• Minggu, 06 Oktober 2024

Timnas AMIN Akui Sulit Menang di Lampung

Jumat, 08 Desember 2023 - 13.42 WIB
149

Jubir Timnas AMIN Refly Harun saat dimintai keterangan di sela-sela kunjungan safari politik Anies Rasyid Baswedan di Universitas Malahayati Lampung, Kamis (7/12/2023). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Juru bicara Tim Nasional Pemenangan (Timnas) pasangan calon (Paslon) 01 Anies-Muhaimin (AMIN) yakni Refly Harun mengaku sulit menang di Provinsi Lampung.

Hal itu disampaikan oleh Refly di sela-sela agenda kunjungan safari politik Anies Rasyid Baswedan di Universitas Malahayati Lampung, Kamis (7/12/2023).

Menurutnya, Provinsi Lampung dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) yakni 6.539.128 jiwa salah satu basis pemilih besar diluar pulau Jawa yang perlu diperhitungkan.

Namun ia mengaku, provinsi berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai adalah salah satu tantangan untuk memenangkan paslon 01 AMIN.

"Lampung ini menurut saya batlenya (berkompetisi dalam pemilu) lebih keras, karena saya rasa setiap calon punya basis terutama partai pendukungnya, Zulhas dari sini, Lampung ini salah satu tantangan," ungkapnya saat dimintai keterangan.

Meskipun begitu, dirinya tetap optimis dapat meraup suara di Provinsi Lampung. "Ya kita tetap optimis untuk dapat menang," bebernya.

Sebelumnya diberitakan, Mahasiswa Universitas Malahayati Lampung mengkritik keras gagasan Calon Presiden (Capres) nomer urut 01 Anies Rasyid Baswedan.

Kritik itu disampaikan oleh mahasiswa Universitas Malahayati dalam agenda dialog Anies Rasyid Baswedan bersama dengan mahasiswa di Gedung Serba Guna (GSG) kampus setempat, Kamis, (7/12/2023).

Anies dalam pemaparannya mengatakan, dirinya punya wacana pembangunan jalan kereta double track dari Lampung hingga ke Sumatra Selatan.

Selain itu, Anies juga punya wacana bahwa akan membuat moda transportasi di Kota Bandar Lampung yang ramah dapat digunakan secara murah oleh masyarakat.

"Dan itu akan mulai kita jalankan pada tahun 2025," ungkap Anies.

Mahasiswi Program Studi (Prodi) S1 Ilmu Manajemen Universitas Malahayati Lampung Rani mengatakan, pembangunan infrastruktur akan menimbulkan dua sisi yakni sisi baik dalam pertumbuhan ekonomi, dan sisi buruk berupa kerusakan lingkungan.

"Pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, bendungan, pembangkit listrik dapat memacu pembangunan ekonomi. Tetapi disatu sisi, hal itu dapat menimbulkan pembebasan lahan pertanian, konflik agraria bahkan krisis lingkungan," ujarnya saat sesi pertanyaan. (*)