Balai Pelatihan Kementan Lampung Bahas Kerjasama Program Merdeka Belajar dengan IBN Pringsewu

Balai Pelatihan Kementan Lampung Bahas Kerjasama Program Merdeka Belajar dengan IBN Pringsewu. Foto: Dok.Kementan
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Kementerian Pertanian (Kemantan) melalui Balai Pelatihan Pertanian Lampung, yang merupakan salah satu unit teknis di lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, berkomitmen terus mendorong motivasi penumbuhan petani milenial yang mandiri dan tangguh melalui regenerasi petani dengan sasaran mahasiswa.
Kementerian Pertanian terus mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan yakin dengan pendidikan vokasi akan menjadikan para petani milenial yang lebih berkualitas.
"Hadirnya kurikulum merdeka dalam pendidikan vokasi, akan menjadikan petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian. Karena bagaimanapun, masa depan pertanian ada generasi milenial,” kata Mentan SYL, Kamis (3/8/2023).
Sedangkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, guna mendukung pembangunan pertanian yang maju, mandiri dan modern perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM Pertanian unggulan.
"Penerapan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), akan membuat siswa jauh lebih kreatif dan inovatif dalam bertindak,” ujar Dedi.
P5 merupakan salah satu bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka, dan merupakan salah satu pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya.
Dalam upaya mendukung program Kurikulum Merdeka bagi mahasiswa di Lampung, Kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung, Abdul Roni Angkat menyambut hangat kedatangan Rektor Institut Bakti Nusantara – Pringsewu - Lampung, Fauzi dan tim.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas potensi kerjasama antara kedua lembaga dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan kompetensi mahasiswa.
Kedua belah pihak menyoroti pentingnya penggabungan keahlian akademik dengan praktik pertanian modern dalam kurikulum pendidikan.
Dalam diskusi yang berlangsung hangat, mereka membahas berbagai strategi kolaboratif, termasuk pelatihan lapangan, lokakarya bersama, dan pertukaran pengetahuan antara mahasiswa dan praktisi pertanian.
Abdul Roni menyampaikan, salah satu dukungan Kementerian Pertanian terhadap program Kurikulum Merdeka adalah dengan program magang di Balai Pelatihan Pertanian Lampung, dan juga dukungan pengembangan kompetensi mahasiswa dengan pembimbingan oleh Widyaiswara.
Kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung juga mengekspresikan minatnya untuk berkolaborasi dalam pengembangan teknologi informasi yang dapat diterapkan dalam manajemen pertanian.
Kedua belah pihak sepakat untuk membentuk tim kerja lintas disiplin yang akan merancang dan mengimplementasikan solusi teknologi inovatif untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja sektor pertanian.
Pertemuan tersebut berakhir dengan komitmen kuat dari kedua belah pihak untuk menjalin kemitraan yang saling menguntungkan.
Rektor Institut Bakti Nusantara dan Kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung berharap bahwa kerjasama ini akan membuka jalan bagi perkembangan lebih lanjut dalam pendidikan, teknologi, dan pertanian di Indonesia. (*)
Berita Lainnya
-
Wacana Pengalihan KCC Jadi Gedung DPRD, Wabup Syaiful Anwar Minta Kajian Komprehensif
Kamis, 10 Juli 2025 -
Paving Lapangan Korpri Kalianda Rusak Parah, Wabup Lamsel: Itu Wajah Pemkab, Harus Bagus!
Kamis, 10 Juli 2025 -
Warga Desak Pemkab Lampung Selatan Segera Perbaiki Paving Lapangan Korpri Kalianda
Rabu, 09 Juli 2025 -
Fraksi PDI Perjuangan Setujui RPJMD dengan Catatan: DOB Bandar Negara Harus Masuk dalam Visi Misi
Senin, 07 Juli 2025