BMKG Prediksi Hujan Lebat di Beberapa Wilayah Ini 16-22 Januari 2024
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - BMKG lewat Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta menemukan adanya pembentukan satu siklon tropis di sekitar Samudra Hindia dan satu bibit siklon di sekitar Utara Australia, pada Rabu (17/1/2024).
Siklon tersebut bernama ANGGREK sesuai dengan penamaan dari TCWC Jakarta. Posisi sistem siklon tropis ANGGREK ini terletak di posisi 9.4° LS, 93.3° BT dan memiliki kecepatan angin maksimum 40 knot (75 km/jam) dan tekanan udara 995 hPa.
Adapun bibit siklon 99S terletak di 16.7° LS 131.8° BT dan mempunyai kecepatan angin maksimum 5-20 knot (28-37 km/jam). Pada periode 16-18 Januari 2024, sistem bibit siklon ini akan bergerak lambat dari timur ke tenggara.
Dampak Siklon Tropis dan Bibit Siklon
Dampak dari siklon tropis akan berpengaruh pada tinggi gelombang di perairan Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, Perairan Bengkulu, Perairan barat Lampung, serta Selat Sunda bagian selatan. Gelombang bisa memiliki tinggi sekitar 1,25 - 2,5 meter.
Selain itu, perairan Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Perairan Kepulauan Enggano, serta Samudra Hindia Selatan Banten juga akan terkena dampaknya dengan tinggi gelombang sekitar 2,5 - 4 meter.
Sementara itu, bibit siklon 99S akan memberikan dampak berupa hujan sedang-lebat di wilayah NTT, Maluku, dan Papua bagian Selatan. Potensi terjadinya kenaikan tinggi gelombang di beberapa wilayah juga diprediksi akibat bibit siklon ini.
Tinggi gelombang di Samudra Hindia selatan Kupang - Pulau Rote, Laut Flores, Laut Banda bagian utara, Perairan Utara Kepulauan Kai - Aru, Perairan Amamapare - Agats, Perairan Yos Sudarso bisa mencapai 1,25 - 2,5 m.
Beberapa wilayah perairan lainnya seperti Laut Banda bagian selatan, Perairan Kepulauan Sermata hingga Tanimbar, Perairan Selatan Kepulauan Kai - Aru, Laut Arafuru bisa mencapai gelombang 2,5 - 4,0 m.
Prediksi Hujan Lebat 16-22 Januari 2024
Di samping siklon tropis ANGGREK dan bibit siklon 99S tersebut, BMKG mengungkap dinamika atmosfer lain yang akan memicu hujan lebat selama sepekan ke depan.
Fenomena yang mempengaruhi hujan lebat ini adalah Madden Jullian Oscillation (MJO) yang mulai aktif di wilayah Indonesia, fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Wave, serta adanya penguatan aliran Monsun Asia Musim Dingin.
MJO adalah aktivitas intra seasonal di wilayah tropis, ditandai dengan pergerakan aktivitas konveksi ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik setiap 30 sampai 40 hari. MJO dan faktor-faktor di atas memengaruhi pembentukan awan hujan sehingga memicu peningkatan curah hujan dengan intensitas lebat.
Berikut beberapa wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat sepekan ke depan:
Periode 16-18 Januari 2024
Banten
Jawa Barat
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Timur
Aceh
Jambi
Sumatra Utara
Sumatra Barat
Sumatra Selatan
Riau
Kep. Riau
Bengkulu
Kep. Bangka Belitung
Lampung
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Utara
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
Maluku Utara
Maluku
Papua Barat
Papua
Periode 19-22 Januari 2024
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Aceh
Sumatra Utara
Sumatra Selatan
Sumatra Barat
Bengkulu
Jambi
Riau
Kep. Riau
Kep. Bangka Belitung
Lampung
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Utara
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
Maluku Utara
Maluku
Papua Barat
Papua. (*)
Berita Lainnya
-
MK Tolak Uji Materi Penyediaan Kotak Kosong di Pilkada Seluruh Daerah
Sabtu, 16 November 2024 -
Kemendagri Resmi Larang Kepala Daerah Sebar Bansos Jelang Pilkada
Kamis, 14 November 2024 -
Indonesia Peringkat Kedua Kasus TBC Terbanyak, Capai 1 Juta Lebih
Selasa, 12 November 2024 -
Pemerintah Antisipasi Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Mundur dari Jadwal
Senin, 11 November 2024