Cadangan Beras Bulog Lampung Sisa 25.500 Ton, Diklaim Bisa Memenuhi Kebutuhan Hingga Desember 2023

Cadangan Beras Bulog Lampung Sisa 25.500 Ton, Sisa cadangan beras itu tersimpan di 13 komplek gudang milik Perum Bulog Lampung. Foto: Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Perusahaan Umum
Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Lampung saat ini memiliki sisa cadangan
beras sebanyak 25.500 ton. Cadangan itu diklaim masih bisa memenuhi kebutuhan
hingga bulan Desember 2023.
Sisa cadangan beras 25.500 ton itu kini
tersimpan di 13 komplek gudang milik Perum Bulog Lampung.
"Stok beras itu tersimpan di 13 gudang
Bulog. Masing-masing kabupaten/kota menitipkan 100 ton ke gudang tersebut.
Adapun stok 25.500 ton beras ini bisa untuk mencukupi kebutuhan hingga akhir
Desember 2023," kata Kepala Perum Bulog Lampung, Etik Yulianti, saat
memeriksa stok beras di Gudang Bulog di Jalan Soekarno Hatta Bandar Lampung,
Selasa (11/7).
Etik mengatakan, untuk beras yang dikeluarkan
dari gudang Bulog setiap harinya disesuaikan dengan kebutuhan. “Seperti kemarin
ada program bantuan pangan beras yang keluar bisa mencapai 8.300 ton per
bulannya,” katanya.
Ia mengungkapkan, jika nanti ada program itu
lagi selama 3 bulan kedepan yakni Agustus, September dan Oktober, maka pihaknya
siap mengeluarkan lagi beras sekitar 24.000 ton.
Etik menerangkan, sejak Januari-Juli 2023, Bulog
Lampung telah mendistribusikan sebanyak 15.500 ton beras di pasaran.
Pendistribusian beras tersebut dalam rangka mendukung program Stabilisasi
Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) guna menjaga stabilitas harga pangan terutama
beras di pasaran.
Ia menjelaskan, Bulog Lampung ditargetkan dalam
satu tahun bisa mendistribusikan sebanyak 36.000 ton beras melalui program
program SPHP.
"Artinya sudah tercapai sekitar 45 persen
dari yang ditargetkan. Dan memang harga jual beras di pasaran dibandingkan
dengan harga beras program SPHP sangat jauh. Karena harga beras di pasaran saat
ini paling murah dijual Rp10.500 hingga Rp11.000 per kilogram. Sementara harga
beras medium dari pemerintah baik di mitra kami dan Indomaret dijual dengan
harga Rp9.400 per kilogram,” paparnya.
Menurutnya, harga tersebut sudah cukup
terjangkau bagi masyarakat jika dibandingkan dengan harga di pasar dengan
kualitas yang sama.
"Bulog sendiri dalam proses pendistribusian
beras SPHP telah menjalin kerjasama dengan 577 mitra yang tersebar di Provinsi
Lampung," ungkap Etik.
Sementara itu, Pemprov Lampung baru akan
menggelar operasi pasar jika harga bahan pokok naik 15 persen di atas harga
eceran tertinggi (HET).
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan
Pemprov Lampung, Kusnardi mengungkapkan, untuk harga beras saat ini masih
stabil meski berada di atas HET. Pihaknya terus mengupayakan agar harga
kebutuhan pokok khususnya beras bisa turun.
“Sementara untuk masyarakat tidak mampu, program
SPHP masih akan digulirkan melalui Bulog,” kata Kusnardi.
Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan
Hortikultura (KPTPH) Provinsi Lampung mencatat, produksi padi di Lampung pada
tahun 2022 mencapai 2.656.875 ton.
Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar
6,9 persen jika dibandingkan dengan jumlah produksi pada tahun sebelumnya.
Dimana pada tahun 2021 yang lalu jumlah produksi padi di Lampung mencapai
2.485.453 ton.
Untuk luas lahan tanam pada tahun 2022
mencapai 616.474 hektar mengalami penurunan 6,93 persen dimana pada tahun 2021
seluas 662.391 hektar. Sedangkan untuk luas panen pada tahun 2022 yakni 515.938
hektar meningkat 5,39 persen dibandingkan tahun 2021 seluas 489.573 hektar.
"Pada tahun 2022 secara total
ketersediaan beras di Lampung sebanyak 2.195.123 ton, sedangkan untuk kebutuhan
rumah tangga 764.366 ton, kemudian kebutuhan luar rumah tangga 87.543 ton,”
katanya baru-baru ini.
Kusnardi mengungkapkan jika Provinsi Lampung
sampai saat ini masih membantu kebutuhan beras di luar Provinsi Lampung seperti
Jakarta, Banten, Kalimantan, Sulawesi hingga Bangka Belitung.
"Pengiriman beras masih terus kita
lakukan dan ini hampir di semua provinsi. Namun yang jelas hampir seluruh
Sumatera kita kirim kecuali Aceh. Kemudian yang masih kita kirim itu seperti ke
Jakarta, Banten, Kalimantan, Sulawesi," kata Kusnardi.
Ia menjelaskan, jika saat ini pencetakan sawah
baru memang mulai mengalami penurunan. Hal tersebut lantaran banyak lahan sawah
yang dijadikan sebagai pemukiman warga.
"Cetak sawah baru sebenarnya bisa dan ini
sedang kita upayakan di Kabupaten Lampung Timur karena disana sudah ada
bendungan Marga Tiga dan irigasi baru jadi bisa lebih banyak lagi saluran irigasi
nya," ujarnya. (*)
Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas
edisi Rabu 12 Juli 2023 dengan judul “Cadangan Beras Bulog Lampung Sisa 25.500 Ton”
Berita Lainnya
-
Universitas Saburai Jalin Kerja Sama Strategis dengan Unila untuk Tingkatkan SDM
Rabu, 09 Juli 2025 -
Truk Tertabrak Kereta di Perlintasan Branti Raya Natar, Sopir Luka Parah
Rabu, 09 Juli 2025 -
Putusan MK Pisahkan Pemilu Nasional dengan Daerah, Pengamat: Masa Jabatan DPRD Bisa di PAW Bukan Diperpanjang
Rabu, 09 Juli 2025 -
Laka Lantas di Panjang, Mobil Truk Seruduk Motor, Satu Korban Luka
Rabu, 09 Juli 2025