• Selasa, 01 Oktober 2024

52 Kebakaran Terjadi di Kota Metro, Kerugian Capai Rp 2,9 Miliar

Senin, 22 Januari 2024 - 14.10 WIB
198

Kepala Bidang Damkar dan Penyelamatan Satpol-PP Kota Metro, Marwan Hakim, saat dikonfirmasi di kantornya, Senin (22/1/2024). Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Sepanjang Januari hingga Desember 2023, Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Metro mencatat telah menangani 52 peristiwa kebakaran.


Dari puluhan peristiwa kebakaran tersebut, ditemukan dua korban. Selain itu, kerugian yang diakibatkan dengan total ditaksir mencapai Rp 2,9 miliar.

Kepala Satpol-PP Kota Metro, Jose Sarmento Piedade melalui Kabid Damkar dan Penyelamatan, Marwan Hakim mengatakan, kebakaran terbanyak terjadi pada bulan September dengan 13 peristiwa.

"Kemudian kejadian terbanyak kedua pada bulan Oktober dengan 9 peristiwa. Lalu disusul pada bulan Maret dan Agustus yang masing-masing 4 peristiwa dan bulan Februari, April, Mei, Juni, Juli, November dan Desember itu 3 peristiwa. Sementara di bulan Januari hanya 1 peristiwa," kata Marwan, saat dikonfirmasi, Senin (22/1/2024).

"Dari total 52 peristiwa kebakaran itu kerugiannya ditaksir mencapai Rp2.951.000.000. Kerugian yang paling besar itu saat kebakaran yang terjadi di peternakan ayam di wilayah Desa Nampirejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur pada 10 Oktober 2023 lalu," ungkapnya.

"Pemiliknya atas nama Riki Panderi, total kerugiannya itu kurang lebih Rp1,5 Miliar. Saat pemadaman disana kami mengalami kendala karena akses jalan yang sempit dan banyak semak belukar menuju lokasi kebakaran," sambungnya.

Selain itu, Damkar Kota Metro juga mencatat terdapat dua korban dari insiden kebakaran yang ditangani sepanjang tahun 2023.

"Untuk korban itu ada dua, yang satu orang korban mengalami luka saat kebakaran yang terjadi pada 26 September 2023 lalu. Saat itu kebakaran terjadi pada 3.47 WIB, kebakaran terjadi di kediaman Darwansyah warga Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat," terangnya.

Hakim menyampaikan, pihaknya mengalami kendala saat pemadaman lantaran padatnya kerumunan massa yang ingin menyaksikan proses pemadaman.

"Saat melakukan pemadaman disana petugas kami sempat mengalami kendala karena kondisi jalan yang sempit dan ramainya warga yang ingin melihat kejadian kebakaran, sehingga menghambat laju kendaraan pemadam," jelasnya.

"Kemudian kami memberikan imbauan kepada warga menggunakan pengeras suara agar tidak berkerumun saat kami melakukan upaya pemadaman," tambahnya.

Dirinya menambahkan, penanganan kebakaran yang menyebabkan korban meninggal dunia terjadi di wilayah Kabupaten Lampung Timur.

"Selain korban luka, kami juga menemukan korban meninggal dunia saat melakukan pemadaman di wilayah Desa Bumi Harjo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur pada 3 Desember 2023 yang lalu," bebernya.

"Saat itu korban meninggal dunia dan satu unit truk terbakar. Kendala yang kami hadapi saat pemadaman karena kerumunan warga yang menyaksikan kebakaran tersebut," tandasnya. (*)