• Rabu, 09 Juli 2025

Kesaksian Korban Selamat Tragedi di Sekolah Az-Zahra, Sempat Menolak Naik Lift

Sabtu, 08 Juli 2023 - 17.05 WIB
550

Kedua korban selamat tragedi jatuhnya lift Sekolah Az-Zahra. Foto: MArtogi/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Korban selamat tragedi maut jatuhnya lift Sekolah Az-Zahra menyebut sempat menolak naik lift barang Sekolah Az-Zahra Bandar Lampung, Sabtu (8/7/2023).

"Tadinya saya gak mau ikut (naik lift), tapi karena teman maksa bareng-bareng, jadi saya ikut. Kami ada 9 orang di dalam lift," ujar korban Sutaji, menceritakan kronologi sebelum kejadian.

Sutaji melanjutkan, seingatnya lift tersebut mulai jatuh ketika sudah berada di lantai 4 Gedung Sekolah Az-Zahra.

"Kita naik dari lantai 5, tapi pas di lantai 4 langsung jatuh. Isinya orang semua, gak ada barang. Ada 9 orang, tapi yang selamat cuma kami berdua saja," imbuhnya.

Ia mengaku baru bekerja selama 3 hari untuk memasang kaca dalam proyek renovasi tersebut. "Saya nyangkut di besi, jadi pas jatuh saya menghantam orang di bawahnya, dari situ saya udah enggak sadar. Saya patah kaki sama tangan," jelasnya.

Sutaji berharap agar pihak Sekolah Az-Zahra bisa sepenuhnya menanggung biaya pengobatan. "Kalau yang meninggal, saya minta supaya anaknya ditanggung sama mereka," harapnya.

Korban selamat lain Herizal mengaku tidak seberapa ingat kronologis kejadian tersebut. "Saya sadar sudah di rumah sakit," ujarnya.

Dirinya menjelaskan, saat itu posisinya hendak mau pulang sehabis kerja. "Setelah itu, kami bersembilan turun lift, tidak ada suara apa-apa (katrol), biasanya normal gak ada masalah. Pas kami masuk, sempat normal, baru turun sebentar tiba-tiba liftnya amblas, setelah itu saya lupa," imbuhnya.

Herizal mengatakan, dirinya tahu rekan kerjanya meninggal setelah dua hari dirawat di Rumah Sakit Bumi Waras.

Istri Herizal, Imas mengatakan, sang suami mengalami tangan kaki sobek, engkel kaki kanan keselo dan diinfus masuk lewat paru-paru akibat insiden tersebut. 

"Dari pemerintah, sekolah sudah datang. Alhamdulillah mereka mau bertanggungjawab dan bersedia memberikan bantuan," ungkapnya.


Sementara Ketua DPRD Bandar Lampung, Wiyadi, hari ini Sabtu (8/7/2023) menjenguk dan memberikan santunan kepada kedua korban selamat, dengan didampingi Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Ino Harianto.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bandar Lampung itu mengatakan, kedatangannya ke Rumah Sakit Bumi Waras untuk memberikan support secara langsung kepada keluarga korban.

"Kami ingin memberikan semangat secara langsung kepada keluarga korban dan doa supaya cepat pulih," ujarnya, saat ditemui di RS Bumi Waras.

Legislator PDI Perjuangan ini juga memberikan santunan kepada keluarga korban. "Itu (santunan) sebagai bentuk belasungkawa dan kepedulian kami kepada keluarga, semoga bisa sedikit meringankan beban keluarga korban," ucapnya.

Wiyadi mengatakan keadaan korban sudah kian membaik dan bisa sedikit diajak berkomunikasi.

"Kedatangan kami juga ingin menjenguk dan melihat keadaan korban secara langsung. Tadi kita lihat korban sudah bisa sedikit berkomunikasi," pungkasnya.

Sebelumnya, sebanyak 9 orang tukang bangunan menjadi korban akibat lift Sekolah Az-Zahra jatuh di Jalan Mayjend D.I Panjaitan, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung, Rabu (5/7/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.

Dari 9 korban tersebut, 7 diantaranya tewas dan 2 lainnya kritis dirawat di Rumah Sakit Bumi Waras. (*)


Video KUPAS TV : Korban di Sekolah Az-Zahra Selalu Pakai Lift Barang