Agen Gas di Bakauheni Lamsel Bantah Ada Kenaikan Harga Gas Elpiji

Ilustrasi
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Agen Gas di Desa Bakauheni,
Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel), membantah isu lonjakan harga gas
elpiji 3 kilogram atau bersubsidi.
Pengelola Agen Gas, Simanjuntak menyatakan, tidak ada
pemberitahuan ke warga untuk pengumpulan foto kopi KTP supaya bisa mendapat gas
elpiji subsidi dengan harga normal.
"Siapa yang bilang begitu? bu RT? sepertinya belum ada
informasi kenaikan harga gas, pada intinya informasi dari Pertamina itu bagi
warga yang ingin membeli gas subsidi elpiji 3 kilogram itu sekarang wajib
menggunakan KTP," kata Simanjuntak, saat dikonfirmasi, Rabu (25/10/2023).
Simanjuntak melanjutkan, pendataan KTP dimaksudkan supaya
pembagian gas elpiji bersubsidi bisa merata dan hal itu merupakan peraturan
dari Pertamina.
"Bukan kita asal minta KTP bukan, karena untuk pendataan
disana, siapa yang mendapat gas subsidi," sambungnya.
Simanjuntak menyebut, tidak ada lonjakan harga gas elpiji
bersubsidi hingga Rp45-50 ribu seperti yang dikhawatirkan oleh para ibu-ibu.
BACA JUGA: Ibu
RT di Bakauheni Lamsel Sebar Isu Harga LPG 3 Kilo Naik Jadi 50 Ribu
"Tidak ada mas kenaikan harga segitu masih normal, harga
gas elpiji 3 kilogram eceran normal Rp18 ribu. Cuma kalau mengenai kenaikan
harga gas subsidi belum ada, belum ada informasi mengenai kenaikan. Sekarang
yang terbaru, kalau ingin membeli gas subsidi wajib menggunakan KTP agar
datanya jelas," urai Simanjuntak.
Simanjuntak juga mendengar, terkait informasi gas elpiji
bersubsidi akan dihapuskan oleh pemerintah, meski hal itu masih simpang siur.
"Pokoknya kita tunggu saja sampai nanti berita fix-nya
seperti apa. Jadi intinya sekarang kita mau beli gas itu harus memakai KTP,
jadi kita melakukan pendataan," tegas Simanjuntak.
Agen Gas sendiri masih melayani masyarakat yang membeli gas
elpiji bersubsidi dengan cara tunai, dan dilampiri dengan struk.
"Nah itu nanti kita bisa minta foto bukti struk-nya
sudah bisa, jadi pihak Pertamina maunya gas itu dibagi dengan jelas dan merata
ke masyarakat tidak ada untuk dijual lagi ke yang lain-lain," cetus
Simanjuntak.
Simanjuntak menegaskan, pendataan KTP warga yang akan membeli
gas elpiji bersubsidi dikarenakan permintaan dari Pertamina harus didata satu
demi satu.
"Misalnya si A membeli gas berapa biji nomor NIK-nya
sekian, karena kalau dia penerima bantuan biasanya langsung terdaftar
disananya, kalau tidak terdaftar dia harus mendaftar lagi lewat My Pertamina
untuk belinya," ujar Simanjuntak.
Simanjuntak menyatakan, pemberlakuan aturan supaya masyarakat
melampirkan KTP saat membeli gas elpiji bersubsidi sudah berjalan.
"Sudah mulai berlaku, sudah mulai diterapkan. Karena
kalau tidak diterapkan seperti itu, kami tidak akan dialokasikan pengirimannya
tidak bisa dikirim kesini," tandas Simanjuntak.
Sementara, Kades Bakauheni, Sukirno mengaku, baru saja
mengetahui informasi rencana lonjakan harga gas elpiji di kisaran Rp 45-50 ribu
dan pengumpulan foto kopi KTP warga.
"Sampai saat tadi jam 12.00 WIB, saya belum tahu. Tadi
ada warga yang menanyakan dan memang saya belum tahu," balas Sukirno.
Bahkan, Sukirno berjanji akan menelusuri kebenaran serta asal
muasal program pengumpulan KTP warga untuk memperoleh harga gas elpiji dengan
harga normal.
"Akan saya pelajari kebenarannya, dan dari mana program
itu," tegas Kades Bakauheni.
Diberitakan sebelumnya, Warga Dusun Kampung Jering, Desa
Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel), resah dengan
munculnya isu lonjakan harga LPG 3 kilogram.
Uniknya, pemberitahuan lonjakan harga gas 3 kilogram
disebarkan oleh ibu RT 05 bernama Fitra melalui grup WhatsApp ibu-ibu PKK
dibarengi dengan anjuran agar mengumpulkan foto kopi KTP warga. (*)
Berita Lainnya
-
DOB Kabupaten Bandar Negara Resmi Masuk Ranperda RPJMD Lampung Selatan 2025–2029
Kamis, 03 Juli 2025 -
Sudin Ajak Warga Natar Perkuat Persatuan Lewat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan
Kamis, 03 Juli 2025 -
Polisi Tangkap Ayah Bayi yang Dibuang di Belakang Asrama Ponpes di Kalianda
Kamis, 03 Juli 2025 -
Rumah Warga Kurang Mampu di Sidomulyo Lampung Selatan Ludes Terbakar
Kamis, 03 Juli 2025