• Senin, 09 September 2024

Gubernur Arinal: Penerbangan dari Lampung ke Yogyakarta dan Bali Mengangkat Potensi Wisata

Rabu, 03 Januari 2024 - 13.41 WIB
1.8k

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat dimintai keterangan disela-sela pertemuan dengan PT. Angkasa Pura di Ruang Rapat Sakai Sambayan, Rabu (3/1/2024). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Bandara Radin Inten II membuka rute penerbangan baru pada awal tahun 2024 ini. Rute baru yang dibuka tersebut ialah dari Lampung ke Yogyakarta dan dari Lampung ke Bali.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, jika adanya rute penerbangan baru tersebut bertujuan untuk memudahkan konektivitas antara Provinsi Lampung dengan Provinsi Bali yang terhubung melalui penerbangan secara langsung.

"Apabila penerbangan ini bisa berfungsi sebagaimana mestinya maka ada beberapa hal yang sangat menguntungkan. Terutama Lampung ini sebagai daerah potensi pariwisata," kata Arinal usai audiensi dengan PT. Angkasa Pura II, Rabu (3/1/2024).

Pada kesempatan tersebut ia berharap dengan adanya rute penerbangan tersebut masyarakat Bali dapat berkunjung ke Lampung. Dimana Lampung memiliki keindahan mulai dari surfing hingga taman nasional.

"Kita punya badak, gajah, harimau, panda walaupun warnanya cokelat dan putih, buaya. Dan itu nanti akan didesain untuk bisa dinikmati masyarakat baik wisatawan atau lokal. Namun tetap tidak akan mengganggu kawasan hutan maupun satwa," katanya.

Pada kesempatan tersebut Arinal juga menjelaskan jika sebelumnya masyarakat Bali kesulitan akses untuk bisa ke Lampung. Sehingga dengan adanya fasilitas tersebut akan mempermudah masyarakat.

"Harapannya kedepan ini betul-betul menjadi transportasi yang akan sangat memudahkan bagi pihak-pihak yang akan berpariwisata atau menyangkut masalah pertumbuhan ekonomi," paparnya.

Sementara itu penerbangan dari Lampung ke Yogyakarta menurut Arinal akan mempermudah masyarakat yang ingin pulang kampung. Dimana hampir 70 persen masyarakat Lampung bersuku Jawa.

"Banyak masyarakat Lampung yang berasal dari Solo, Jogjakarta dan Semarang. Tapi ketika ingin pulang itu kesulitan transportasi. Sementara pemerintah harus menyiapkan fasilitas itu sehingga masyarakat bisa kembali ke kampung," katanya.

Menurutnya kemudahan-kemudahan tersebut harus diberikan kepada masyarakat. Karena semakin panjang waktu yang digunakan maka akan semakin mengeluarkan banyak biaya.

"Penerbangan ke Bali mudah-mudahan 17 Januari, ini sudah dipublikasikan dan sekarang sudah banyak yang berminat. Harganya sekitar satu jutaan. Kalau naik mobil sekitar 800 ribuan tapi waktunya 20 jam," tutupnya. (*)