Penerimaan CASN 2023, BKN Sebut Banyak Kelulusan Tidak Akurat Hingga Percobaan Perjokian
Kupastuntas.co, Jakarta - Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyebut banyak kejanggalan terjadi pada penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Tahun Anggaran 2023, mulai dari penerapan kelulusan tidak akurat oleh Intansi hingga percobaan perjokian.
Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian (Sinka) BKN, Suharmen mengatakan, kesalahan pertama yang terjadi yakni pada saat seleksi administrasi masing-masing Instansi, diantaranya ketidak akuratan dalam menetapkan kelulusan peserta.
"Itu permasalahannya terkait dengan kualifikasi pendidikan yang tidak sesuai persyaratan atau sertifikasi yang disampaikan," kata Suharmen, dalam rapat kerja Mentri PAN-RB bersama Komisi II DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta pusat, Rabu (17/01/2024).
Yang mana sertifikasi tersebut ada kaitannya pada tambahan nilai yang diberikan pemerintah sebagaimana diatur dalam keputusan Mentri PAN-RB, serta pengalam kerja yang sekurang-kurangnya dua tahun sebelum yang bersangkutan mengikuti pendaftaran.
Namun pada kenyataannya lanjut Suharmen banyak dari peserta tersebur diluluskan pada saat melakukan tahapan seleksi administrasi.
"Pada tahapan seleksi administrasi ada mekanisme sanggah atau hak yang diberikan kepada para pelamar CASN, haknya peserta untuk mendapat keterangan yang baik dari perintah dan haknya pemerintah untuk memberikan jawaban atas sanggahan tersebut," katanya.
Suharmen merincikan, pada pendaftaran CASN 2023 terdapat sebanyak 283,130 peserta yang mangajukan sanggahan melalui sistem, dari jumlah tersebut ada yang tidak diterima sanggahannya akibat kesalahan administrasi.
"Oleh panitia, sebanyak 26 persen sanggahan diterima dan 78,6 persennya tidak diterima sebab tidak sesuai dengan tahapa penerimaan yang diumumkan oleh instansi yang kemudian, persoalan administrasi itupun dianggap berkaitan pada hak kelulusan," imbuhnya
Selanjutnya, meskipun telah dijelaskan bahwa seleksi CASN 2023 menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) yang telah menerapkan face recognition memastikan bahwa tidak ada potensi calo yang bisa lolos masuk ke ruang ujian.
"Namun sebelum masuk ketahap kelulusan pihaknya menemukan adanya persoalan pasa saat seleksi masing-masing instansi berjalan yakni praktik perjokian," ujarnya.
Dimana pihaknya mendapati adanya percobaan penerobosan dan menangkap 8 orang di 3 titik lokasi seleksi diantaranya kota Makasar, Surabaya dan Lampung pada penerimaan CPNS untuk Kementerian dan Lembaga.
Kemudian juga pada tahap pengelolaan hasil, BKN juga mendapatkan banyak sekali gugatan terhadap instansi pada saat pengolahan hasil, ada mekanisme dimana peserta dapat memberikan sanggahan dan banyak dari peserta yang menyanggah temannya sendiri.
"Ternyata temannya tadi ada yang sertifikasinya tidak memenuhi syarat namun oleh instansi diusulkan ke BKN untuk dimajukan pengolahan ulang, sebab yang bersangkutan ternyata sertifikasi yang digunakan sebagai afirmasi tidak memenuhi syarat," jelasnya
Sehingga kata Suharmen dari total 228 peserta yang diusulkan instansi akhirnya dibatalkan kelulusannya karena tidak memenuhi persyaratan yang sesuai atau yang telah diumumkan instansi. Kemudian ada 3.781 peserta oleh instansi dilakukan perubahan afirmasi.
"Yang tadinya dia tidak punya sertifikasi, setelah dicek datanya ternyata ada data sertifikatnya. Kemudian dimintakan pengolahan ulang oleh BKN," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
MK Tolak Uji Materi Penyediaan Kotak Kosong di Pilkada Seluruh Daerah
Sabtu, 16 November 2024 -
Kemendagri Resmi Larang Kepala Daerah Sebar Bansos Jelang Pilkada
Kamis, 14 November 2024 -
Indonesia Peringkat Kedua Kasus TBC Terbanyak, Capai 1 Juta Lebih
Selasa, 12 November 2024 -
Pemerintah Antisipasi Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Mundur dari Jadwal
Senin, 11 November 2024