Aliran Sungai Meluap, Puluhan Hektar Sawah di Lambar Terendam Banjir
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Memasuki musim penghujan, puluhan hektar sawah milik warga kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) direndam banjir. Akibatnya para petani terpaksa menunda musim tanam padi karena di khawatirkan gagal tumbuh atau gagal panen.
Eko warga Pekon (Desa) Sumber Agung, kecamatan Suoh
mengatakan, banjir yang menggenangi puluhan hektar sawah milik warga setempat
sudah terjadi sejak seminggu terakhir. Intensitas hujan yang tinggi membuat
aliran sungai meluap.
"Sudah sekitar satu minggu sawah disini terendam banjir
karena memang intensitas hujan sudah mulai tinggi pasca peralihan musim dari
kemarau ke penghujan saat ini," kata Eko kepada wartawan, Senin
(4/12/2023).
Eko mengungkapkan, saat ini para petani tidak bisa berbuat
banyak, sebab beberapa petani yang sudah melakukan tanam padi harus menerima
kenyataan bahwa benih padi yang telah ditanam diarea persawahan warga mulai
rusak.
"Banyak benih padi yang mengalami busuk sehingga petani
harus menunda musim tanam kali ini hingga kondisi banjir benar-benar bisa
diatasi, karena dikhawatirkan berdampak terhadap hasil tanam nantinya," ungkapnya.
Namun ditengah kekhawatiran para petani, masyarakat justru
mendapat berkah lain dari adanya banjir yang terjadi yaitu munculnya ikan yang
bisa dimanfaatkan oleh warga untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.
"Banjirnya kan berasal dari luapan sungai sehingga
banyak ikan yang masuk dan terjebak diluapan air area persawahan warga sehingga
dimanfaatkan lah untuk menangkap ikan buat makan sehari-hari," pungkasnya.
Camat Suoh, Davet Jakson menambahkan memasuki musim
penghujan para petani kini lebih mempertimbangkan dampak kedepan apabila
melakukan tanam padi. Sebagian petani memilih menunda tanam padi namun sebagian
tetap tanam.
"Namun saat ini memang lebih banyak petani yang menunda
melakukan penanaman karena khawatir akan terjadinya gagal panen. Jadi mereka
menunggu cuaca membaik setidaknya memungkinkan untuk melakukan penanaman,"
jelasnya.
Davet menjelaskan banyak resiko yang dihadapi para petani
apabila tetap nekat melakukan tanam padi, sebab apabila dipaksakan lalu sawah
terendam banjir maka potensi benih yang sudah ditanam pasti akan terendam dan
mati.
Davet menjelaskan, banjir yang kerap terjadi di kecamatan
setempat disebabkan oleh luapan sejumlah sungai yang ada di dekat area
persawahan warga, jika intensitas hujan tinggi dengan durasi lama tidak jarang
banjir naik ke pemukiman.
"Masalah banjir di areal persawahan seperti ini memang
sering terjadi pada saat musim penghujan, khususnya di daerah Suoh dan BNS,
sehingga memang harus menjadi perhatian kita bersama menyikapi persoalan
ini," jelasnya.
Camat Bandar Negeri Suoh (BNS) Mandala Harto juga
mengungkapkan, saat ini terdapat puluhan hektare areal persawahan petani yang
juga terendam di kecamatan setempat. Namun untungnya belum sempat di tanami
padi.
Namun ia belum mengetahui secara pasti berapa luas lahan
pertanian yang tergenang banjir. Sebab pihaknya belum melakukan pendataan
terhadap area persawahan siapa yang tergenang dan luasannya.
Menurut Mandala, ada beberapa wilayah di BNS yang rentan
terendam banjir jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Antara lain seperti Pekon Srimulyo, Pekon Tanjung Sari dan
Pekon Suoh yang merupakan daerah dataran
rendah.
Selain itu terdapat sungai besar yakni Sungai Way Semangka
dan juga sejumlah sungai kecil yang kerap meluap saat musim penghujan.
"Beberapa sungai kecil mulai meluap saat hujan deras bahkan sering
menggenangi jalan dan rumah warga," imbuhnya
Terakhir dirinya mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan dini terkait bahaya banjir yang kerap terjadi. Ia mengajak masyarakat selalu gotong-royong untuk membersihkan saluran-saluran air agar tidak terjadi genangan yang bisa menyebabkan air meluap. (*)
Berita Lainnya
-
Korupsi Proyek Jalan 1,8 Miliar di Pesisir Barat, Direktur CV FAA Ditetapkan Tersangka
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Debat Kedua Pilkada Lambar, Parosil-Mad Hasnurin Komitmen Lestarikan dan Kembangkan Budaya Lokal
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Parosil Siap Perkuat Peran Perempuan dalam Agrobisnis Lampung Barat
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Menggali Akar Budaya, Parosil Mabsus Siap Luncurkan Program Pendidikan Inovatif untuk Lampung Barat
Kamis, 31 Oktober 2024