• Jumat, 01 November 2024

Aliran Sungai Meluap, Puluhan Hektar Sawah di Lambar Terendam Banjir

Senin, 04 Desember 2023 - 12.16 WIB
236

Puluhan hektar sawah milik warga Suoh dan BNS yang terendam banjir akibat luapan aliran sungai karena intensitas curah hujan yang terjadi diwilayah setempat sejak beberapa hari yang lalu, Senin (4/12/2023). Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Memasuki musim penghujan, puluhan hektar sawah milik warga kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) direndam banjir. Akibatnya para petani terpaksa menunda musim tanam padi karena di khawatirkan gagal tumbuh atau gagal panen.

Eko warga Pekon (Desa) Sumber Agung, kecamatan Suoh mengatakan, banjir yang menggenangi puluhan hektar sawah milik warga setempat sudah terjadi sejak seminggu terakhir. Intensitas hujan yang tinggi membuat aliran sungai meluap.

"Sudah sekitar satu minggu sawah disini terendam banjir karena memang intensitas hujan sudah mulai tinggi pasca peralihan musim dari kemarau ke penghujan saat ini," kata Eko kepada wartawan, Senin (4/12/2023).

Eko mengungkapkan, saat ini para petani tidak bisa berbuat banyak, sebab beberapa petani yang sudah melakukan tanam padi harus menerima kenyataan bahwa benih padi yang telah ditanam diarea persawahan warga mulai rusak.

"Banyak benih padi yang mengalami busuk sehingga petani harus menunda musim tanam kali ini hingga kondisi banjir benar-benar bisa diatasi, karena dikhawatirkan berdampak terhadap hasil tanam nantinya," ungkapnya.

Namun ditengah kekhawatiran para petani, masyarakat justru mendapat berkah lain dari adanya banjir yang terjadi yaitu munculnya ikan yang bisa dimanfaatkan oleh warga untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.

"Banjirnya kan berasal dari luapan sungai sehingga banyak ikan yang masuk dan terjebak diluapan air area persawahan warga sehingga dimanfaatkan lah untuk menangkap ikan buat makan sehari-hari," pungkasnya.

Camat Suoh, Davet Jakson menambahkan memasuki musim penghujan para petani kini lebih mempertimbangkan dampak kedepan apabila melakukan tanam padi. Sebagian petani memilih menunda tanam padi namun sebagian tetap tanam.

"Namun saat ini memang lebih banyak petani yang menunda melakukan penanaman karena khawatir akan terjadinya gagal panen. Jadi mereka menunggu cuaca membaik setidaknya memungkinkan untuk melakukan penanaman," jelasnya.

Davet menjelaskan banyak resiko yang dihadapi para petani apabila tetap nekat melakukan tanam padi, sebab apabila dipaksakan lalu sawah terendam banjir maka potensi benih yang sudah ditanam pasti akan terendam dan mati.

Davet menjelaskan, banjir yang kerap terjadi di kecamatan setempat disebabkan oleh luapan sejumlah sungai yang ada di dekat area persawahan warga, jika intensitas hujan tinggi dengan durasi lama tidak jarang banjir naik ke pemukiman.

"Masalah banjir di areal persawahan seperti ini memang sering terjadi pada saat musim penghujan, khususnya di daerah Suoh dan BNS, sehingga memang harus menjadi perhatian kita bersama menyikapi persoalan ini," jelasnya.

Camat Bandar Negeri Suoh (BNS) Mandala Harto juga mengungkapkan, saat ini terdapat puluhan hektare areal persawahan petani yang juga terendam di kecamatan setempat. Namun untungnya belum sempat di tanami padi.

Namun ia belum mengetahui secara pasti berapa luas lahan pertanian yang tergenang banjir. Sebab pihaknya belum melakukan pendataan terhadap area persawahan siapa yang tergenang dan luasannya.

Menurut Mandala, ada beberapa wilayah di BNS yang rentan terendam banjir jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Antara lain seperti Pekon Srimulyo, Pekon Tanjung Sari dan Pekon Suoh yang merupakan daerah  dataran rendah.

Selain itu terdapat sungai besar yakni Sungai Way Semangka dan juga sejumlah sungai kecil yang kerap meluap saat musim penghujan. "Beberapa sungai kecil mulai meluap saat hujan deras bahkan sering menggenangi jalan dan rumah warga," imbuhnya

Terakhir dirinya mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan dini terkait bahaya banjir yang kerap terjadi. Ia mengajak masyarakat selalu gotong-royong untuk membersihkan saluran-saluran air agar tidak terjadi genangan yang bisa menyebabkan air meluap. (*)

Editor :