• Jumat, 01 November 2024

Sepanjang 2023 Lambar Diterjang 37 Bencana, Kerugian Capai 2 Miliar

Selasa, 03 Oktober 2023 - 13.07 WIB
182

Salah satu bencana kebakaran lahan yang terjadi di Lampung Barat. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sebanyak 37 kasus bencana alam hingga non alam terjadi di Lampung Barat periode Januari-Oktober 2023.

Kepala BPBD Kabupaten Lampung Barat Padang Priyo Utomo mengatakan bahwa bencana alam yang terjadi di Bumi Beguai Jejama Sai Betik itu di dominasi cuaca ekstrem yang terjadi sejak beberapa bulan yang lalu.

Selain itu, Padang menjelaskan akibat bencana alam yang terjadi banyak kerugian yang ditimbulkan baik materil ataupun non materil. Bahkan terdapat korban meninggal dunia dalam bencana yang terjadi di kabupaten tangguh bencana itu.

Padang melanjutkan, dari 37 peristiwa bencana alam yang terjadi rinciannya sebanyak 17 peristiwa bencana alam cuaca ekstrem, 3 bencana banjir, kemudian 3 bencana tanah longsor, 7 kebakaran hutan lahan dan 7 peristiwa non alam.

"Cuaca ekstrem yang terjadi meliputi pohon tumbang, tiang listrik tumbang, peristiwa angin puting beliung, hujan es dan berbagai peristiwa bencana alam lainnya yang terjadi selama beberapa bulan terakhir," ujarnya, Selasa (3/10/2023).

Kemudian terkait peristiwa non alam, Padang menjelaskan bahwa pihaknya kerap membantu menangani permasalahan konflik gajah liar yang ada di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh yang hingga masih terus terjadi serta operasi SAR.

Dari peristiwa yang terjadi tersebut, Padang menuturkan terdapat beberapa dampak yang ditimbulkan termasuk dampak langsung yang dirasakan oleh masyarakat di kabupaten Lampung Barat yang mengalami peristiwa itu.

Beberapa fasilitas umum dan warga yang terdampak akibat bencana alam seperti, rumah yang mengalami rusak berat sebanyak 17 unit, rusak ringan 5 unit, 7 ruas jalan dan 7 ruas jembatan, 15 hektar lahan dan berbagai fasilitas lainnya.

"Akibat rusaknya sejumlah fasilitas rumah, jalan, jembatan dan lahan tersebut kerugian materil yang ditimbulkan mencapai kurang lebih Rp2 Miliar, karena beberapa fasilitas tersebut ada yang mengalami kerusakan cukup parah," ujarnya.

Kemudian warga yang terdampak terhadap bencana alam, warga yang mengungsi sebanyak 15 orang, warga yang terdampak secara langsung terdapat 978 orang, meninggal dunia sebanyak 3 orang, 

Padang mengimbau, kepada masyarakat agar selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi bencana alam yang terjadi di Lampung Barat. Terlebih bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana alam.

"Kita juga menghimbau agar masyarakat tidak membuka lahan dengan cara dibakar, begitu juga dengan sampah agar tidak dibakar karena saat ini sedang terjadi musim kemarau sehingga rawan terjadi kebakaran," jelasnya.

Berdasarkan pemetaan kata Padang 15 wilayah Kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Barat memiliki potensi ada nya titik api hanya saja ada kriteria dalam penentuan rawan, cukup rawan dan sangat rawan terhadap titik api.

"Kita juga eksisting melihat kondisi wilayah yang ada kita padukan data eksisting itu dengan titik api dari aplikasi Spartan BMKG sehingga ada 6 Kecamatan yang memiliki potensi cukup tinggi terbentuk nya titik api," lanjutnya.

Keenam Kecamatan yang memiliki potensi tinggi terjadi nya Karhutla yaitu Kecamatan Suoh dan BNS, Sumber Jaya, Batu Ketulis, Balik Bukit dan Lumbok Seminung. Bahkan saat ini kata Padang ada sejumlah wilayah yang sudah merasakan menurun nya debit air.

"Kalau untuk wilayah yang mengalami Kekeringan sebenarnya di 15 Kecamatan semua mengalami kondisi kekeringan namun hanya saja tingkatan nya yang berbeda hanya terjadi penurunan debit air bukan kekeringan ekstrem," kata dia. (*)