Pandawara Grup Inisiasi Pembersihan Pantai di Bandar Lampung, Warga: Tamparan Keras Buat Pemerintah Setempat

Tampak puluhan warga saat membersihkan pantai Nelayan Payang di Jalan Ikan Selar Sukaraja Kota Bandar Lampung. Senin (10/7/23). Foto: Yudi/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pandawara Grup
bersama masyarakat relawan dan Pemerintah Kota Bandar Lampung bahu-membahu membersihkan
tumpukan sampah di bibir Pantai Nelayan Payang di Jalan Ikan Selar Sukaraja kota
setempat. Senin (10/7/23).
Aksi yang diinisiasi Pandawara grup ini
mendapat apresiasi dari warga sekitar, juga kritikan bagi pemerintah setempat.
Antoni salah satu warga yang ikut
berpartisipasi dalam membantu Pandawa Grup membersihkan tumpukan sampah di
bibir pantai mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan itu.
"Saya selaku masyarakat Kota Bandar Lampung
sangat memberikan apresiasi dengan adanya perhatian pemuda, yang bukan berasal
dari kota kita ini untuk mengajak dan menggerakkan masyarakat Kota Bandar
Lampung untuk membersihkan pantai ini dari tumpukan sampah," kata Anton.
BACA JUGA: Pandawara
Grup: Pantai Terkotor Nomor 2 di Indonesia ada di Bandar Lampung
Anton berharap dengan adanya gerakan yang di
lakukan Pandawa grup menjadi tamparan keras dan menjadi motivasi kepada
masyarakat maupun Pemerintah Kota Bandar Lampung.
"Saya pribadi berharap ini menjadi tamparan keras untuk saya pribadi juga masyarakat dan pemerintah agar lebih meningkatkan kebersihan lingkungan, apalagi ini pantai salah satu penunjang ekonomi baik bagi pemerintah masyarakat maupun nelayan yang ada di sini," ujarnya.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Wahana
Lingkungan Hidup (WALHI) Lampung pun ikut merespon fenomena komunitas Pandawara
grup yang melakukan bersih-bersih sampah di pantai Sukaraja Bandar Lampung.
Direktur Eksekutif WALHI Lampung Irfan Tri
Musri mengatakan, gerakan bersih-bersih pantai Sukaraja yang digagas oleh
Pandawara menjadi 'tamparan' serta peringatan keras kepada Pemerintah Kota
Bandar Lampung maupun pemerintah Provinsi Lampung dalam permasalahan sampah di
pesisir.
"Inikan tamparan dan peringatan bagi
pemerintah akibat selama ini terjadi pengabaian terkait dengan penaggulangan
sampah di wilayah tersebut," tegas Irfan saat dihubungi Senin (10/7/2023).
"Ini harus jadi momentum dalam rangka
melakukan pembenahan pengelolaan lingkungan sampah tersebut," katanya
lagi.
Irfan mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi
gerakan yang dilakukan oleh komunitas Pandawara sebagai gerakan orang-orang
muda yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
Tentunya kata Irfan, aksi Pandawara itu bukan
pertama yang dilakukan di Lampung sebelumnya juga sudah cukup banyak kegiatan
serupa dilakukan.
"Sudah banyak kegiatan serupa, bahkan
tahun 2014 WALHI mendorong pemerintah kota Bandar Lampung untuk membuat
kebijakan khusus, seperti misal membentuk tim penanggulangan kemudian ada infrastruktur
sarta sarana prasana," katanya.
Masih kata Irfan, harus ada dukungan sarana
prasarana maupun anggaran yang di keluarkan oleh Pemkot maupun DPRD kota Bandar
Lampung.
"Persoalan sampah di
Bandar Lampung bukan persoalan biasa, tidak cukup dengan hanya 1-2 kali
kegiatan, karena dengan karakteristik wilayah teluk Lampung, timbunan sampah
akan terus terjadi setiap hari jika tidak ada kebijakan khusus yang menanggulanginya,"
Katanya.
Gilang Rahma anggota Pandawara Grup mengatakan,
kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergitas antara masyarakat dalam memelihara
lingkungan terbebas dari sampah salah satunya di bibir pantai yang ada di
Indonesia.
"Ini adalah salah satu kegiatan yang
awalnya Pandawara bertujuan ingin memperkuat sinergitas antara masyarakat dan pemerintah
agar tidak lagi berstigmatisasi dan saling menyalahkan, sebab limbah (sampah)
sendiri sebetulnya menjadi tanggung jawab semua manusia yang masih hidup di
muka bumi," kata Gilang.
Pandawara sendiri mengaku dalam kegiatan yang
meraka lakukan bukan bertujuan untuk menyinggung instansi manapun, melainkan
untuk menciptakan kesadaran masyarakat atas pentingnya kebersihan.
"Kegiatan ini tidak mau menyinggung pihak
manapun, kita selalu expose kepada masyarakat Indonesia apa yang kita dapatkan
selalu kita sampai kan dengan tidak melebih-lebihkan maupun di kurang-kurangi,"
terusnya.
Sementara saat di konfirmasi terkait adanya
kegiatan yang di lakukan apakah menunggu adanya keviralan dari media sosial,
Pandawara mengatakan mereka berkolaborasi dengan rekan-rekan sesama pemerhati
lingkungan yang ada di berbagai daerah di Indonesia.
"Kita mempunyai rekan-rekan dari Aceh
sampai Maluku bahkan dari Timur, mereka selalu memonitoring setiap daerah
masing-masing dan pada akhirnya mereka menyampaikan kepada kita bahwa ada
pantai ini pantai ini yang membutuhkan bantuan untuk menyatukan masyarakat dan
pemerintah terkait persoalan sampah seperti ini dan lain-lain," jelasnya.
Juga terkait statmen dari Pandawa Grup yang
mengatakan pantai terkotor ke 2 di Indonesia ada di Provinsi lampung tempo hari
adalah sesuai dari apa yang mereka temukan selama ini.
"Sesuai dengan apa yang sudah kami sampai
kan di video sebelumnya, karena kita pun sebelum melihat kondisi pantai ini
kita dari daerah Timur hingga daerah Barat sudah menemukan banyak pantai dengan
berbagai macam kondisi, maka kami mempunyai alasan tersendiri mengapa memvonis
pantai ini menjadi Nomor 2 terkotor di Indonesia setelah kita kemarin menemukan
pantai terkotor nomor 1 yaitu di Pandeglang," ujarnya.
Pandawara sendiri berharapa kepada Pemrintah
dan masyarakat saling berkolaborasi dalam menciptakan kebersihan lingkungan
salah satunya ialah bibir pantai.
"Harapannya ada pemeliharaan lebih lanjut
dari masyarakat dan pemerintah bisa berkolaborasi dan sustainabel yang mampu
membuat sistem yang bisa membuat perubahan yang signifikan," pungkasnya.
Dari pantauan Kupastuntas.co, hingga siang
hari Senin (10/7/23) Pukul 14.00 WIB. Terlihat antusias masyarakat bersama
Pandawara Grup melakukan kegiatan membersihkan tumpukan sampah di pantai
Nelayan Payang.
Dalam kegiatan tersebut Dinas Lingkungan Hidup
Menurunkan Beberapa mobil truk pengangkut sampah dan satu unit alat berat (eskavator).
Terlihat juga ada mobil truk pengangkut sampah bertuliskan Bukit Asam Peduli.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung,
Budiman P Mega Menjelaskan sampah yang
di kumpulkan akan di antar ke TPA Bakung. "Ini nanti sampahnya kita bawa
ke TPA dan jumlah dari sampah ini di perkirakan mencapai 300 Ton," kata
Budiman. (*)
Berita Lainnya
-
Pelindo Regional 2 Panjang Bersama Bank Syariah Indonesia Gelar Seremoni Ekspor Perdana Green Bean Coffee ke Oman
Selasa, 08 Juli 2025 -
Pemkot Buka SMA Siger Bandar Lampung, Sekolah Gratis untuk Warga Tidak Mampu
Selasa, 08 Juli 2025 -
Dokter Ahli Forensik Ungkap Jenis Luka Tembakan yang Tewaskan Tiga Polisi di Way Kanan
Selasa, 08 Juli 2025 -
Pembangunan GOR Siger Tahap ll Dianggarkan Rp 5 Miliar, Target Rampung Akhir Tahun 2025
Selasa, 08 Juli 2025