16 Titik di Wilayah Lampung Dilanda Kekeringan Ekstrim

Ilustrasi. Foto: CNN Indonesia
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebagian besar wilayah
Lampung akhirnya mulai merasakan turunnya hujan di awal November 2023. Namun
untuk diketahui, dalam sepuluh hari terakhir atau dasarian III Oktober lalu, terjadi kekeringan ekstrim yang melanda di 16 titik
wilayah Lampung.
Berdasarkan update data Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung, yang diakses melalui akun Instagram
@infoiklimlampung, Minggu (5/11), 16 titik wilayah yang mengalami hari tanpa
hujan berturut-turut pada periode tersebut antara lain.
Di Kabupaten Way Kanan pada kecamatan Negara Batin, Desa
Purwa Negara dengan jumlah 99 hari tanpa hujan dan Desa Negeri Besar (66 hari
tanpa hujan); Kecamatan Pakuan Ratu, Desa Pakuan Ratu (82 hari tanpa hujan);
Kecamatan Way Tuba, Desa Way Tuba (65 hari tanpa hujan).
Kabupaten Lampung Utara pada Kecamatan Muara Sungkai, Desa
Karang Sari dengan jumlah 67 hari tanpa hujan. Kabupaten Pringsewu pada
Kecamatan Ambarawa, Desa Tanjung Anom dengan 83 hari tanpa hujan.
Kabupaten Mesuji pada Kecamatan Way Serdang, Desa Kebun Dalam
dengan jumlah 92 hari tanpa hujan; Kecamatan Tanjung Raya, Desa Gedung Ram (99
hari tanpa hujan); Kecamatan Panca Jaya, Desa Panca Jaya (67 hari tanpa hujan).
Kota Bandar Lampung pada Kecamatan Kedaton, Kelurahan
Sidodadi dengan jumlah 75 hari tanpa hujan; Kecamatan Rajabasa, Kelurahan
Rajabasa (88 hari tanpa hujan); Kecamatan Tanjung Senang, Kelurahan Tanjung
Senang (65 hari tanpa hujan).
Kabupaten Lampung Timur pada Kecamatan Bandar Sribawono, Desa
Sribawono dengan jumlah 84 hari tanpa hujan; Kecamatan Jabung, Desa Adi Rejo
(64 hari tanpa hujan); Kecamatan Melinting, Desa Itik Rendat (62 hari tanpa
hujan).
Kabupaten Pesawaran pada Kecamatan Negeri Katon, Desa
Roworejo dengan jumlah 88 hari tanpa hujan; Kecamatan Padang Cermin, Desa Bunut
(83 hari tanpa hujan).
Berdasarkan klasifikasinya, daerah-daerah tersebut masuk
kategori kekeringan ekstrim dengan lebih dari 60 hari tanpa hujan.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun
Meteorologi Lampung, Rudi Harianto mengatakan, 16 titik wilayah di Lampung
dengan kategori kekeringan ekstrim memiliki curah hujan lebih sedikit daripada
perbandingan rata-rata normal 30 tahunannya.
“Jadi untuk wilayah itu memang dari prakiraan cuaca lebih
kering. Kalau dari dinamika global fenomena El Nino yang saat ini kita pantau
masih kategori moderat dengan indeks +1,6, khususnya memang wilayah Lampung
pertumbuhan awannya atau masa pembentuk awan berpotensi hujan relatif sedikit
sekali,” kata Rudi saat dikonfirmasi.
Sementara itu, pihaknya memperkirakan curah hujan di wilayah
Lampung dalam tiga dasarian November 2023 masih pada kategori rendah hingga
menengah.
Sebagian besar wilayah Lampung pada November dasarian satu
diprakirakan mengalami hujan dengan intensitas 10 milimeter (mm) sampai 50 mm.
Sementara pada November dasarian dua curah hujan
berintensitas 10 mm sampai 75 mm, dan November dasarian tiga intensitas curah
hujan 10 mm 75 mm.
Secara umum wilayah Lampung akan memasuki awal musim hujan
pada November 2023. Namun bagi wilayah Lampung Selatan, sebagian Lampung Timur,
dan sebagian Bandar Lampung, musim hujan baru dimulai pada Desember mendatang.
(*)
Berita Lainnya
-
Profil Direksi BUMD Wahana Raharja dan LJU, Perpaduan Perbankan, Teknologi, dan Wirausaha
Kamis, 18 September 2025 -
Stok Menumpuk, Pemprov Lampung Desak Pemerintah Atur HET Tepung Tapioka
Kamis, 18 September 2025 -
Dengarkan Suara Pengguna Jasa, Pelindo Regional 2 Panjang Gelar Survey Kepuasan Pelanggan
Kamis, 18 September 2025 -
Fakultas Adab UIN RIL Siap Usulkan Prodi Baru
Kamis, 18 September 2025