• Kamis, 07 November 2024

Anak Tak Diterima Sekolah Dekat Rumah, Puluhan Warga Kota Gajah Pertanyakan Sistem Zonasi

Minggu, 09 Juli 2023 - 12.33 WIB
1k

SMP Negeri 2 Kota Gajah Lampung Tengah diduga tebang pilih dalam menerima siswa. Foto: Towo/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Tengah - Puluhan warga Kota Gajah Lampung Tengah kecewa, lantaran anak mereka tidak diterima di SMP Negeri 2 Kota Gajah, sedangkan ada anak-anak yang berasal dari daerah yang jauh diterima di sekolah tersebut.

Beberapa orang tua calon murid mengatakan warga yang anaknya tidak diterima berasal dari Kampung Kota Gajah Timur dan Kota Gajah.

Ruli (37) warga Kota Gajah Timur mengatakan, dirinya yang merupakan warga asli setempat heran mengapa sang anak tidak diterima di SMP Negeri 2 Kota Gajah.

“Kok anak saya saya tidak diterima, kita sudah pakai zonasi waktu daftar itu jaraknya 1,68 KM, padahal rumah saya dengan sekolah hanya 1 KM. Ini kan aneh, waktu pendaftaran sepertinya Google mapsnya sudah di setting,” Paparnya. Minggu (9/7/23).

Lain halnya dengan Pebri (47) warga lainnya yang mengaku kalau jarak rumahnya dan sekolah hanya 500 Meter, ketika daftar menjadi 1,5 KM.

“Bingung saya, kok tidak keterima masuk SMP Negeri 2 Kota Gajah. Padahal sesuai dengan Zonasi, itukan jaraknya yang di lihat, dan juga pihak sekolah bisa cek KK tinggal dimana,” Ujarnya.

“Ini enggak masuk akal, malah dengar info, dari Lampung Timur sama Kecamatan Gunung Sugih ada yang bisa masuk sekolah ini. Jumlah warga Kampung Kota Gajah dan Kampung Kota Gajah Timur sekitar ada 70 orang yang tidak diterima, kalau enggak salah, cuma pastinya berapa belum tahu,” tambahnya.

Ada lagi keluhan yang sama datang dari Umri (47), mengaku kaget anaknya tidak diterima padahal rumahnya ada di depan sekolah.

“Saya tadinya santai aja mas, lah rumah saya depan sekolah. Tidak sampai 50 Meter, begitu lihat pengumuman, lah tidak ada, terus apa gunanya zonasi, malah yang jauh ketrima. Banyak beredar informasi ada yang main belakang agar bisa di terima, ini pendidikan macam apa kalau sudah begini, Pemerintah buat aturan, namun dilanggar sendiri,” keluhnya.

Ada juga dari warga lain, Asep Wahyudi (47) warga Kota Gajah yang merasakan hal yang sama.

“Waktu kita pakai Google, jaraknya 0,76 KM, pikir saya sudah aman, tahu-tahunya enggak keterima, ini perlu dipertanyakan ke sekolah, ada apa, kok banyak orang Kota Gajah enggak bisa masuk di Sekolah SMP Negeri ini,” tanyanya.

Puluhan orang tua sempat mendatangi rumah Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Kota Gajah Soemarjono, namun Kepala Sekolah tida berada di tempat. Hanya istrinya yang menemui, dan memberikan penjelasan pada para orang tua yang anaknya tidak diterima.

Sementara Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Kota Gajah, saat ditelpon berulang kali tidak mengangkat. WA dibaca namun tidak mau membalas. (*)