74 Kasus Kebakaran Terjadi di Lampung Selatan

Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Dinas Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) merilis, sebanyak 74 kasus kebakaran terjadi sepanjang 2023.
Kepala Dinas Damkarmat Lamsel, M Sefri Masdian, melalui Kabid Damkarmat Rully Fikriansyah mengatakan, pihaknya telah menangani 74 kebakaran sepanjang Januari hingga September 2023.
"Kebakaran paling banyak terjadi di Kecamatan Kalianda, dengan 26 kejadian," ujar Rully, saat dikonfirmasi, Senin (4/9/2023).
Rully melanjutkan, kebakaran terbanyak berikutnya yakni Natar dengan 9 kebakaran. Lalu Sidomulyo dan Jati Agung 7 kebakaran, disusul Tanjung Bintang 7 kebakaran.
Selanjutnya, Penengahan terjadi 4 kebakaran, Bakauheni 3 kebakaran, Ketapang, Way Sulan dan Katibung 2 kebakaran.
"Untuk Kecamatan Candipuro, Sragi, Palas, Merbau Mataram, Way Panji 1 kebakaran. Dan membantu pemadaman di Kota Metro 1 kebakaran," sambung Kabid.
Baca juga : Rumdin Camat Penengahan Lamsel Dilalap Si Jago Merah, Kerugian Capai 200 Juta
Rully merincikan, mayoritas kebakaran terjadi pada bangunan rumah 28 kejadian, disusul lahan 21 kejadian, perusahaan 7 kejadian, pohon 4 kejadian, kandang ayam dan ruko masing-masing 2 kejadian.
Selanjutnya kebakaran terjadi di pom bensin mini, panglong kayu, toko pakaian, sepeda motor dan kopra dengan masing-masing 1 kejadian.
Untuk meminimalisir kerugian korban kebakaran, Rully menyebut, ada bantuan dari Bupati Lamsel berupa uang tunai yang ditransfer langsung ke rekening korban setelah melengkapi proposal pengajuan bantuan.
"Setelah dilakukan pengecekan dan estimasi kerugian, besaran bantuan paling kecil Rp3,5 juta untuk rumah semi permanen. Untuk rumah permanen dengan kerusakan ringan bisa mendapat bantuan Rp5 juta, jika kerusakan 100 persen bisa mendapat bantuan Rp10 juta," urai Rully.
Disinggung mengenai kendala yang dihadapi dalam pemadaman kebakaran, Rully menyatakan faktor air. Sekarang ini, pihaknya mengandalkan sumur bor kantor untuk mengisi tangki mobil pemadam berkapasitas 4 ribu liter dengan 2 jam pengisian.
"Selama ini kita koordinasi ke air bersih Raja dan Berlian untuk Pos Kalianda, masing-masing pos sudah ada titik pengisian air. Untuk kelengkapan sarana dan prasarana lengkap, termasuk kebutuhan urgen dalam penanganan kebakaran seperti selang dan nozel layak pakai semua," cetusnya.
Rully menambahkan, personel piket yang bertugas diantaranya Posko Kalianda piket 7 orang dilengkapi 4 unit mobil pemadam kebakaran. Di Pos Sidomulyo ada 2 personel piket dan 1 unit mobil pemadam kebakaran.
"Tanjung Bintang 2 personel 1 relawan dengan 1unit mobil pemadam kebakaran, Jati Agung 2 personel 1 relawan dan 1 unit mobil pemadam kebakaran, lalu Natar 2 mobil pemadam kebakaran dengan 3 personel. Insyaallah untuk penanggulangan kebakaran kondisi mobil semua sehat dan baik," tambah Rully.
Disoal terkait anggaran penanganan kebakaran, Rully menjawab, "Anggaran penanganan kebakaran tidak ada," ujarnya.
Rully menjelaskan, mayoritas penyebab kebakaran didominasi oleh kelalaian manusia. "Penyebab utama kebakaran, pertama, karena alam, kedua kelalaian manusia, kadang masak lupa matikan kompor, buang puntung rokok di rumput yang kering, intinya kelalaian manusia," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Wacana Pengalihan KCC Jadi Gedung DPRD, Wabup Syaiful Anwar Minta Kajian Komprehensif
Kamis, 10 Juli 2025 -
Paving Lapangan Korpri Kalianda Rusak Parah, Wabup Lamsel: Itu Wajah Pemkab, Harus Bagus!
Kamis, 10 Juli 2025 -
Warga Desak Pemkab Lampung Selatan Segera Perbaiki Paving Lapangan Korpri Kalianda
Rabu, 09 Juli 2025 -
Fraksi PDI Perjuangan Setujui RPJMD dengan Catatan: DOB Bandar Negara Harus Masuk dalam Visi Misi
Senin, 07 Juli 2025