• Kamis, 07 November 2024

252 Warga Lampung Tengah Mengidap HIV AIDS

Senin, 17 Juli 2023 - 15.15 WIB
258

Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Tengah - Dinas Kesehatan Lampung Tengah mencatat terdapat 252 warga mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV) Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) pada periode Januari 2022 - Juli 2023.

Dari hasil screening HIV AIDS hingga Juli 2023, Lampung Tengah mendapat pasien baru sebanyak 66 orang, baik yang tercatat di rumah sakit atau di puskesmas, diantaranya 6 anak-anak dan 2 ibu hamil.

Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit P2P Dinas Kesehatan Lampung Tengah, Eko Witono mengatakan, seluruh pasien HIV AIDS di Lampung Tengah saat ini masih aktif dalam pengobatan dan pantauan.

"Seluruhnya ada 252 pasien aktif, 66 orang peenderita baru di tahun 2023, dan pasien lama di 2022 sebanyak 186 orang," kata Eko, saat dikonfirmasi, Senin (17/7/2023) siang.

Menurutnya, jumlah pasien tertinggi ada di Kecamatan Bandar Jaya, Terbanggi Besar sebanyak 44 orang.

Kemudian pasien terbanyak ada di Rumah Sakit Demang Sepulau Raya, yang menangani 107 pasien HIV AIDS. Disusul Kecamatan Seputih Banyak dengan 43 pasien yang dirawat di puskesmas.

Lalu Kampung Candirejo, Kecamatan Way Pengubuan 35 pasien yang dirawat di puskesmas Candirejo. Kecamatan Kalirejo 11 pasien dan rutin menjalani pengobatan di puskesmas. Kampung Karang Anyar, Kecamatan Selagai Lingga ada 6 penderita.

"Selanjutnya Kecamatan Seputih Surabaya 2 penderita. Lalu Kecamatan Seputih Raman, Poncowati, dan Rumah Sakit Islam Asy Syifa masing-masing 1 orang," terangnya.

Eko menambahkan, dari temuan kasus tahun 2023, ada 6 pasien anak-anak sedang menjalani pengobatan di RS Demang Sepulau Raya. "Kemudian di tahun 2023 ini, dari 22.712 ibu hamil yang diperiksa, 2 diantaranya terjangkit virus HIV AIDS," ungkapnya.

Menurut Eko, Dinas Kesehatan telah melakukan pelatihan kepada tenaga puskesmas agar bisa melayani pasien HIV AIDS. "Dari 39 puskesmas yang ada di Lampung Tengah, 28 diantaranya sudah bisa melayani pasien HIV AIDS," katanya.

Eko menegaskan, pihaknya juga memberikan atensi pada penderita Tuberkulosis atau TB untuk mendeteksi HIV AIDS. "Sebab biasanya penderita HIV AIDS akan berakhir meninggal dunia dalam keadaan menderita TB. Jadi kepada mereka (penderita TB), selain screening dan pengobatan TB, juga akan dilakukan screening HIV AIDS," tandasnya. (*)


Video KUPAS TV : Mengintip Peluang Cuan dari Bisnis Rongsok