Nelayan Lampung Selatan Minta Sejumlah Bantuan, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin Beri Solusi

Ketua Komisi IV DPR RI Sudin saat menyampaikan arahannya dalam acara Bimtek peningkatan pemahaman pelaku usaha perikanan terhadap ketentuan penggunaan alat penangkap ikan dan kebijakan penangkapan ikan terukur (Sosialisasi Kebijakaan Larangan Penggunaan Apil Terlarang) di Desa Way Muli Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan, Senin (30/10/2023). Foto: Yudha/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co,
Bandar Lampung - Sejumlah nelayan di Kabupaten Lampung Selatan meminta bantuan
kepada Ketua Komisi IV DPR RI Sudin dari segala macam permasalahan yang mereka
hadapi. Hal itu diungkapkan saat Sudin menghadiri acara Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan pemahaman pelaku usaha perikanan terhadap ketentuan penggunaan alat penangkap ikan dan kebijakan penangkapan ikan terukur (Sosialisasi Kebijakaan Larangan Penggunaan Apil Terlarang) di Desa Way Muli Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan, Senin (30/10/2023).
Salah
satu nelayan Desa Waymuli Syahbudin mengatakan, salah satu rekannya sesama
nelayan sempat terkena musibah sehingga meminta kepada Sudin agar memberikan
bantuan.
"Ada
nelayan kami pak yang berlayar mengalami musibah dan terkatung-katung, beliau
sekarang trauma. Saya sebagai nelayan meminta agar kami dibuatkan kantong
perahu, pada tahun 2022 kami sudah mengajukan tapi belum ada jawabannya,"
katanya, Senin (30/10/2023).
Kemudian Nelayan Desa Canti Arifai, mengatakan bahwa sejak tahun 2014 dirinya telah membuat proposal yang diajukan kepada Dinas Kelautan Kabupaten Lampung Selatan untuk meminta bantuan berupa perahu ambulan namun belum ada respon.
"Kami
sudah buat proposal dari tahun 2014 itu tidak terealisasi. Sampai dengan hari
ini kami belum dapat bantuan, proposalnya ke Dinas Kelautan. Kami juga minta
karena Desa Canti punya penyeberangan, kami mohon agar desa kami ini punya
perahu siapa tau ada yang sakit jadi kami harap ada bantuan perahu ambulan
laut. Wilayah kami juga ada limbah tambak, kalau hujan banyak nyamuk malaria
dan demam berdarah," kata dia.
Kemudian
Kepala Desa Waymuli Kecamatan Rajabasa Jarsiman mengatakan, bahwa di wilayahnya
itu terdapat potensi sentra udang, namun belum dapat dikembangkan karena
keterbatasan keuangan.
"Kami
ini mohon di tinjau pak kami punya udang paname di Desa Waymuli, karena di
Kecamatan Rajabasa kami ingin ada sentra udang konsumsi selain benih udang.
Kami keterbatasan pendanaan kami hanya menggunakan dana desa jadi butuh pendananaan,"
kata dia.
Kemudian, penyuluh perikanan wilayah Kecamatan Natar Okta Rina mengatakan bahwa dirinya membutuhkan alat transportasi penyuluh yang perlu diperbarui.
"Kami
berterimakasih atas bantuan rekomendasi beasiswa S2 dari pak Sudin. Sedikit
usulan pak untuk penambahan penyuluh, jadi kita kekurangan penyuluh karena
untuk membantu masyarakat itu tidak mudah. Sama jsarana prasana penyuluhan,
kami ada motor dinas sudah 11 tahun jadi kami perlu peremajaan," bebernya.
Menanggapi
itu Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mengatakan, bahwa untuk persoalan limbah
timnya akan segera turun mengecek lokasi, serta untuk bantuan perahu akan
dialokasikan pada anggaran di tahun 2024.
"Untuk limbah, nanti pak Bupati ngecek dari limbah tambak udang. Kalau mereka gak mau perbaiki jangan salahkan kalau nanti di segel, untuk beasiswa itu alhamdulillah. Kalau untuk motor dinas bisa di alokasikan tahun 2024. Jadi ini permasalahan seluruh Indonesia," ungkapnya.
Untuk
nelayan yang terhanyut, Sudin akan memberikan bantuan beruapa pelampung kepada
nelayan agar dapat dipergunakaan saat dibutuhkan.
"Kemudian
ada nelayan yang hanyut ini kita siapkan pelampung. Kemudian alat komunikasi
nanti saya cek terlebih dahulu. Kalau perahu ambulan nanti ada pak
Bupati," tukasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Ribuan Warga Tumpah Ruah Sambut Pembukaan Festival Kuliner Festforia di Tanjung Bintang Lamsel
Minggu, 14 September 2025 -
Karantina Lampung Sita Ratusan Burung Tanpa Dokumen di Pelabuhan Bakauheni
Minggu, 14 September 2025 -
Polres Lamsel Buka Layanan SKCK Lembur Akhir Pekan, Kejar Batas Waktu Peserta PPPK
Jumat, 12 September 2025 -
Rehab Jembatan Way Kuripan Lamsel, Lalu Lintas Dialihkan Dua Jam, Proyek Rp 25 Miliar Tanpa Papan Informasi
Kamis, 11 September 2025