Jaga Produktivitas, Disbunnak Antisipasi Penyebaran Hama Kutu Putih Pada Tanaman Kopi di Lambar
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) menemukan adanya hama kutu putih yang menyerang tanaman kopi yang bisa mempengaruhi produktivitas hasil perkebunan kopi para petani di Lampung Barat.
Kepala Disbunnak Lampung Barat, Yudha Setiawan, melalui Kepala Bidang Perkebunan Sumarlin mengatakan, merebaknya hama kutu putih yang menyerang tanaman kopi menjadi salah satu kendala yang sedang dihadapi oleh para petani kopi di Bumi Beguai Jejama Sai Betik saat ini.
Sumarlin menjelaskan, dampak fenomena hama kutu putih tersebut yakni menyerang dan merusak ranting-ranting batang kopi kemudian menjalar ke bagian ranting yang lain. Munculnya hama kutu putih merupakan dampak dari fenomena El Nino atau kemarau yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Para petani harus waspada terhadap hama kutu putih ini, karena sudah mulai menyerang tanaman kopi para petani yang secara langsung nanti akan berdampak terhadap produktivitas kopi di tahun 2024 mendatang jika tidak segera diatasi," kata Sumarlin, saat dikonfirmasi, Rabu (13/12/2023).
Ia menambahkan, hama kutu putih mulai menyerang tanaman kopi para petani sejak lebih dari sebulan terakhir. Bahkan kata dia 5 hingga 10 persen tanaman kopi petani di Lampung Barat sudah terdampak hama kutu putih itu. Sehingga perlu adanya antisipasi untuk mencegah penyebaran hama kutu putih.
Sumarlin menuturkan, selain dampak kekeringan yang terjadi akibat fenomena El Nino, hama kutu putih biasanya juga menyebar melalui tanaman tumpang sari yang ditanam dekat tanaman kopi warga seperti tanaman cabai. Penyebaran hama kutu putih cepat menular ke tanaman lain.
Mengantisipasi menyebarnya hama kutu putih yang terus meluas pihaknya mengimbau agar para petani yang telah terdampak bisa melapor ke Disbunnak Lampung Barat, kemudian pihak ya juga akan segera membuat laporan ke pemerintah provinsi Lampung.
"Laporan dari petani itu nanti akan kita tindak lanjuti kita teliti dulu seperti apa permasalahan nya sebagai bahan laporan kita ke provinsi dan Kementerian. Tentu berharap permasalahan ini bisa kita antisipasi sejak dini untuk membantu para petani yang terdampak," imbuhnya.
Selama ini lanjutnya, pihaknya juga sudah melakukan pendekatan dan pembinaan kepada petani tentang langkah apa saja yang harus dilakukan ketika hama kutu putih itu menyerang. Ke depan para petani bisa mengantisipasi apabila menemukan hama kutu putih di tanaman kopi.
"Kita selalu sampaikan agar petani bisa segera melakukan tindakan ketika melihat adanya hama kutu putih itu. Jangan dibiarkan, jika terlihat langsung lakukan penyemprotan ataupun dipotong ranting yang ada kutu putihnya agar tidak menyebar ke bagian yang lain," imbuhnya.
Sumarlin menuturkan, meskipun penyebaran hama kutu putih tidak terlalu masif, namun dampaknya terhadap tanaman kopi cukup berpengaruh.
"Jadi tidak bisa kita menganggapnya sepele, walaupun baru tiga ranting yang kena juga langsung ditindak sehingga tidak berdampak ke yang lain," kata dia
Meskipun ditemukan hama kutu putih yang dapat mempengaruhi produktivitas kopi di Lampung Barat namun pihaknya memprediksi produksi kopi tahun 2024 mendatang akan mengalami peningkatan sebesar 15-30 persen dari tahun-tahun sebelumnya.
"Berdasarkan pengamatan kita di lapangan, produksi kopi robusta di Lampung Barat tahun 2024 akan naik. Hal itu dilihat dari pembungaan pada batang kopi milik petani di Lampung Barat saat ini terbilang yang bagus namun dengan tetap perawatan dan antisipasi yang tepat dari hama," terangnya.
Untuk diketahui, pada tahun 2022 lalu produktivitas kopi robusta di Lampung Barat mencapai 56.054 ton dengan rata-rata produksi 1,123 Kg per Hektar, sedangkan untuk tahun 2021 sebanyak 54.563 ton atau rata-rata 1093 Kg per Hektar, sedangkan untuk tahun 2023 masih dalam perhitungan.
Lampung Barat memiliki lahan Kopi seluas 54.104 Hektar, namun yang menghasilkan hanya seluas 49.563 hektare, idealnya dalam 1 batang kopi bisa menghasilkan sebanyak 1 Kg kopi, sedangkan untuk satu hektare bisa ditanami sekitar 2000-2500 batang kopi. (*)
Berita Lainnya
-
Korupsi Proyek Jalan 1,8 Miliar di Pesisir Barat, Direktur CV FAA Ditetapkan Tersangka
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Debat Kedua Pilkada Lambar, Parosil-Mad Hasnurin Komitmen Lestarikan dan Kembangkan Budaya Lokal
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Parosil Siap Perkuat Peran Perempuan dalam Agrobisnis Lampung Barat
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Menggali Akar Budaya, Parosil Mabsus Siap Luncurkan Program Pendidikan Inovatif untuk Lampung Barat
Kamis, 31 Oktober 2024