• Sabtu, 05 Oktober 2024

Kunjungi Pasar Waydadi Bandar Lampung, Siti Atiqoh Borong Sayuran dan Serap Aspirasi Warga

Rabu, 10 Januari 2024 - 10.20 WIB
208

Istri Calon Presiden (Capres) 2024 Ganjar Pranowo, Siti Atiqoh saat belanja sayuran dan aspirasi warga di pasar Waydadi, kecamatan Sukarame, Bandar Lampung. Rabu, (10/1/2024). Foto: Yudi/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Istri Calon Presiden (Capres) 2024 Ganjar Pranowo yaitu Siti Atiqoh, memborong sayuran hingga serap aspirasi warga di pasar Waydadi, kecamatan Sukarame, Bandar Lampung. Rabu, (10/1/2024).

Mengawali aktivitas pada hari kedua di provinsi Lampung, Siti Atiqoh melakukan kegiatan senam sacita bersama ratusan masyarakat Bandar Lampung di PKOR Wayhalim.

Beranjak dari PKOR Wayhalim, Siti Atiqoh langsung berpindah tempat yakni menuju pasar tradisional yang ada di Waydadi, Kecamatan Sukarame, kota Bandar Lampung.

Setibanya dilokasi, ia disambut antusias warga yang saling berebut untuk berswafoto bersama dirinya. Setelah berswafoto, ia langsung berkeliling pasar dan memborong beberapa dagangan para penjual sayuran.

Siti Atiqoh mengungkapkan, harga sembako hingga bahan pokok seperti beras dan sayuran di Bandar Lampung masih relatif terjangkau.

"Harga-harga seperti beras di Lampung relatif terjangkau ya menurut saya, terus sayur-sayuran juga agak rendah harganya karena lagi banyak panen, lalu produk-produk lain juga relatif stabil," kata Siti Atiqoh saat berkunjung di Pasar Waydadi Bandar Lampung.

Dalam kesempatan itu juga, Siti Atiqoh banyak meyerap berbagai macam aspirasi dari warga, seperti yang diungkapkan oleh Wiwik seorang ojek tradisional yang mengaku dirinya tidak paham dengan teknologi.

Merespon aspirasi tersebut, Siti Atiqoh mengungkapkan, akan menjadikan hal itu sebagai sebuah catatan dirinya agar kedepan bisa meberikan pelatihan kepada masyarakat yang belum paham akan teknoligi.

"Ada beberapa aspirasi yang saya dapatkan, salah satunya tadi ada seorang ibu yang bekerja sebagai tukang ojek tradisional sementara ia belum bisa menggunakan aplikasi," ujarnya.

"Tentu hal itu menjadi PR (Pekerjaan Rumah) bagi kami dengan teman-teman yang ada di Lampung, untuk bisa memberikan pelatihan kepada masyarakat hingga bisa beralih ke teknologi canggih," sambungnya.

Ia mengaku, di usia yang tidak terlalu muda memang tidak mudah untuk belajar teknologi seperti sekarang, sebab memerlukan waktu yang cukup lama hingga paham akan teknologi baru. (*)

Editor :