Ibu RT di Bakauheni Lamsel Sebar Isu Harga LPG 3 Kilo Naik Jadi 50 Ribu

Ilustrasi. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Warga Dusun Kampung Jering,
Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel), resah dengan
munculnya isu lonjakan harga LPG 3 kilogram.
Uniknya, pemberitahuan lonjakan harga gas 3 kilogram
disebarkan oleh ibu RT 05 bernama Fitra melalui grup WhatsApp ibu-ibu PKK dibarengi
dengan anjuran agar mengumpulkan foto kopi KTP warga.
Kupastuntas.co mendapat pesan yang beredar di kalangan
ibu-ibu RT 05, Dusun Kampung Jering, Desa Bakauheni, terkait pemberitahuan
lonjakan fantastis harga gas elpiji 3 kilogram yang dikirimkan Fitra.
"Diberitahukan kepada semua warga RT 05, karena mulai
bulan September harga gas naik menjadi Rp45-50rb. Jadi bagi semua saudara
sekalian agar menyetor foto kopi KTP ke rumah bapak RT," ujar Fitra dalam
pesan berantai itu. Rabu (25/10/23).
"Begini ya ibu-ibu saya jelaskan, kenapa KTP dikumpulkan
mau ada kenaikan gas antara Rp45-50 ribu, yang sudah pernah mendapatkan bantuan
dari manapun entah dari desa. Tapi saya katakan ke pemilik Jepo Gas, saya mau
memberikan data seluruh warga saya, jadi tidak dijamin semua dapat harga segitu
tapi saya berusaha kita semua dapat harga murah tidak Rp45 ribu," urai
Fitra.
Bahkan, Fitra mengeluarkan ultimatum batas pengumpulan foto
kopi KTP warga supaya mendapatkan harga pembelian elpiji 3 kilogram tanpa ada
lonjakan harga.
"Ibu-ibu hari ini hari terakhir ya ngumpulin KTP-nya,
kalau tidak dikumpulkan ya silahkan beli gasnya dengan harga Rp45 ribu sampai
Rp50 ribu," sambungnya.
Lalu, Fitra menegaskan bahwa bagi para ibu-ibu yang
mengumpulkan foto kopi KTP bisa memperoleh harga elpiji 3 kilogram dengan harga
normal.
"Kemungkinan kita akan mendapat subsidi gas dengan harga
seperti biasa, kalau tidak menyetor jangan salahkan bapak RT-nya ya ibu-ibu,
sekian dan terimakasih," tandas Fitra.
Salah seorang warga yang tak mau disebutkan identitasnya,
kaget sekaligus keberatan dengan pemberitahuan lonjakan kenaikan harga elpiji
yang tiba-tiba.
"Saya pribadi merasa keberatan, kita memikirkan
masyarakat yang ada dibawah, kita kasihan sudah ekonomi sekarang sulit gas
naik," cetusnya.
Jikalau benar melalui pengumpulan KTP maka warga bisa
memperoleh harga gas elpiji dengan harga semula, ia tak keberatan.
"Kalau memang dengan mengumpulkan KTP bisa dapat harga
gas elpiji seperti semula kita ikut aja, tapi yang tidak tahu informasi
tiba-tiba hari ini terakhir harus mengumpulkan KTP kan kaget dengar harga
segitu," timpalnya.
Terlebih lagi, pengumpulan KTP untuk memperoleh gas elpiji
dengan harga normal hanya untuk mereka yang pernah mendapatkan bantuan dari
pemerintah.
"Ini masalahnya yang disuruh pihak agen mengumpulkan KTP
adlah yang pernah dapat bantuan dari pusat, ketika saya tidak pernah dapat
bantuan apa-apa terus bagaimana?," tanyanya.
Kupastuntas.co kemudian mencoba mengkonfirmasi ibu RT 05
Fitra, ihwal kebenaran edaran ke warga untuk mengumpulkan foto kopi KTP sebagai
syarat memperoleh gas elpiji dengan harga normal.
"Langsung ke agen (Jepo Gas) saja pak," singkat
Fitra. (*)
Berita Lainnya
-
DOB Kabupaten Bandar Negara Resmi Masuk Ranperda RPJMD Lampung Selatan 2025–2029
Kamis, 03 Juli 2025 -
Sudin Ajak Warga Natar Perkuat Persatuan Lewat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan
Kamis, 03 Juli 2025 -
Polisi Tangkap Ayah Bayi yang Dibuang di Belakang Asrama Ponpes di Kalianda
Kamis, 03 Juli 2025 -
Rumah Warga Kurang Mampu di Sidomulyo Lampung Selatan Ludes Terbakar
Kamis, 03 Juli 2025