Arinal Djunaidi: Lampung Alami Pertumbuhan Ekonomi dan Menjadi Lumbung Pangan Nasional

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat menghadiri acara seminar infrastruktur DPD Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HIPJI) Provinsi Lampung dan persatuan Insinyur Indonesia (PII) wilayah Lampung,di Hotel Novotel, Kamis (13/7/23). Foto: Yudi/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kondisi perekonomian
Provinsi Lampung mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun yakni sebesar 4,96
persen, hal tersebut berdasarkan data triwulan I-2023 terhadap triwulan I-2022.
Hal tersebut di sampaikan oleh Gubernur
Lampung Arinal Djunaidi dalam acara seminar infrastruktur DPD Himpunan Pengembangan
Jalan Indonesia (HIPJI) Provinsi Lampung dan persatuan Insinyur Indonesia (PII)
wilayah Lampung dengan tema membangun sinergi dalam penanganan guna
meningkatkan efisiensi produksi dan konektivitas wilayah, di Hotel Novotel,
Kamis (13/7/23).
Arinal menyampaikan adanya pertumbuhan
tersebut tidak terlepas dari peran sejumlah pembangunan infrastruktur salah
satunya sektor jalan.
"Melihat dari sektor pertumbuhan produksi
ekonomi dalam transportasi dan pergudangan, dimana mengalami kenaikan
pertumbuhan sebesar 25,80 persen, lalu dari sisi ekspor barang dan jasa
mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,12 persen," kata Arinal dalam
Sambutannya.
Arinal juga menyampaikan bahwa sampai saat ini
Provinsi Lampung menjadi salah satu lumbung pangan nasional, hasil produksinya
memberikan pengaruh dan berkontribusi besar terhadap pangan nasional.
"Sebagai contohnya komoditas padi
produksi tertinggi nasional pada tahun 2019 hingga 2020, selain padi juga ada
tebu dan kopi yang mana menjadi peringkat ke 2 nasional, lalu nanas dan ubi
kayu peringkat 1 nasional, jagung peringkat 3 nasional dan juga peternakan yang
mana posisi nya berada pada peringkat 2 di pulau Sumatera," tambahnya.
Untuk menunjang kelancaran distribusi dari
tempat produksi menuju ke pasar-pasar yang ada di wilayah Lampung maupun menuju
pelabuhan, kata Arinal tentu perlu ada jaminan yang di berikan.
"Namun dengan adanya keterbatasan APBD
setiap wilayah menjadi salah satu penghambat, yang mana pada hari ini kita di
hadapakan dengan pembiayaan infrastruktur jalan khususnya di daerah. Akan
tetapi tidak hanya di Provinsi Lampung saja yang kemantapan jalan nya masih rendah,
bahkan seluruh daerah di Indonesia yang mana untuk jalan provinsi berada pada
level 72 persen dan untuk jalan daerah berada pada 60 persen," terusnya.
Diketahui dalam RPJMD Provinsi Lampung
2019-2024, yang mana misi ke-4 mengamanatkan untuk “Mengembangkan Infrastruktur
Guna Meningkatkan Efisiensi Produksi dan Konektivitas Wilayah”. Misi ini pun
didukung 33 Agenda Kerja Utama melalui program Infrastruktur Lampung Berjaya.
Arinal juga menjelaskan pada awal tahun 2020 terjadi pandemi covid-19 melanda secara global, nasional dan regional yang mana unsur keselamatan masyarakat yang di utamakan, mengakibatkan beberapa program salah satunya pembangunan infrastruktur tidak maksimal dan tertunda. "Hal inilah yang menjadi penyebab tertundanya pembangunan infrastruktur yang ada di daerah Provinsi Lampung bahkan seluruh Indonesia," pungkasnya. (*)
Video KUPAS TV : Minim Lahan Parkir Perusahaan, Belasan Truk Parkir Liar
Berita Lainnya
-
Universitas Saburai Jalin Kerja Sama Strategis dengan Unila untuk Tingkatkan SDM
Rabu, 09 Juli 2025 -
Truk Tertabrak Kereta di Perlintasan Branti Raya Natar, Sopir Luka Parah
Rabu, 09 Juli 2025 -
Putusan MK Pisahkan Pemilu Nasional dengan Daerah, Pengamat: Masa Jabatan DPRD Bisa di PAW Bukan Diperpanjang
Rabu, 09 Juli 2025 -
Laka Lantas di Panjang, Mobil Truk Seruduk Motor, Satu Korban Luka
Rabu, 09 Juli 2025