• Sabtu, 05 Oktober 2024

Fahri Hamzah: Tiga Kunci Menuju Pilpres Damai dan Indonesia Emas, Konstitusi, Instansi, dan Politisi

Jumat, 12 Januari 2024 - 17.48 WIB
60

Mantan Ketua DPR RI Fahri Hamzah saat menjadi narasumber dalam dialog kebangsaan dengan tema 'Urgensi Pilpres Damai Menuju Indonesi Emas 2045,' di kampus Institut Informatika & Bisnis Darmajaya pada Jumat, (12/1/2024). Foto: Yudha/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Mantan Ketua DPR RI Fahri Hamzah membeberkan tiga hal utama untuk mencapai pilpres damai dan Indonesia Emas 2045, yaitu konstitusi, instansi, serta politisi. Hal itu disampaikannya dalam dialog kebangsaan dengan tema 'Urgensi Pilpres Damai Menuju Indonesi Emas 2045,' di kampus Institut Informatika & Bisnis Darmajaya pada Jumat, (12/1/2024).

Wakil Ketua Partai Gelora itu menjelaskan tiga hal tersebut. Pertama terkait dengan menegakkan konstitusi. Pada masa orde baru dibawah kepemimpinan Soeharto, konstitusi Indonesia melahirkan kepemimpinn yang otoriter yang merenggut kebebasan serta hak-hak setiap warga negara.

Dikarenakan menurutnya, dalam konsep negara yang otoriter, menjadikan kepentingan sekelompok orang (elitis) diatas kepentingan warga negaranya atau rakyat. "Dulu kalau kita mau mengadakan diskusi seperti ini sulit sekali," ujarnya.

Oleh karena itu kata Fahri, dirinya bersama dengan mahasiswa pada tahun 1998 ingin meruntuhkan kekuasaan orde baru dan merubah isi dari konstitusi tersebut.

"Mencapai demokrasi memang berat. Makanya mahasiswa minta amandemen konstitusi. Kenapa itu dilakukan? karena konstitusi itu darurat dan membiarkan orde baru yang otoriter. Ketika pak Harto jatuh maka dirubah konstitusi. Maka konstitusi sekarang berubah 88 persen," jelasnya.

Konstitusi yang ada saat ini kata Fahri, telah memungkinkan demokrasi berjalan sebagai mana mestinya, dan melanggengkan kebebasan bagi setiap warga negara, maka menegakkan konstitusi adalah hal yang penting untuk pemilu yang adil dan damai.

Yang kedua kata Fahri adalah soal institusi. Dalam negara demokrasi, institusi yakni eksekutif serta legislatif itu dipilih oleh rakyat. Dan rakyat yang berkuasa untuk menentukan siapa pemimpin ataupun wakil rakyat yang akan mewakilinya. Bagaimana mencapai pemilu damai dan Indonesia emas 2045 ditentukan oleh pemimpin yang dipilih rakyat.

Fahri mengatakan yang ketiga adalah politisi. Untuk mencapai Indonesia emas saat ini sangat diperlukan politisi yang baik.

"Sekarang ini banyak politisi yang mengenakan baju oren (terjerat kasus korupsi). Kalau politisi baik akan baik juga negeri ini," bebernya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, sambutan Rektor Institut Informastika & Bisnis Darmajaya Abdul Aziz mengatakan, diskusi yang dilakukan oleh pihaknya saat ini menjadi sangat penting karena Indonesia akan melakukan pergantian kepemimpinan melalui pemilu 2024.

Ia mengatakan Indonesia pada 2045 akan mendapatkan bonus demografi, maka dengan pemimpin yang tepat bonus demografi dapat dimaksimalkan menjadi Indonesia emas 2045.

"Pada 14 Februari ini kita menentukan siapa pemimpin kita, kalau gagal maka estafet kepemimpinan akan terhambat. Tidak ada negara maju yang tidak memiliki presiden dan visi yang baik," jelasnya.

"Alhamdulillah mahasiswa bisa hadir disini untuk berdialog untuk membawa bangsa ini kearah yang lebih baik. Hari ini Allah SWT meringankan kaki pak Fahri Hamzah hadir disini. Kita tahu beliau selama di DPR dan bagaimana kiprahnya," tambahnya. (*)