Tahun 2023, Terjadi 34 Peristiwa Non-Kebakaran di Lambar
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten
Lampung Barat melalui Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran
(Satpol-PP Damkar) mencatat sejak Januari-Agustus 2023 telah menangani 34
peristiwa non kebakaran yang terjadi di Bumi Beguai Jejama Sai Betik.
Kasatpol-PP Damkar Kabupaten Lampung Barat Haiza Rinsa
melalui Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Ruspel Gultom mengatakan bahwa
peristiwa non kebakaran tersebut meliputi evakusi hewan dan manusia.
"Misalnya seperti penanganan ular, sarang tawon,
serta jenis hewan lainnya yang dinilai mengganggu kenyamanan dan keamanan
masyarakat sehingga langsung kita evakuasi," kata Ruspel saat di hubungi
Kupastuntas.co, Rabu (30/8/2023).
Selain evakuasi terhadap hewan Satpol-PP Damkar juga
melakukan evakuasi penyelamatan terhadap manusia yang meliputi pelepasan cincin
yang terkunci di jari, kemudian penyelamatan lain yang berkaitan dengan
keselamatan masyarakat.
Namun dari 34 peristiwa tersebut kata dia mayoritas
peristiwa evakuasi terjadi pada hewan liar yang masuk ke lingkungan masyarakat.
Seperti evakuasi terhadap sarang tawon yang kerap kali mengganggu keamanan dan
kenyamanan masyarakat.
"Tercatat ada 24 kasus evakuasi sarang tawon yang
kita lakukan sampai dengan Agustus, karena biasanya kan tawon itu bersarang di
rumah-rumah warga kemudian ketika sudah besar ini kan bahaya makanya kita
evakuasi," kata dia.
Selain tawon terdapat jenis hewan lain yang pernah
dilakukan evakuasi oleh Satpol-PP Damkar Kabupaten Lampung Barat diantaranta
evakuasi ular dan musang. Keduanya merupakan hewan yang berbahaya jika masuk ke
lingkungan warga.
"Ular kita 8 kali pernah kejadian kita evakuasi,
lalu musang 2 kali ini kan bahaya kalau tidak segera di evakuasi sehingga kita
berupaya selalu cepat dan sigap dalam mengevakuasi laporan yang masuk,"
ujarnya
"Kita juga pernah melakukan pelepasan cincin milik
warga karena mungkin cincin nya sudah lama di pakai kemudian susah terlepas
jadi kita bantu melepaskan," sambungnya.
Ruspel melanjutkan untuk peristiwa non kebakaran evakuasi
sarang tawon menjadi peristiwa yang paling banyak terjadi setiap tahunnya,
terlebih mayoritas rumah warga di Kabupaten Lampung Barat masih di dominasi
dari kayu sehingga sangat mudah bersarang.
"Tercatat pada tahun 2022 lalu saja ada sebanyak 48
evakuasi peristiwa sarang tawon yang kita lakukan. Mayoritas masyarakat ketika
mengetahui ada tawon bersarang tidak langsung dibersihkan tetapi justru malah
dibiarkan membesar dulu," tambahnya.
"Seharusnya ketika mengetahui ada tawon yang
bersarang segera dibersihkan sehingga tidak makin membesar, karena semakin
besar akan semakin membahayakan penghuni rumah apa lagi kalau ada
anak-anak," lanjutnya.
Ruspel menjelaskan, pihaknya akan terus memberikan
pelayanan terbaik untuk masyarakat yang membutuhkan penanganan darurat. Dengan
ketersediaan armada dan personel yang ada, dirinya yakin bisa terus menjalankan
tugas dan fungsinya dengan sigap.
Terakhir Ruspel berpesan kepada masyarakat agar segera
melapor jika ada permasalahan-permasalahan seperti masalah di atas. Warga juga
diimbau agar tidak gegabah untuk melakukan pengananan atau mengevakuasi
sendiri.
Karena menurutnya, jika belum profesional dan tidak
mengetahui cara evakuasi tentunya akan menimbulkan resiko celaka.
"Intinya, jika ada sarang tawon, ular atau hewan lain yang masuk
permukiman atau rumah dan dinilai sudah membahayakan, diharapkan segera
lapor," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Korupsi Proyek Jalan 1,8 Miliar di Pesisir Barat, Direktur CV FAA Ditetapkan Tersangka
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Debat Kedua Pilkada Lambar, Parosil-Mad Hasnurin Komitmen Lestarikan dan Kembangkan Budaya Lokal
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Parosil Siap Perkuat Peran Perempuan dalam Agrobisnis Lampung Barat
Kamis, 31 Oktober 2024 -
Menggali Akar Budaya, Parosil Mabsus Siap Luncurkan Program Pendidikan Inovatif untuk Lampung Barat
Kamis, 31 Oktober 2024