Puluhan Ribu Sapi di Lampung Divaksin, Masyarakat Diminta Lapor Jika Temukan Hewan Ternak Sakit

Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebanyak 85.920 ekor sapi penggemukan yang ada di Provinsi Lampung telah divaksin guna menanggulangi penyebaran penyakit Lumpy Skin Desease (LSD). Jumlah tersebut tersebar di beberapa Kabupaten/Kota.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Lili Mawarti mengatakan, sebaran hewan ternak sapi penggemukan yang sudah divaksin tersebut yaitu di Kabupaten Lampung Tengah dengan capaian 55.489 ekor, Lampung Selatan 29.766 ekor dan Kabupaten Pesawaran 665 ekor.
"Karena salah satu upaya pencegahan dan pengendalian sebaran LSD yaitu dengan cara di vaksin," kata Lili, saat dikonfirmasi Kupastuntas.co, Selasa (4/07/2023) siang.
Kemudian pembatasan hewan ternak di daerah tertular, pemusnahan hewan yang mati dengan benar dan pembersihan serta disinfeksi area, pengendalian vektor serangga penyebar LSD dan Isolasi hewan sakit dan melakukan pengobatan suportif.
Terkait meningkatnya jumlah hewan ternak yang mati akibat terserang LSD di Lampung Selatan dipengaruhi beberapa faktor diantaranya karena terlambat dilakukan penanganan. Sebab tingkat kematian hewan ternak yang terjangkit LSD sangat kecil hanya sekitar 4-5 persen.
"Kemudian belum tentu juga hewan ternak yang mati disebabkan karena penyakit LSD, tanpa ada pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter hewan atau petugas kita, dan permasalahan ini juga sudah di tindaklanjuti oleh petugas di lapangan," lanjutnya.
Penyebaran LSD sendiri bisa terjadi melalui beberapa hal diantaranya penularan langsung melalui kontak langsung hewan sehat dan sakit, penularan tidak langsung nelalui kontak peralatan kandang yang terkontaminasi dan penularan melalui serangga, nyamuk dan caplak.
"Beberapa gejala klinis yang ditimbulkan yaitu demam, tidak nafsu makan, pembengkakan limfonodus, muncul nodul vaskulitis, nekrotis, dan edema di kepala, leher, ambing dan kaki hingga menyebar di seluruh tubuh dan leleran kental di mata dan hidung," terangnya.
Lili menambahkan, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran LSD yaitu dengan pemberiaan pakan yang berkualitas dan cukup, meningkatkan biosecurity ternak (kebersihan kandang dan desinfeksi) serta lalu lintas ternak dan orang ke dalam kandang.
"Berikan suportif therapi (multivitamin) dan konsentrat tambahan, segera lakukan vaksinasi baik secara mandiri atau menghubungi petugas terdekat dan yang paling terpenting adalah segera melaporkan jika ada ternak yg begejala LSD," pungkasnya. (*)
Video KUPAS TV : Peternak Sulit Dapat Vaksin Penyakit LSD
Berita Lainnya
-
Komisi II DPRD Lampung: Salurkan Bantuan yang Menjangkau Petani dan Masyarakat Kecil
Senin, 07 Juli 2025 -
Universitas Saburai Sosialisasikan Program Studi di Polres Pesawaran
Senin, 07 Juli 2025 -
Peneliti ITERA Temukan Senyawa dari Murbei Berpotensi Sebagai Obat Antikanker Serviks
Senin, 07 Juli 2025 -
Dukung Program Tiga Juta Rumah, Pemkot Bandar Lampung Bebaskan BPHTB untuk Warga Kurang Mampu
Senin, 07 Juli 2025