• Jumat, 19 September 2025

Tertinggi se-Indonesia, Harga Cabai Merah Besar di Lampung Tembus Rp 82.500 per Kg

Rabu, 15 November 2023 - 18.27 WIB
209

Tertinggi se-Indonesia, Harga Cabai Merah Besar di Lampung Tembus Rp82.500 per Kg Foto: Ist.

Kupastuntaas.co, Bandar Lampung - Harga jual cabai merah besar di pasar tradisional Provinsi Lampung mencapai Rp82.500 per kilogram (Kg) pada Rabu (15/11/2023).

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional tersebut, harga cabai merah besar di Lampung merupakan yang tertinggi dibandingkan provinsi lain.


Secara rata-rata nasional, harga jual cabai merah besar yaitu Rp61.050 per Kg. Harga cabai merah besar di Lampung bahkan pernah menembus di angka Rp84.900 per Kg pada 13 November 2023.  

Kondisi tersebut berbanding terbalik pada harga jual gula pasir. Harga jual gula pasir di pasar tradisional Lampung termasuk rendah yakni Rp15.750 per Kg.

PIHPS Nasional adalah sistem informasi berbasis digital yang dikelola oleh Bank Indonesia sejak tahun 2016, dan berfungsi untuk menghimpun serta mendiseminasikan harga komoditas pangan strategis di seluruh provinsi di Indonesia.

Adapun informasi harga yang disajikan mencakup komoditas pangan strategis seperti beras, telur ayam ras, daging ayam ras, daging sapi, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, dan gula pasir.

Hingga tahun 2023, survei pemantauan harga PIHPS Nasional telah mencakup empat jenis pasar, yakni pasar tradisional, pasar modern, pedagang besar, dan produsen.

Sebagai upaya menekan harga komoditas kebutuhan pokok di pasaran, Pemerintah Provinsi Lampung kembali menggelar operasi pasar yang akan berlangsung hingga akhir Desember mendatang.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Elvira Umihani mengatakan, hingga akhir tahun nanti Pemprov Lampung akan menggelar operasi pasar di tujuh kabupaten/kota dengan anggaran yang sudah disiapkan yaitu sebesar Rp150 juta.

"Rencananya kita adakan di enam kabupaten ditambah Bandar Lampung. Pak gubernur sudah menyiapkan alokasi subsidi harganya. Subsidi harganya sebesar Rp150 juta untuk enam kabupaten ditambah di Bandar Lampung," jelas dia.

Menurutnya dana sebesar Rp150 juta tersebut guna mengoptimalkan pengendalian harga terhadap komoditas yang cenderung mengalami peningkatan menjelang Natal dan tahun baru (nataru).

"Karena kalau sudah kecenderungan pasokan berkurang atau keterlambatan datang seperti gula ini pasti harga naik," terangnya.

Ia menyebutkan komoditi yang disubsidi ialah minyak goreng, cabai merah keriting dan gula pasir. Namun jika dalam perkembangan waktu ada komoditas lain yang ikut mengalami kenaikan maka akan dilakukan subsidi.

"Kalau ada komoditas lain yang meningkat seperti telur ikut naik maka kita gelar operasi pasar. Karena kita tidak hanya memikirkan konsumen tapi juga produsen. Jangan harga gak naik kita gelar operasi pasar," kata dia. (*)