• Rabu, 09 Juli 2025

Pandawara Grup Inisiasi Pembersihan Pantai di Bandar Lampung, Warga: Tamparan Keras Buat Pemerintah Setempat

Senin, 10 Juli 2023 - 14.39 WIB
749

Tampak puluhan warga saat membersihkan pantai Nelayan Payang di Jalan Ikan Selar Sukaraja Kota Bandar Lampung. Senin (10/7/23). Foto: Yudi/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pandawara Grup bersama masyarakat relawan dan Pemerintah Kota Bandar Lampung bahu-membahu membersihkan tumpukan sampah di bibir Pantai Nelayan Payang di Jalan Ikan Selar Sukaraja kota setempat. Senin (10/7/23).

Aksi yang diinisiasi Pandawara grup ini mendapat apresiasi dari warga sekitar, juga kritikan bagi pemerintah setempat.

Antoni salah satu warga yang ikut berpartisipasi dalam membantu Pandawa Grup membersihkan tumpukan sampah di bibir pantai mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan itu.

"Saya selaku masyarakat Kota Bandar Lampung sangat memberikan apresiasi dengan adanya perhatian pemuda, yang bukan berasal dari kota kita ini untuk mengajak dan menggerakkan masyarakat Kota Bandar Lampung untuk membersihkan pantai ini dari tumpukan sampah," kata Anton.

BACA JUGA: Pandawara Grup: Pantai Terkotor Nomor 2 di Indonesia ada di Bandar Lampung

Anton berharap dengan adanya gerakan yang di lakukan Pandawa grup menjadi tamparan keras dan menjadi motivasi kepada masyarakat maupun Pemerintah Kota Bandar Lampung.

"Saya pribadi berharap ini menjadi tamparan keras untuk saya pribadi juga masyarakat dan pemerintah agar lebih meningkatkan kebersihan lingkungan, apalagi ini pantai salah satu penunjang ekonomi baik bagi pemerintah masyarakat maupun nelayan yang ada di sini," ujarnya.

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Lampung pun ikut merespon fenomena komunitas Pandawara grup yang melakukan bersih-bersih sampah di pantai Sukaraja Bandar Lampung.

Direktur Eksekutif WALHI Lampung Irfan Tri Musri mengatakan, gerakan bersih-bersih pantai Sukaraja yang digagas oleh Pandawara menjadi 'tamparan' serta peringatan keras kepada Pemerintah Kota Bandar Lampung maupun pemerintah Provinsi Lampung dalam permasalahan sampah di pesisir.

"Inikan tamparan dan peringatan bagi pemerintah akibat selama ini terjadi pengabaian terkait dengan penaggulangan sampah di wilayah tersebut," tegas Irfan saat dihubungi Senin (10/7/2023).

"Ini harus jadi momentum dalam rangka melakukan pembenahan pengelolaan lingkungan sampah tersebut," katanya lagi.

Irfan mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi gerakan yang dilakukan oleh komunitas Pandawara sebagai gerakan orang-orang muda yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

Tentunya kata Irfan, aksi Pandawara itu bukan pertama yang dilakukan di Lampung sebelumnya juga sudah cukup banyak kegiatan serupa dilakukan.

"Sudah banyak kegiatan serupa, bahkan tahun 2014 WALHI mendorong pemerintah kota Bandar Lampung untuk membuat kebijakan khusus, seperti misal membentuk tim penanggulangan kemudian ada infrastruktur sarta sarana prasana," katanya.

Masih kata Irfan, harus ada dukungan sarana prasarana maupun anggaran yang di keluarkan oleh Pemkot maupun DPRD kota Bandar Lampung.

"Persoalan sampah di Bandar Lampung bukan persoalan biasa, tidak cukup dengan hanya 1-2 kali kegiatan, karena dengan karakteristik wilayah teluk Lampung, timbunan sampah akan terus terjadi setiap hari jika tidak ada kebijakan khusus yang menanggulanginya," Katanya. 

Gilang Rahma anggota Pandawara Grup mengatakan, kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergitas antara masyarakat dalam memelihara lingkungan terbebas dari sampah salah satunya di bibir pantai yang ada di Indonesia.

"Ini adalah salah satu kegiatan yang awalnya Pandawara bertujuan ingin memperkuat sinergitas antara masyarakat dan pemerintah agar tidak lagi berstigmatisasi dan saling menyalahkan, sebab limbah (sampah) sendiri sebetulnya menjadi tanggung jawab semua manusia yang masih hidup di muka bumi," kata Gilang.

Pandawara sendiri mengaku dalam kegiatan yang meraka lakukan bukan bertujuan untuk menyinggung instansi manapun, melainkan untuk menciptakan kesadaran masyarakat atas pentingnya kebersihan.

BACA JUGA: Dibawah Guyuran Hujan, Pandawaragrup Bersama Masyarakat Semangat Bersihkan Sampah di Pantai Bandar Lampung

"Kegiatan ini tidak mau menyinggung pihak manapun, kita selalu expose kepada masyarakat Indonesia apa yang kita dapatkan selalu kita sampai kan dengan tidak melebih-lebihkan maupun di kurang-kurangi," terusnya.

Sementara saat di konfirmasi terkait adanya kegiatan yang di lakukan apakah menunggu adanya keviralan dari media sosial, Pandawara mengatakan mereka berkolaborasi dengan rekan-rekan sesama pemerhati lingkungan yang ada di berbagai daerah di Indonesia.

"Kita mempunyai rekan-rekan dari Aceh sampai Maluku bahkan dari Timur, mereka selalu memonitoring setiap daerah masing-masing dan pada akhirnya mereka menyampaikan kepada kita bahwa ada pantai ini pantai ini yang membutuhkan bantuan untuk menyatukan masyarakat dan pemerintah terkait persoalan sampah seperti ini dan lain-lain," jelasnya.

Juga terkait statmen dari Pandawa Grup yang mengatakan pantai terkotor ke 2 di Indonesia ada di Provinsi lampung tempo hari adalah sesuai dari apa yang mereka temukan selama ini.

"Sesuai dengan apa yang sudah kami sampai kan di video sebelumnya, karena kita pun sebelum melihat kondisi pantai ini kita dari daerah Timur hingga daerah Barat sudah menemukan banyak pantai dengan berbagai macam kondisi, maka kami mempunyai alasan tersendiri mengapa memvonis pantai ini menjadi Nomor 2 terkotor di Indonesia setelah kita kemarin menemukan pantai terkotor nomor 1 yaitu di Pandeglang," ujarnya.

Pandawara sendiri berharapa kepada Pemrintah dan masyarakat saling berkolaborasi dalam menciptakan kebersihan lingkungan salah satunya ialah bibir pantai.

"Harapannya ada pemeliharaan lebih lanjut dari masyarakat dan pemerintah bisa berkolaborasi dan sustainabel yang mampu membuat sistem yang bisa membuat perubahan yang signifikan," pungkasnya.

Dari pantauan Kupastuntas.co, hingga siang hari Senin (10/7/23) Pukul 14.00 WIB. Terlihat antusias masyarakat bersama Pandawara Grup melakukan kegiatan membersihkan tumpukan sampah di pantai Nelayan Payang.

Dalam kegiatan tersebut Dinas Lingkungan Hidup Menurunkan Beberapa mobil truk pengangkut sampah dan satu unit alat berat (eskavator). Terlihat juga ada mobil truk pengangkut sampah bertuliskan Bukit Asam Peduli.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung, Budiman P  Mega Menjelaskan sampah yang di kumpulkan akan di antar ke TPA Bakung. "Ini nanti sampahnya kita bawa ke TPA dan jumlah dari sampah ini di perkirakan mencapai 300 Ton," kata Budiman. (*)