• Kamis, 31 Oktober 2024

Tahun 2023, Terjadi 34 Peristiwa Non-Kebakaran di Lambar

Rabu, 30 Agustus 2023 - 17.26 WIB
135

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Lampung Barat, Ruspel Gultom. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol-PP Damkar) mencatat sejak Januari-Agustus 2023 telah menangani 34 peristiwa non kebakaran yang terjadi di Bumi Beguai Jejama Sai Betik.

Kasatpol-PP Damkar Kabupaten Lampung Barat Haiza Rinsa melalui Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Ruspel Gultom mengatakan bahwa peristiwa non kebakaran tersebut meliputi evakusi hewan dan manusia.

"Misalnya seperti penanganan ular, sarang tawon, serta jenis hewan lainnya yang dinilai mengganggu kenyamanan dan keamanan masyarakat sehingga langsung kita evakuasi," kata Ruspel saat di hubungi Kupastuntas.co, Rabu (30/8/2023).

Selain evakuasi terhadap hewan Satpol-PP Damkar juga melakukan evakuasi penyelamatan terhadap manusia yang meliputi pelepasan cincin yang terkunci di jari, kemudian penyelamatan lain yang berkaitan dengan keselamatan masyarakat.

Namun dari 34 peristiwa tersebut kata dia mayoritas peristiwa evakuasi terjadi pada hewan liar yang masuk ke lingkungan masyarakat. Seperti evakuasi terhadap sarang tawon yang kerap kali mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat.

"Tercatat ada 24 kasus evakuasi sarang tawon yang kita lakukan sampai dengan Agustus, karena biasanya kan tawon itu bersarang di rumah-rumah warga kemudian ketika sudah besar ini kan bahaya makanya kita evakuasi," kata dia.

Selain tawon terdapat jenis hewan lain yang pernah dilakukan evakuasi oleh Satpol-PP Damkar Kabupaten Lampung Barat diantaranta evakuasi ular dan musang. Keduanya merupakan hewan yang berbahaya jika masuk ke lingkungan warga.

"Ular kita 8 kali pernah kejadian kita evakuasi, lalu musang 2 kali ini kan bahaya kalau tidak segera di evakuasi sehingga kita berupaya selalu cepat dan sigap dalam mengevakuasi laporan yang masuk," ujarnya

"Kita juga pernah melakukan pelepasan cincin milik warga karena mungkin cincin nya sudah lama di pakai kemudian susah terlepas jadi kita bantu melepaskan," sambungnya.

Ruspel melanjutkan untuk peristiwa non kebakaran evakuasi sarang tawon menjadi peristiwa yang paling banyak terjadi setiap tahunnya, terlebih mayoritas rumah warga di Kabupaten Lampung Barat masih di dominasi dari kayu sehingga sangat mudah bersarang.

"Tercatat pada tahun 2022 lalu saja ada sebanyak 48 evakuasi peristiwa sarang tawon yang kita lakukan. Mayoritas masyarakat ketika mengetahui ada tawon bersarang tidak langsung dibersihkan tetapi justru malah dibiarkan membesar dulu," tambahnya.

"Seharusnya ketika mengetahui ada tawon yang bersarang segera dibersihkan sehingga tidak makin membesar, karena semakin besar akan semakin membahayakan penghuni rumah apa lagi kalau ada anak-anak," lanjutnya.

Ruspel menjelaskan, pihaknya akan terus memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat yang membutuhkan penanganan darurat. Dengan ketersediaan armada dan personel yang ada, dirinya yakin bisa terus menjalankan tugas dan fungsinya dengan sigap.

Terakhir Ruspel berpesan kepada masyarakat agar segera melapor jika ada permasalahan-permasalahan seperti masalah di atas. Warga juga diimbau agar tidak gegabah untuk melakukan pengananan atau mengevakuasi sendiri.

Karena menurutnya, jika belum profesional dan tidak mengetahui cara evakuasi tentunya akan menimbulkan resiko celaka. "Intinya, jika ada sarang tawon, ular atau hewan lain yang masuk permukiman atau rumah dan dinilai sudah membahayakan, diharapkan segera lapor," tandasnya. (*)