• Jumat, 04 Juli 2025

Ibu RT di Bakauheni Lamsel Sebar Isu Harga LPG 3 Kilo Naik Jadi 50 Ribu

Rabu, 25 Oktober 2023 - 14.06 WIB
166

Ilustrasi. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Warga Dusun Kampung Jering, Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel), resah dengan munculnya isu lonjakan harga LPG 3 kilogram.

Uniknya, pemberitahuan lonjakan harga gas 3 kilogram disebarkan oleh ibu RT 05 bernama Fitra melalui grup WhatsApp ibu-ibu PKK dibarengi dengan anjuran agar mengumpulkan foto kopi KTP warga.

Kupastuntas.co mendapat pesan yang beredar di kalangan ibu-ibu RT 05, Dusun Kampung Jering, Desa Bakauheni, terkait pemberitahuan lonjakan fantastis harga gas elpiji 3 kilogram yang dikirimkan Fitra.

"Diberitahukan kepada semua warga RT 05, karena mulai bulan September harga gas naik menjadi Rp45-50rb. Jadi bagi semua saudara sekalian agar menyetor foto kopi KTP ke rumah bapak RT," ujar Fitra dalam pesan berantai itu. Rabu (25/10/23).

"Begini ya ibu-ibu saya jelaskan, kenapa KTP dikumpulkan mau ada kenaikan gas antara Rp45-50 ribu, yang sudah pernah mendapatkan bantuan dari manapun entah dari desa. Tapi saya katakan ke pemilik Jepo Gas, saya mau memberikan data seluruh warga saya, jadi tidak dijamin semua dapat harga segitu tapi saya berusaha kita semua dapat harga murah tidak Rp45 ribu," urai Fitra.

Bahkan, Fitra mengeluarkan ultimatum batas pengumpulan foto kopi KTP warga supaya mendapatkan harga pembelian elpiji 3 kilogram tanpa ada lonjakan harga.

"Ibu-ibu hari ini hari terakhir ya ngumpulin KTP-nya, kalau tidak dikumpulkan ya silahkan beli gasnya dengan harga Rp45 ribu sampai Rp50 ribu," sambungnya.

Lalu, Fitra menegaskan bahwa bagi para ibu-ibu yang mengumpulkan foto kopi KTP bisa memperoleh harga elpiji 3 kilogram dengan harga normal.

"Kemungkinan kita akan mendapat subsidi gas dengan harga seperti biasa, kalau tidak menyetor jangan salahkan bapak RT-nya ya ibu-ibu, sekian dan terimakasih," tandas Fitra.

Salah seorang warga yang tak mau disebutkan identitasnya, kaget sekaligus keberatan dengan pemberitahuan lonjakan kenaikan harga elpiji yang tiba-tiba.

"Saya pribadi merasa keberatan, kita memikirkan masyarakat yang ada dibawah, kita kasihan sudah ekonomi sekarang sulit gas naik," cetusnya.

Jikalau benar melalui pengumpulan KTP maka warga bisa memperoleh harga gas elpiji dengan harga semula, ia tak keberatan.

"Kalau memang dengan mengumpulkan KTP bisa dapat harga gas elpiji seperti semula kita ikut aja, tapi yang tidak tahu informasi tiba-tiba hari ini terakhir harus mengumpulkan KTP kan kaget dengar harga segitu," timpalnya.

Terlebih lagi, pengumpulan KTP untuk memperoleh gas elpiji dengan harga normal hanya untuk mereka yang pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

"Ini masalahnya yang disuruh pihak agen mengumpulkan KTP adlah yang pernah dapat bantuan dari pusat, ketika saya tidak pernah dapat bantuan apa-apa terus bagaimana?," tanyanya.

Kupastuntas.co kemudian mencoba mengkonfirmasi ibu RT 05 Fitra, ihwal kebenaran edaran ke warga untuk mengumpulkan foto kopi KTP sebagai syarat memperoleh gas elpiji dengan harga normal.

"Langsung ke agen (Jepo Gas) saja pak," singkat Fitra. (*)