• Sabtu, 05 Oktober 2024

Tantangan di Medsos Tak Direspon, Mufti Salim Bakal Kirim Surat ke Gus Miftah

Selasa, 23 Januari 2024 - 17.11 WIB
133

Ahmad Mufti Salim dan Gus Miftah. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Tantangan untuk ngaji bareng mengenai kitab Ahlusunnah Wal Jamaah yang dilayangkan Ketua Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lampung, Ahmad Mufti Salim kepada Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah tak kunjung direspon.

Oleh karena itu, Mufti yang juga santri lulusan pondok pesantren Krapyak itu berniat segera mengirimkan surat langsung kepada Gus Miftah.

"Sampai hari ini belum ada respon. Karena lewat media sosial tidak respon, rencana kita akan berkirim surat ke beliau (Gus Miftah) untuk memastikan ajakan ngaji bareng ini, sampai dan dibaca," kata Mufti, Selasa (23/1/2024).

Mufti menuturkan, surat yang akan segera dikirimkan masih sama yaitu terkait ajakan ngaji bareng di Lampung.

"Nunggu saya lapang (ada waktu senggang), insyaAllah segera saya kirim," ujarnya.

Sebelumnya, Ahmad Mufti Salim menyampaikan ajakan itu melalui unggahan video di instagram pribadinya @mas.mufti pada Selasa 16 Januari 2024.

Tantangan itu merespon ceramah Miftah dalam acara pengajian akbar di Lapangan Cipta Karya, Kalianda Lampung Selatan, Jumat 12 Januari 2024 yang menyebut Wahabi identik dengan PKS.

Dalam ceramahnya, Miftah juga mengatakan, dakwah ala Nahdatul Ulama atau NU itu menyenangkan.

"Dakwah yang menyenangkan itu ada di Ahlussunnah wal Jama'ah, yang jamiahnya namanya Nahdatul Ulama. Menyenangkan itu NU, yang suka nakut-nakuti itu Wahabi. Wahabi itu di Indonesia identik dengan PKS," kata Gus Miftah dalam potongan video ceramahnya.

Menurut Mufti Salim, apa yang disampaikan Miftah adalah sesuatu yang ngawur (tidak tepat). Ia juga menilai Miftah salah menafsirkan dan menterjemahkan dengan tidak komprehensif. (*)