Irigasi di Buay Nyerupa Lambar Rusak Parah, Puluhan Hektar Sawah Warga Terancam Gagal Tanam
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Akibat diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi beberapa waktu terakhir, saluran irigasi di Pekon (Desa) Buay Nyerupa, Kecamatan Sukau amblas dan rusak parah, akibatnya 70 hektar sawah terancam gagal tanam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kupastuntas.co,
peristiwa amblas tersebut terjadi beberapa pekan yang lalu. Namun hingga kini,
belum ada penanganan yang dilakukan. Padahal irigasi tersebut, berfungsi
mengairi sawah setempat.
Juru Tulis (Jurtul) Pekon Buay Nyerupa mengatakan, sebelum
mengalami kerusakan yang cukup parah irigasi itu memang sudah mengalami
kerusakan ringan, namun pasca hujan deras yang terjadi kerusakan makin parah.
"Sebelumnya irigasi ini memang sudah mengalami
kerusakan ringan akibat guyuran hujan namun sekarang semakin parah," kata
dia saat mendampingi Pj Bupati Lampung Barat, Nukman saat meninjau lokasi, Rabu
(17/1/2024).
Ia berharap, agar kerusakan yang terjadi pada saluran
irigasi tersebut segera dilakukan perbaikan sebab menurutnya irigasi tersebut
sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air sawah mereka dalam
musim tanam padi.
"Saya mewakili masyarakat berharap ada perbaikan
terhadap saluran irigasi ini, karena jika tidak segera diperbaiki terdapat 70
hektar persawahan ke depannya akan terancam tidak bisa bercocok tanam akibat
mengalami kekeringan," pungkasnya.
Sementara itu ditempat yang sama, Pj. Bupati Lampung Barat,
Nukman mengatakan, akan menugaskan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) untuk melakukan penanganan sementara.
"Nanti akan kita lakukan penanganan bersifat sementara
terlebih dahulu, untuk pembangunan permanen ke depannya akan segera kita
pelajari dan usulkan berapa alokasi yang dibutuhkan untuk perbaikan irigasi
tersebut," kata Nukman.
Nukman menambahkan, penanganan sementara terhadap saluran
irigasi yang menghubungkan puluhan hektar sawah itu dilakukan untuk
mengantisipasi agar sawah masyarakat Buay Nyerupa tidak mengalami kekeringan
dan tetap bisa tanam.
"Yang mesti kita pikirkan saat ini jangan sampai
sawah-sawah masyarakat mengalami kekeringan sehingga tidak dapat menanam padi,
sehingga bagaimana agar kita melakukan antisipasi awal mencegah hal itu
terjadi," ujarnya.
Ia berharap, ke depannya dengan dilaksanakan perbaikan,
kebutuhan air area persawahan di lokasi tersebut kembali normal. Sehingga tidak
berpengaruh terhadap hasil produksi padi di Bumi Beguai Jejama Sai Betik itu.
"Mudah-mudahan bisa kembali normal, dan sawah masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan air agar sawahnya tidak mengering serta maksimalnya hasil produksi padi," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Korupsi Proyek Jalan 1,8 Miliar di Pesisir Barat, Direktur CV FAA Ditetapkan Tersangka
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Debat Kedua Pilkada Lambar, Parosil-Mad Hasnurin Komitmen Lestarikan dan Kembangkan Budaya Lokal
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Parosil Siap Perkuat Peran Perempuan dalam Agrobisnis Lampung Barat
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Menggali Akar Budaya, Parosil Mabsus Siap Luncurkan Program Pendidikan Inovatif untuk Lampung Barat
Kamis, 31 Oktober 2024