Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebanyak 829.675 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Provinsi Lampung pada tahun 2024 ini menerima bantuan pangan berupa beras 10 kilogram per bulan dari pemerintah pusat.

Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung, Bambang Prihatmoko mengatakan, jika jumlah KPM yang menerima bantuan pangan pada tahun ini mengalami penambahan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Kami pada tahun ini menyalurkan bantuan pangan ke 829.675 KPM yang ada di Lampung. Penerima nya dari tahun lalu bertambah, dimana untuk tahun lalu yang menerima hanya 804.872 KPM," katanya saat dimintai keterangan, Rabu (31/1/2024).

Ia mengatakan jika bantuan pangan yang diberikan kepada KPM tahun ini merupakan lanjutan dari bantuan yang sudah diberikan oleh pemerintah pada tahun sebelumnya.

"Program ini meneruskan bantuan tahun lalu yang dilanjutkan kembali. Untuk tahun lalu diberikan selama bulan Maret, April, Mei kemudian September sampai Desember," paparnya.

Sementara itu untuk tahun 2024 ini para KPM akan menerima bantuan pangan selama enam bulan yang dimulai sejak bulan Januari hingga Juni, untuk total yang akan disalurkan kurang lebih 48 ribu ton.

"Kita dari Bapanas di minta untuk menyalurkan bantuan pangan ini sampai dengan bulan Juni. Tapi kita menyalurkan per bulan dan total sampai Juni sekitar 48 ribu ton yang akan disalurkan," jelasnya.

Bambang mengungkapkan jika untuk bulan Januari ini pihak nya sudah menyalurkan sebanyak 5.478 ton atau 66 persen dari target yang akan disalurkan sebanyak 8.296 ton.

"Sampai hari ini kita sudah menyalurkan sebanyak 5.478 ton untuk alokasi bulan Januari. Itu setara dengan 66 persen dari jumlah target untuk bulan Januari yaitu 8.296 ton," katanya.

Pada kesempatan tersebut ia mengatakan jika pihaknya akan melakukan percepatan penyaluran bantuan pangan tersebut sehingga masyarakat bisa langsung memanfaatkan nya.

"Penyaluran ini akan terus kita maksimalkan, sehingga mudah-mudahan awal Februari kita sudah menyalurkan satu bulan alokasi ke seluruh KPM di Lampung," terangnya. (*)