Dampak Elnino, Ratusan Hektar Lahan Pertanian di Lambar Terancam Gagal Panen
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung
Barat melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) mencatat 271 hektar
lahan pertanian masyarakat di Bumi Beguai jejama Betik mengalami kekeringan
dampak fenomena El-Nino sehingga berpotensi menurunkan produksi hasil pertanian
petani.
Kepala DTPH Lampung Barat Natadjudin Amran mengatakan bahwa
fenomena El Nino yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir sangat berdampak
terhadap sektor pertanian di Lampung Barat.
Ia mengatakan, ratusan hektar lahan pertanian yang mengalami
kekeringan itu berpotensi menurunkan produksi hasil pertanian di Lampung Barat.
Terdapat dua Kecamatan yang sangat berdampak fenomena El Nino yakni Suoh dan
Bandar Negeri Suoh (BNS).
"Kedua kecamatan tersebut merupakan wilayah yang memang
menjadi sentra hasil pertanian khususnya padi, mayoritas lahan pertanian yang
kekeringan terjadi di dua kecamatan itu sehingga terancam gagal panen,"
kata dia, kepada wartawan, Rabu (25/10/2023).
Dengan kondisi yang terjadi saat ini kata dia, para petani
dihadapkan dengan persoalan yang cukup sulit sebab sulitnya mendapat pasokan
air bisa menghambat produktifitas para petani yang mayoritas menggantungkan
hidupnya dari sektor pertanian.
"Dampak elnino terasa di sektor peranian. Banyak sawah
di Suoh dan BNS kekurangan air bahkan ada yang kekeringan, kondisi ini menjadi
kondisi tersulit bagi petani, sehingga ini yang menjadi perhatian kita
bersama," ujarnya.
Nata menjelaskan, pada musim tanam normal petani bisa
menghasilkan gabah sebanyak 5-6 ton gabah per hektar, namun karena adanya kondisi
saat ini produksi gabah tentu akan semakin menurun.
"Kedua kecamatan ini menjadi lokasi paling terdampak El
Nino kurang lebih 150 hektar sawah di Kecamatan souh dan 121 hektare sawah di
BNS yang kekeringan. Meski tidak semuanya gagal panen namun dipastikan hasilnya
menurun," ujarnya.
Untuk membantu para petani mengatasi permasalahan tersebut
kata dia, pemerintah kabupaten Lampung Barat telah menyalurkan bantuan berupa
beras kepada warga terdampak di dua kecamatan itu dengan harapan mengurangi
beban para petani terdampak.
"Sudah ada bantuan untuk para petani, pemerintah
kabupaten Lampung Barat telah menggelontorkan bantuan berupa pangan untuk
masyarakat di dua kecamatan ini dan mudah-mudahan itu cukup membantu
meringankan beban masyarakat terdampak El Nino," ujarnya.
Disinggung mengenai dampak terhadap daerah lainnya, Nata
mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan yang masuk kepihaknya.
Meskipun Suoh dan BNS bukan menjadi satu-satunya daerah yang menjadi lumbung
padi di Lampung Barat.
"Untuk daerah lain yang juga menjadi lumbung pertanian
kita, salah satunya di Kecamatan Sukau masih terbilang aman. Hingga sampai saat
ini belum ada laporan keurusakan dampak elnino di Sukau. Bisa dibilang cukup
aman karena wilayah Sukau masih cukup air," jelasnya.
Pihaknya berharap, fenomena elnino cepat berlalu sehingga
siklus pertanian di Lambar kembali normal sepertisebelumnya. Sehingga, petani
dapat menggarap lahannya dan menghasilkan hasil yang maksimal. (*)
Berita Lainnya
-
Korupsi Proyek Jalan 1,8 Miliar di Pesisir Barat, Direktur CV FAA Ditetapkan Tersangka
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Debat Kedua Pilkada Lambar, Parosil-Mad Hasnurin Komitmen Lestarikan dan Kembangkan Budaya Lokal
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Parosil Siap Perkuat Peran Perempuan dalam Agrobisnis Lampung Barat
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Menggali Akar Budaya, Parosil Mabsus Siap Luncurkan Program Pendidikan Inovatif untuk Lampung Barat
Kamis, 31 Oktober 2024