Debat Perdana Capres Dinilai Mampu Pengaruhi Pemilih Rasional, Prabowo Perlu Mengontrol Emosi
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Debat perdana calon
presiden (Capres) dengan tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi,
penguatan demokrasi, serta peningkatan layanan publik dan kerukunan warga,
telah diselenggarakan pada Selasa malam, (12/12/2023).
Saat dimintai tanggapan, Direktur Perkumpulan Masyarakat
Untuk Demokrasi (Permadema) Tiyas Apriza yang sekaligus pengamat politik
mengatakan, debat merupakan moment untuk
menyaksikan penyampaian visi misi berdasarkan tema yang diusung.
Menurutnya, pembahasan debat yang telah berlangsung tidak
melenceng dari tema dan cukup mudah dipahami dan mampu menghipnotis penonton.
Dengan adanya debat perdana capres itu kata dia, dengan
pemaparan ide dan gagasan mampu mempengaruhi pemilih rasional.
"Bahkan para swing voters sebesar 28% yang saat ini
sudah memiliki pilihan, masih bisa berubah pikiran menjelang pencoblosan nanti.
Tinggal bagaimana capres dan cawapres pada debat berikutnya bisa menarik
perhatian publik," ujarnya, Rabu (13/12/2023).
Ia mengatakan, dari ketiga capres sama-sama mendominasi
dalam penguasaan materi baik Ganjar, Prabowo maupun Anies.
"Ganjar menguasai materi debat dan tampil tanpa beban
pertanyaan dan jawaban dielaborasi cukup baik dan tidak abu-abu, lebih
realistis, dan terukur, selain itu ganjar sangat setuju perbaikan sistem
pelayanan yang dilakukan pemerintah secara merata sampai di desa-desa,"
bebernya.
Kemudian Prabowo menurutnya, sangat tegas dan lantang dalam
menyampaikan pembrantasan korupsi hingga akar rumput dan komitmen untuk
melanjutkan pembangunan di era Jokowi.
"Di sisi lain catatan Prabowo perlu mengontrol emosi
agar tidak keluar dari substansi materi debat," ucapnya.
"Namun disisi lain, Anies menguasai panggung dapat
dilihat dengan retorika dan ketenangannya membuat publik cukup renyah
menikmatinya," kata dia.
Ia menjelaskan, yang diuntungkan dari Anies dan Ganjar
sebagai Capres yang pernah menjadi kepala daerah tentu dengan pengalaman dan
kematangan mampu melihat dan membaca masalah.
"Baik itu permasalahan ketidak adilan hukum, korupsi di
tataran pemerintah terendah dan memetakan persoalan pemerintah secara umum.
Disisi lain, ke unggulan Prabowo selalu mengedepankan nilai kerukunan dan
persatuan," ungkapnya.
Untuk kelemahan yang dimiliki 3 capres katanya, tidak
terlalu besar dalam mempengaruhi pemilih tinggal bagaimana capres mampu
memahami setiap persoalan yang ada dan upaya untuk menyelesaikan persoalan
tersebut.
Ia mengatakan, yang paling penting 3 capres tidak menyerang
apalagi menjatuhkan kandidat lain dengan pernyataan yang tidak valid
kebenarannya.
"Terkait visi-misi 3 capres semua relevan dan masih
dalam tataran sosialisasi dan terus di uji pada debat dan kampanye yang sudah
dijadwalkan," bebernya.
"Visi misi tersebut dapat didiskusikan di perguruan
tinggi sehingga dapat diketahui program yang relevan, rasional dan juga logis
untuk diterapkan," tutupnya.
Kemudian, pengamat Hukum dari Unila Budiyono mengatakan,
debat perdana ini belum bisa menjelaskan secara jelas mengenai visi misi ketiga
capres.
"Menurut saya debat kemarin belum dapat dikatakan
secara jelas dan tegas dalam penyampaian visi misi mereka," terangnya.
"Mungkin masalah ini karena baru pertama kali dari lima
kesempatan debat. Ditambah durasi waktu yang pendek," imbuh dia. (*)
Berita Lainnya
-
Ribuan Massa Padati Pesta Rakyat Ardjuno di Pekalongan, Arinal Djunaidi Akan Bangun Lagi Jalan Rusak di Lampung Timur
Selasa, 19 November 2024 -
Masyarakat Bangga Arinal Djunaidi Sudah Membangun Infrastruktur di Sidomulyo Lamsel
Senin, 18 November 2024 -
1.260 Surat Himbauan Dikeluarkan Bawaslu Kota Bandar Lampung Cegah Kecurangan Pilkada 2024
Senin, 18 November 2024 -
Sisi Lain Kampanye Cagub Lampung, Arinal Naik Motor, Mirza Naik Helikopter
Senin, 18 November 2024