakan, membangun
Indonesia itu harus dimulai dalam tiga bagian.
"Membangun Indonesia yang beradab kita mulai dari tiga bagian. Kita punya
kepribadian dalam kebudayaan dan itu mesti masuk dalam jiwa insan Indonesia dan
tentu sajak kesehatan menjadi yang pertama," kata Ganjar.
Ganjar mengatakan, langkah preventif
menjaga pola hidup sehat memang penting dalam menciptakan kesehatan di
masyarakat. Namun, hal itu juga harus diperkuat dengan layanan fasilitas yang
memadai.
Ganjar mengaku telah menyiapkan program satu fasilitas kesehatan (faskes)
di tiap satu desa. Program itu akan dijalankan di seluruh Indonesia. "Akses
kesehatan diperlukan di tiap desa, maka kenapa Ganjar-Mahfud buat satu desa,
satu faskes, satu nakes (tenaga kesehatan)? Karena kami ingin mereka dapat yang
terbaik," katanya.
Menurut Ganjar,
lewat program itu tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang mengeluhkan terkait
akses kesehatan. Dia berharap program itu bisa menjadi jawaban terhadap
persoalan sulitnya akses kesehatan di Indonesia.
"Dan kemudian ibu, anak, lansia, disabilitas, masyarakat adat akan dapat
peran yang sama di dalam layanan kesehatan di mana daerah terisolir mereka
membutuhkan akses ini dengan sangat bagus," katanya.
Ganjar mengaku mendapatkan masukan
dari kaum buruh untuk segera meninjau ulang Undang-Undang Cipta
Kerja. Ganjar menyatakan pentingnya memperhatikan pendidikan yang inklusi.
Dia menyebut pendidikan yang inklusi itu akan berpengaruh pada dunia kerja.
"Tolong betul agar sekolah makin inklusi dan mereka tidak mendapatkan
perlakuan yang diskriminatif, setelah itu barulah mereka bekerja. dan tentu
saja keterampilan yang dia dapatkan melalui pendidikan yang baik ini akan
mendorong atau bisa merespons lapangan kerja yang sangat terbuka dan upah buruh
yang baik," kata Ganjar.
Ganjar lantas cerita terkait dirinya yang mendapatkan berbagai masukan dari
kaum buruh. Dia menyebut salah satunya yakni berkaitan dengan revisi UU Cipta
Kerja.
"Sehingga kawan-kawan buruh kemarin bertemu dengan saya 'tolong pak segera
review UU cipta kerja karena ini yang perlu mendapatkan keseimbangan dengan
nasib kami'," ucapnya.
Ganjar Pranowo juga mengungkit pengunduran
diri Mahfud Md dari jabatan Menkopolhukam. Ganjar mengatakan demokrasi harus
berjalan baik dengan memberikan contoh keteladanan mengenai integritas.
"Tentu saja Bapak Ibu dalam politik
kali ini mesti diberikan contoh demokrasinya harus lebih baik, demokratisasi
berjalan baik, kemudian contoh atau teladan pemimpin yang baik dan tidak ada
konflik kepentingan seperti Pak Mahfud mencontohkan dia mundur agar ini
membangun integritas yang baik," kata Ganjar.
Ganjar juga mengungkit keresahan yang
diungkapkan oleh sejumlah tokoh. Dia menegaskan Indonesia harus berbudaya dan
berada dalam koridor yang baik
"Tentu saja keresahan yang muncul
baik dari Gus Mus, Muhammadiyah, Romo Frans Magnis, Goenawan Muhammad dan
kampus-kampus mesti menjadi catatan kita bersama bahwa kita dalam konteks
berindonesia berbudaya semua harus dalam koridor yang baik," ujar Ganjar.
Ganjar mengatakan pembangunan Indonesia harus berorientasi SDM. Dia juga
menyinggung istilah dalam peribahasa Jawa saat berbicara mengenai pembangunan
manusia.
"Dan tentu saja pembangunan ini harus berorientasi kepada SDM atau
manusia, budi pekerti yang baik, sopan, toleran. Tidak adigang, adigung,
adiguno sehingga mereka menjadi manusia yang lengkap. Ini bisa berjalan dengan
cepat kalau digitalisasi kita lakukan, infrastruktur teknologi informasi baik,
kemudian tersebar internetnya bisa cepat dan mereka akan bisa mendapatkan media
yang bagus untuk mengembangkan diri," ujar Ganjar
Ganjar berjanji akan memperhatikan kelompok rentan. Mereka yang masuk kelompok
rentan yakni perempuan dan disabilitas. "Ada dua yang utama: kelompok
perempuan dan yang kedua kelompok disabilitas," kata Ganjar.
Ganjar yakin dengan melakukan hal-hal tersebut, kelompok rentan bisa mendapat
keterampilan sehingga membuka peluang kerja dengan upah layak.
Saat menyampaikan
pernyataan penutupnya, Ganjar berjanji bersama Cawapresnya Mahfud MD akan taat
kepada Tuhan, patuh pada hukum dan keadilan, serta setia kepada rakyat.
"Bapak Ibu yang
sangat saya hormati, saya dan Pak Mahfud punya 3 janji, taat kepada Tuhan,
patuh kepada hukum dan keadilan, dan setia kepada rakyat," kata Ganjar.
Ganjar mengaku
janji-janji itu harus disampaikan karena rakyat membutuhkan itu. "Kenapa
ini harus saya sampaikan? Selama kita berkeliling, kita dengarkan baik-baik,
apa yang rakyat sampaikan," imbuhnya.
Ganjar lantas menyebut
ada tiga hal yang didapatkannya selama berkeliling itu. Salah satunya, kata
dia, rakyat terlalu sering dikecewakan pemimpinnya.
"Bangsa ini sering sekali dikecewakan oleh para pemimpinnya, kita tidak
mau lagi itu terjadi. Mulai dari fasilitas kesehatan yang tidak terpenuhi,
mulai dari pendidikan yang tidak inklusi, lapangan kerja yang tidak bisa
menjangkau lebih banyak orang, atau barangkali bagaimana seribu kehidupan
pertama untuk mencegah stunting itu mesti betul betul dilakukan agar bangsa ini
punya investasi besar terhadap SDM yang ada di Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, Capres nomor urut 1, Anies
Baswedan saat menyampaikan visi, misi dan program kerjanya mengatakan, akan
memberikan bantuan sosial (bansos) plus demi kepentingan warga yang diberi
bansos.
Awalnya, Anies mengatakan keluarga
sejahtera harus diberi upah yang layak. Bahkan, jika perlu, juga diberi bansos
plus.
"Keluarga sejahtera karena upahnya layak, dan bila membutuhkan diberikan
bansos sesuai kebutuhannya. Bansos plus," kata Anies. Anies menegaskan
bahwa bansos ini diberikan untuk kepentingan yang diberi. Bukan untuk
kepentingan yang memberi.
"Bukan memberikan bansos untuk kepentingan yang memberi tapi untuk
kepentingan yang diberi," katanya. Anies ingin persatuan ditopang
oleh rasa keadilan. "Kita menginginkan persatuan karena ditopang dengan
rasa keadilan," lanjutnya.
Anies menyebut persoalan kesehatan masih terlalu fokus pada hal yang bersifat
kuratif. Padahal, menurutnya, urusan kesehatan harus dilakukan di lintas
sektoral.
"Bahwa salah satu persoalan utama
adalah pusat kesehatan masyarakat kita saat ini diarahkan terlalu fokus pada
hal-hal yang sifatnya kuratif. Lalu urusan kesehatan seakan menjadi urusan
Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan saja, dan salah satu masalah utama
adalah banyak yang disebabkan pola hidup yang tidak sehat," ujar Anies.
"Karena itu kami melihat yang disebut
sebagai promotif, preventif, kuratif ini harus seimbang. Jadi kesehatan itu
harus lintas sektoral, kami pernah lakukan ini di Jakarta," tambahnya
Lalu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu bercerita soal upayanya dalam menangani
urusan kesehatan. Salah satunya yakni membangun jalur sepeda.
"Yang kita kerjakan misalnya membangun air bersih, misalnya di Kepulauan
Seribu, supaya mereka dapat air yang sehat. Yang kedua membangun taman, jalur
sepeda, kemudian membangun trotoar, membuat orang berjalan kaki, festival
olahraga," ujarnya
"Jadi unsurnya adalah lintas sektoral supaya dana itu bukan hanya dinas
kesehatan tapi pada semua bidang yang terkait dengan preventif, promotif,"
tambahnya
Anies mengatakan persoalan terbesar Indonesia adalah ketimpangan,
ketidaksetaraan dan ketidakadilan. Dia menyebutkan ada sejumlah ketimpangan
yang terjadi di Indonesia.
"Persoalan terbesar bangsa kita hari
ini, republik kita hari ini adalah ketimpangan, ketidaksetaraan,
ketidakadilan," kata Anies.
"Ketimpangan antara Jakarta dan luar
Jakarta, Jawa-luar Jawa, kaya-miskin, desa-kota, pendidikan umum-pendidikan
agama, pendidikan kejuruan-pendidikan teknis," tambahnya.
Dia mengatakan ketimpangan yang terjadi ini membahayakan Indonesia. Dia
melanjutkan, ketimpangan juga terjadi di bidang perekonomian di mana segelintir
orang menguasai sebagian besar perekonomian masyarakat.
Menurutnya, para pendiri Indonesia tidak melakukan hal tersebut di awal kemerdekaan.
Menurutnya, para founding fathers berkomitmen untuk mendirikan Republik
Indonesia untuk semua kalangan.
"Ketika republik ini didirikan, para pendirinya 60 orang anggota BPUPKI,
mereka adalah orang-orang terdidik, mereka adalah dari kaum privilege, tapi
mereka mendirikan republik untuk semua. Bukan mendirikan republik untuk
kepentingan dirinya, golongannya, ataupun keluarganya. Mereka mendirikan ini
untuk semuanya," ujar dia
Namun, menurutnya, saat ini arah pembangunan Indonesia tak lagi menuju cita-cita
para pendiri bangsa. "Sekarang kita jauh dari cita-cita republik ini.
Ketika para pendiri itu, kaum intelektual, mereka memilih berjuang di jalur
politik," katanya.
Anies berjanji akan mengembalikan Indonesia ke tujuan awal pendirian
republik. "Saya berangkat sebagai pengajar, mendapat panggilan tugas
di wilayah politik. Kami akan membawa gagasan pendiri republik untuk kembali
mewarnai republik ini," ujar dia.
Di akhir debat, Anies memakai istilah dari tiga bahasa di Tanah Air.
Adapun ketiga bahasa yang dipakai Anies adalah Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, dan
Bahasa Ambon. Anies memakai istilah bahasa Jawa dalam menyampaikan prinsipnya
mewujudkan bangsa yang sehat, cerdas, sejahtera, serta bersatu.
"Kita menyaksikan begitu banyak orang punya prinsip 'sopo wani rekoso,
bakal gayuh mulyo'. (artinya) Siapa pun yang bersungguh-sungguh dalam usahanya
pasti meraih kemuliaan. Tapi bila kesempatannya ada, bila kesempatan tidak ada
menghasilkan frustasi," kata Anies.
Lalu, Anies memakai istilah dalam bahasa Sunda. Dia menyampaikan dengan
bahasa Sunda ketika bicara terkait prinsip konsistensi antara ucapan dan
perbuatan ketika diberi amanat.
"Dan kami ketika menjalankan amanat, maka kami akan memegang prinsip
'ngadeg sacekna nila saplasna' (artinya) konsistensi ucapan dan perbuatan
menjunjung kejujuran dan kearifan," ucap Anies.
"Ini komitmen kami, fokus pada pembangunan manusia Indonesia, menghadirkan
kesetaraan, menghadirkan keadilan, dengan seperti itu kita ada persatuan,
perubahan saatnya kita kerjakan," tambahnya.
Terakhir, Anies sedikit memakai bahasa Ambon. "Katong (kita) bergerak
untuk perubahan, untuk seluruh rakyat Indonesia di mana pun berada,"
imbuhnya. (*)
Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Senin 5 Februari 2024 dengan judul "Ganjar-Mahfud Janji Setia Pada Rakyat"
Berita Lainnya
-
Naik Motor, Arinal Djunaidi Tinjau Jembatan Sesek Tulung Agung - Metro Utara
Minggu, 17 November 2024 -
Naik Motor, Arinal Djunaidi Tinjau Jembatan Sesek Tulung Agung - Metro Utara
Minggu, 17 November 2024 -
Naik Motor, Arinal Djunaidi Tinjau Jembatan Sesek Tulung Agung - Metro Utara
Minggu, 17 November 2024 -
Arinal Djunaidi Langsung Beri Arahan Saksi Pilkada di Kota Metro
Minggu, 17 November 2024